Anak Punk Pun Demo DPR, Ini Tuntutan Mereka

Anak punk menyorot pasal soal gelandangan

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 30 anak punk se-Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi) menggelar demonstrasi di depan gedung MPR/DPR, Kamis (26/9). Aksi demo tersebut mendapatkan pengawalan ketat dari pihak kepolisian.

Mereka demo karena menilai Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) sangat kontroversial terhadap kehidupan mereka sehari-hari. Sebab, terdapat salah satu pasal yang menyebutkan jika gelandangan dapat dikenakan denda sebesar Rp1 juta.

Menurut para demonstran, jika undang-undang itu sudah berlaku, jangankan untuk membayar denda, untuk kebutuhan hidup saja mereka sudah kesusahan. 

Salah satu peserta aksi dari Depok, Yusuf Bahtiar menjelaskan, di dalam RKUHP itu terdapat beberapa pasal yang kontroversial, seperti denda untuk gelandangan sebesar Rp1 juta. Jika hal itu benar-benar diterapkan, dirinya tidak mengetahui bagaimana cara membayar denda itu.

"Terus ada yang berhubungan juga dengan keluarga, kalau misalkan suami perkosa istri itu ada hukum pidananya. Lho itu kan sudah sah, kenapa harus dihukum gitu kan. Itu bukan urusan negara, itu urusan keluarga, ya kan?" jelasnya kepada IDN Times di lokasi.

Yusuf mengatakan, pasal-pasal di RKUHP itu adalah pasal karet dan dinilai sangat ngawur atau tidak jelas. Yusuf dan teman-temannya sangat menyoroti pasal terkait denda untuk gelandangan.

"Kita kadang-kadang anak punk ini kan hidupnya tidak jelas, kadang kita jalan-jalan ke daerah atau kota lain. Terus dalam posisi kita tidak bawa apa-apa dan pastinya kita seperti gelandangan, lantas seperti apa nasib kita di sana dan apakah kita dikenakan denda sementara kita tidak punya uang," ujarnya.

Menurut Yusuf, puluhan anak punk tersebut menginginkan RKUHP ditolak dan jangan disahkan, terutama pasal denda untuk gelandangan. Para anak punk ini sendiri mengaku mengetahui ada kontroversi RKUHP dari media sosial (medsos).

"Terus ada lagi kalau ada peliharaan masuk ke lahan orang lain kena denda juga, kami tahu informasi ini dari medsos karena penyebaran berita itu kan cepat lewat medsos," kata Yusuf.

Baca Juga: Demonstrasi di Kendari Ricuh, Satu Mahasiswa Tewas Tertembak

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya