Kapolresta Tangerang Sabilul Resmi Jadi Ajudan Ma'ruf, Ini Jejaknya 

Sabilul Alif meraih banyak penghargaan selama bertugas

Serang, IDN Times - Kapolresta Tangerang Kombes Pol Sabilul Alif terpilih menjadi ajudan Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, usai menjalani rangkaian tes seleksi bersama beberapa kandidat lainnya.

Sabilul terpilih setelah surat Keputusan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Nomor 286 Tahun 2019 tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam Jabatan Ajudan Wakil Presiden Republik Indonesia, Ajudan Istri Presiden Republik Indonesia, dan Ajudan Istri Wakil Presiden Republik Indonesia dikeluarkan pada 18 Oktober 2019.

Tidak mengherankan jika Sabilul dapat menjadi ajudan orang nomor dua di Indonesia itu. Selama berkarier, Sabilul telah meraih sejumlah prestasi di antaranya Kompolnas Award 2015 sebagai nominator polisi terbaik atas Program Inovasi Jember Suwar Suwir.

Kemudian Penghargaan Pelayanan Prima Berbasis IT Melalui Aplikasi “War” (We Are Ready) dari Kementerian PAN RB tahun 2016. Lalu Penghargaan Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari Kementerian PAN RB tahun 2016. Disusul penghargaan bersama Kementerian PAN RB mewakili Indonesia dalam Forum Inovasi Pelayanan Publik Pada Gov 3.0 Global Forum di Busan Korea Selatan, tahun 2016.

Tidak hanya itu, penghargaan atas Kepedulian terhadap Pemuda dan Pendidikan dalam Lomba Robotik di Jember dari Kementerian PAN RB tahun 2016, serta penghargaan atas Prestasi Ungkap Kasus Uang Palsu terbesar dalam satu kejadian sebesar Rp12 miliar dari Gubernur Bank Indonesia tahun 2016. Lalu ada penghargaan Predikat WBK tahun 2017.

Sebelum menjabat Kapolresta Tangerang, perwira kelahiran Gresik, 27 Juni 1975 ini juga pernah menjabat Kepala SPKT Polda Jawa Timur, Kasat Lantas Polrestabes Surabaya dan Polres Jember. Menurut Sabilul, selain inovasi-inovasi yang sudah dibuatnya, ia juga mengklaim dikenal sebagai sosok polisi santri.

"Hal itu tak lepas dari rajinnya membangun komunikasi dengan kalangan ulama dan komunitas pondok pesantren, apalagi pada peringatan Hari Santri tahun 2017, saya menginisiasi wakaf 1.000 kitab kuning untuk para santri," jelasnya kepada IDN Times, di Kabupaten Serang, Banten, Minggu (20/10).

Sabilul mengatakan, latar belakang pendidikannya juga tidak terlepas dari pondok pesantren. "Sehingga jiwa santri mengalir di darah saya dan karena itu pula, saya tak pernah canggung menunjukkan takzim pada para ulama," ujarnya.

Sabilul menjelaskan, selama menjabat sebagai Kapolresta Tangerang, ia sudah bersikap tegas dalam menegakkan aturan hukum, tercatat di bawah kepemimpinannya Sabilul pernah menindak hukum pelaku main hakim sendiri kepada orang yang dituduh berbuat asusila, atau dikenal dengan istilah persekusi.

"Sebelumnya di Tangerang, pelaku persekusi tidak pernah dijerat hukum. Kasus persekusi di Cikupa adalah kasus persekusi pertama yang pelakunya diproses hukum," katanya.

Sabilul menambahkan, tindakan tegas juga dilakukannya terhadap oknum-oknum yang mencoba membuat perpecahan, seperti kasus surat edaran diskriminatif kepada warga nonMuslim di daerah Kecamatan Rajeg, Kabupaten Tangerang.

"Saya yang langsung mengawal dan menetralisir gerakan massa akibat hoaks pembangunan gereja terbesar se-Asia Tenggara di Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang beberapa waktu lalu," ungkapnya.

Di media sosial, lanjut Sabilul, akunnya selalu menjadi tempat mengeluh dan mengadu netizen. Keluhan dan aduan itu seperti yang terjadi dalam kasus penembakan anjing beberapa waktu lalu.

"Atau pun peristiwa oknum polisi yang menendang pengendara saat operasi Patuh Kalimaya, dua peristiwa itu sempat viral di media sosial," ucap Sabilul.

Baca Juga: Warga Banten Gantungkan Sejumlah Harapan Ini pada Ma'ruf Amin

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya