10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus Corona

Jabar berikan pelajaran Covid-19 kepada siswa

Jakarta, IDN Times - Wabah virus corona atau COVID-19 di Indonesia semakin mengkhawatirkan, dan korban terus bertambah. Hal ini menyebabkan pemerintah daerah mengambil berbagai kebijakan untuk menanggulangi virus mematikan itu.

Seperti imbauan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Pemda umumnya mengeluarkan kebijakan meniadakan kegiatan belajar mengajar di sekolah, untuk mengurangi risiko penularan virus asal Wuhan, Tiongkok itu. Namun, para siswa belajar di rumah masing-masing. 

Kendati, ada beberapa pemda yang mengeluarkan kebijakan berbeda, bahkan cenderung unik dalam menghadapi penyebaran virus corona. Seperti di Provinsi Jawa Barat, siswa mendapat pelajaran dan pengenalan tentang virus corona.  

Ada juga pemda yang memberikan pemeriksaan gratis, seperti di Provinsi Banten. Tak kalah unik, di Cirebon juga setiap penumpang yang kedapatan memiliki suhu tubuh di atas 38 derajat Celcius, tidak diperkenankan naik kereta.

Berikut kebijakan-kebijakan pemerintah daerah dalam upaya mencegah dan menanggulangi virus corona di daerahnya masing-masing:

1. Banten larang ASN kunjungan kerja ke luar daerah

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus Corona(IDN Times/Candra Irawan)

Gubernur Banten Wahid Halim mengatakan belum ada keputusan bagi ASN agar bekerja di rumahnya masing-masing. Namun, dia melarang adanya aktivitas seperti rapat atau apel yang dilakukan di luar daerah.

"Sekarang aktivitas yang rapat-rapat luar daerah tidak boleh dan aktivitas rapat (di dalam) dikurangi, masih kerja di kantor," kata dia saat konferensi pers di Pendopo Bupati Tangerang, Banten, Minggu (15/3).

2. Pembatasan jadwal kunjungan lapas di Kota Tangerang

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus Corona(IDN Times/Khaerul Anwar)

Pemerintah Kota Tangerang juga membatasi kunjungan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), yang ada di lima lembaga pemasyarakatan. Hal tersebut merupakan upaya Pemkot Tangerang mencegas penyebaran virus corona.

"Hari ini saya mengimbau kepada masyarakat untuk mengurangi interaksi, saya minta untuk dimaklumi semuanya, karena memang sedang terjadi kejadian luar biasa. Kita harus bisa mengatasi dengan tenang, mudah-mudahan wabah corona bisa teratasi," ujar Wali Kota Tangerang Arief Rachadiono Wismansyah, di Pendopo Bupati Tangerang, Minggu (15/3).

Tidak hanya itu, ia turut mengimbau lapas untuk menyediakan hand sanitizer serta thermal scanner untuk para pengunjung lapas.

Baca Juga: [BREAKING] Jokowi Puji Pemda DKI Jakarta dalam Hadapi Wabah COVID-19

3. Pemprov Banten gratiskan biaya pemeriksaan virus corona

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaPemeriksaan virus corona terhadap suporter Persita Tangerang (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Pemerintan Provinsi Banten juga menjamin seluruh pemeriksaan virus corona bagi masyarakat secara gratis. Sehingga, apabila ada masyarakat yang mulai merasakan gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas, agar segera memeriksakan ke rumah sakit rujukan.

"Gak ada biaya, ditanggung pemerintah," ujar Gubernur Banten Wahidin Halim, di Pendopo Bupati Tangerang, Banten, Minggu (15/3).

Terdapat dua rumah sakit rujukan perawatan pasien virus corona di Banten, yaitu RSUD Kabupaten Tangerang dan RSUD Dradjat Prawiranegara Kota Serang.

4. Larangan naik KA bagi penumpang bersuhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih di Cirebon

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaPetugas PT KAI Daop 3 Cirebon mengecek suhu badan calon penumpang KA. (Istimewa)

PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 3 Cirebon melarang calon penumpang KA yang bersuhu tubuh 38 derajat Celcius atau lebih. Hal tersebut merupakan upaya preventif penularan virus corona, setelah ditemukan seorang pasien di Rumah Sakit Daerah Gunung Jati, positif terpapar virus corona.

Manager Humas PT KAI Daop 3 Cirebon Luqman Arif mengatakan, apabila terdapat calon penumpang bersuhu tubuh 38 derajat Celcius, akan langsung dilarang naik serta dikembalikan bea pemesanan tiket yang sudah dibeli sepenuhnya.

"Penumpang yang membawa pendamping, maka tiket dapat dikembalikan penuh juga," ujar Luqman, Minggu (15/3).

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaIDN Times/Sukma Shakti

Baca Juga: Cegah Penularan Virus Corona, Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup

5. Pembentukan satgas penanggulangan virus corona di Bali

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaSekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali, Dewa Made Indra. (IDN Times/Ayu Afria)

Pemerintah Provinsi Bali juga punya cara sendiri menghadapi virus corona yakni membentuk Satgas Khusus Penanggulangan virus corona. Satgas tersebut dibentuk tepat sebelum seorang warga negara asing (WNA) asal Inggris dinyatakan meninggal karena virus corona pada 10 Maret 2020 lalu.

Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, menjadi ketua satgas tersebut.

6. Penyemprotan disinfektan di mal Kota Tangerang

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus Corona(IDN Times/Candra Irawan)

Pengelola pusat perbelanjaan di Kota Tangerang juga mulai waspada terhadap penyebaran virus corona yang sudah mewabah di Indonesia.

Hal tersebut dilakukan dengan penyemprotan disinfektan yang diterapkan di TangCity Mall, untuk mencegah penyebaran virus mematikan tersebut.

Penyemprotan disinfektan dilakukan dua kali dalam sepekan, dan fokus pada area tenant dan eskalator yang notabene kerap digunakan oleh pengunjung mal.

7. Penutupan alun-alun Kota Depok

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaWali Kota Depok, Mohammad Idris (IDN Times/Rohman Wibowo)

Selain meliburkan kegiatan belajar mengajar pada sekolah yang berada di Depok, Wali Kota Depok Mohammad Idris juga menutup alun-alun Depok, sebagai langkah untuk mencegah terjadinya penularan virus corona.

“Seluruh warga masyarakat agar menghindari kontak fisik dan menghindari tempat umum, apabila tidak ada kepentingan mendesak,” kata Idris, Depok, Sabtu (14/3).

Tidak hanya itu, kegiatan car free day atau hari bebas kendaraan umum yang kerap berlangsung pada akhir pekan, juga ditiadakan untuk sementara.

8. Meniadakan acara car free day di Lebak

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaBupati Lebak, Iti Octavia Jayabaya (IDN Times/Muhamad Iqbal)

Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya meniadakan sementara kegiatan car free day yang umumnya berlangsung di Alun-Alun Rangkasbitung. Hal tersebut merupakan upaya pencegahan penularan virus corona yang saat ini sedang mewabah di Indonesia.

“Saya mengimbau kepada masyarakat dan stakeholder terkait, supaya bersama-sama, kegiatan-kegiatan yang melibatkan massa banyak untuk dikurangi. Salah satunya CFD untuk ditiadakan selama 14 hari ke depan. Kami akan evaluasi perkembangan ke depan,” kata Iti, Tangerang, Banten, Minggu (15/3).

Ia juga mengimbau kepada seluruh pengelola perkantoran dinas maupun swasta serta ruang publik, untuk menyiapkan hand sanitizer dan memberikan imbauan agar selalu mencuci tangan.

9. Pemkot Semarang membentuk gugus tugas corona

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus CoronaWali Kota Semarang, Hendrar Prihadi (tengah). IDN Times/Dhana Kencana

Pemerintah Kota Semarang mengantisipasi penyebaran virus corona dengan membentuk gugus tugas, sebelum virus corona berstatus Status Luar Biasa (SLB).

“Sosialisasi kepada masyarakat terkait virus corona akan terus dilakukan. Selain itu, gugus tugas akan menugaskan petugas di tingkat kecamatan untuk mendata warga yang punya riwayat habis bepergian dari luar negeri atau wilayah yang terjangkit virus corona,” ujar Wali Kota Semarang Hendar Prihadi, Minggu (15/3).

Gugus tugas virus corona akan aktif bekerja mulai Minggu (15/3). Mereka akan memastikan masyarakat Kota Semarang mendapatkan pelayanan yang baik, cepat, dan nyaman terkait virus mematikan itu.

10. Disdik Jabar memberikan pelajaran Covid-19 kepada siswa

10 Kebijakan Unik Pemerintah Daerah Menghadapi Virus Corona(IDN Times/Debbie Sutrisno)

Dinas Pendidikan Jawa Barat juga menerbitkan surat edaran agar pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan di rumah masing-masing sejak 16 Maret sampai 29 Maret.

"Dalam situasi seperti ini, belum ada sistem yang sempurna. Teknisnya daring aja. Nah, kita lagi siapin sistemnya. Kan ada (aplikasi) Rumah Belajar, ruang guru atau platform-platform lain kayaknya sih boleh dipakai itu," ujar Kepala Disdik Jabar Dewi Sartika, Minggu (15/3).

Sesuai pesan Gubernur Jabar, Dewi menambahkan, materi yang bakal ditekankan kepada siswa pada satu pekan pertama yakni terkait pengetahuan tentang COVID-19.

"Nanti anak-anak bakal diberi tugas tentang penanganan COVID-19 di Malaysia, di Italia, di Jepang di Amerika, kemudian nanti mereka dibuat satu kelompok tapi mereka ketemunya cukup melalui daring. Ini sebagai upaya agar anak-anak didik menjadi agen-agen COVID-19," kata Dewi.

https://www.youtube.com/embed/eFLpdE7HfWQ

Baca Juga: LBH Yogyakarta: Mestinya Pemda DIY Tutup Sementara Pariwisata

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya