Kiat Mudah Agar Kamu Kebal dari Hoaks

Sebanyak 997 hoaks beredar di tahun 2018 – Mafindo

Sleman, IDN Times - Ketua Presidium Masyarakat Anti-Fitnah Indonesia (MAFINDO) Septiaji Eko Nugroho menyebutkan, pihaknya mencatat ada 997 hoaks yang beredar di sepanjang tahun 2018, hampir separuh di antaranya berkaitan dengan isu politik, sosial, dan SARA.

Selain berpotensi merusak kerukunan bangsa, peredaran hoaks dan distorsi informasi juga membahayakan proses demokrasi di dalam pemilihan umum karena mengalihkan perhatian masyarakat dari isu-isu yang penting.

“Di media sosial orang lebih banyak berurusan dengan isu yang remeh temeh, isu yang penting justru jarang sekali muncul,” ujar Septiaji dalam dalam Sarasehan Kebangsaan “Mengelola Kabar Bohong dan Distorsi Informasi dalam Politik Elektoral” yang diadakan di Selasar Barat FISIPOL UGM, Rabu (13/3).

1. Pemerintah dan organisasi berusaha melawan hoaks

Kiat Mudah Agar Kamu Kebal dari HoaksHumas Fisipol UGM

Berbagai upaya struktural telah dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi untuk melawan penyebaran hoaks yang intensitasnya semakin tinggi beberapa waktu terakhir.

"Memang upaya melawan hoaks terus dikampanyekan oleh pemerintah termasuk juga stakeholder lainnya," ujarnya.

2. Hoaks tidak berbahaya selama tidak mengganggu pikiran

Kiat Mudah Agar Kamu Kebal dari HoaksHumas Fisipol UGM

Dosen Departemen Politik & Pemerintahan UGM Abdul Gaffar Karim mengatakan upaya untuk menyelesaikan permasalahan ini dikembalikan kepada tiap-tiap anggota masyarakat, termasuk cara masyarakat mencerdaskan diri sendiri dan meningkatkan imunitas terhadap hoaks.

“Hoaks tidak menjadi sesuatu yang berbahaya selama kita tidak mengizinkan hal itu mengganggu pikiran kita,” tutur Gaffar.

3. Dapatkan informasi hanya dari sumber kredibel

Kiat Mudah Agar Kamu Kebal dari HoaksIDN Times/Masdalena Napitupulu

Untuk meningkatkan kekebalan terhadap hoaks, Gaffar menyebutkan bahwa salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membatasi informasi yang diterima hanya melalui sumber-sumber yang kredibel.

Selain itu, ia juga menekankan pentingnya ruang yang mempertemukan masyarakat dengan pandangan yang berbeda untuk saling berdiskusi dan mengonfirmasi isu-isu yang beredar, agar tidak terjebak dalam narasi yang berat sebelah.

“Kalau kita ada di dalam grup yang anggotanya hanya pendukung Jokowi, pasti hoaks yang beredar adalah seputar Prabowo, begitu juga sebaliknya. Tapi kalau ada dari kedua kubu, kalau ada hoaks yang beredar bisa saling mengkonfirmasi, dan pemahaman kita lebih terbuka,” terangnya.

4. Hoaks adalah perlawanan warga sipil terhadap industri

Kiat Mudah Agar Kamu Kebal dari Hoakswww.pexels.com

Sedangkan kolomnis Iqbal Aji Daryono mengungkapkan bahwa perang melawan hoaks bukanlah perang antara orang pintar dan orang bodoh, melainkan perang antara masyarakat sipil melawan industri.

Ia menyebut ada 3 pihak yang diuntungkan oleh persebaran hoaks, yaitu media massa, media sosial, serta politikus.

“Hoaks tidak lepas dari kepentingan para politisi. Mereka butuh itu untuk konsolidasi internal, membangun musuh bersama. Dan satu lagi yang teman-teman mungkin tidak sadar, yaitu untuk efisiensi pembiayaan politik,” jelas Iqbal.

Karena salah satu tantangan di dalam perlawanan kabar bohong terletak pada isu literasi, ia menyebut bahwa peran melawan hoaks tidak bisa diselesaikan secara instan. Perlawanan ini menurutnya memerlukan upaya taktis yang hasilnya baru akan dilihat beberapa tahun ke depan.

Topik:

  • Yogie Fadila

Berita Terkini Lainnya