Kumuh dan Semrawut, Pantai Parangtritis Ditata 

Ditargetkan penataan selesai sebelum Lebaran

Bantul, IDN Times - Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, DI Yogyakarta menargetkan penataan kawasan Pantai Parangtritis akan selesai sebelum Lebaran 2019.

Pantai yang telah menyumbang Pendapatan Asli Daerah atau PAD lebih dari Rp23 miliar per tahun itu, saat ini kondisinya kumuh akibat banyak sampah dari sisa dagangan terutama kelapa muda. Tidak hanya itu, kondisi Parangtritis juga terlihat semrawut akibat pemasangan payung di pinggir pantai yang sembarangan.

Baca Juga: Bandara Baru di Yogyakarta Dipastikan Beroperasi Terbatas April 2019

1. Prioritas penataan pada tahap awal di bagian selatan jalan konblok

Kumuh dan Semrawut, Pantai Parangtritis Ditata IDN Times/Daruwaskita

Kepala Dinas Pariwisata Pemkab Bantul, Kwintarto Heru menyatakan, penataan kawasan Pantai Parangtritis mendesak dilakukan agar tidak semakin kumuh dan semrawut, dan bisa membuat wisatawan semakin nyaman.

"Wisatawan datang ke pantai kan untuk melihat indahnya pantai, bukan melihat payung yang di pasang di bibir pantai secara sembarangan," kata Kwintarto kepada IDN Times, Jumat (15/2) lalu.

Kwintarto juga menyatakan, prioritas penataan pada tahap awal ini adalah di bagian selatan jalan konblok, yang kini banyak dibuat kolam renang secara ilegal oleh masyarakat setempat, ditambah dengan banyak pedagang yang secara sengaja mendirikan warung di bawah rindangnya pohon cemara udang.

"Ya memang enak dan rindang kan jika membangun warung semi permanen di sekitar pohon cemara udang. Tapi tahu ndak itu sampah dari buah kelapa muda berserakan dan membikin kumuh," ungkapnya.

2. Penataan mengedepankan unsur kekeluargaan termasuk solusi kepada warga

Kumuh dan Semrawut, Pantai Parangtritis Ditata IDN Times/Daruwaskita

Mantan pejabat di Setwan DPRD Bantul ini mengatakan, pihaknya sudah berkomunikasi dengan warga setempat termasuk para pedagang, pemilik kolam renang hingga pemilik tenda di tepi pantai, untuk bersedia ditata demi kunjungan wisatawan yang tetap ramai namun tetap nyaman.

"Penataan tetap mengedepankan unsur kekeluargaan termasuk solusi kepada warga yang terkena penataan. Jangan sampai timbul gesekan," ucapnya.

Kwintarto menambahkan, pihaknya juga akan bekerjasama dengan Satpol PP Pemkab Bantul untuk memberikan surat peringatan pertama bagi pelaku usaha yang nantinya terkena penataan kawasan Pantai Parangtritis.

"Kita tentunya berkoordinasi dengan instansi lain untuk penataan, dalam hal ini Satpol PP Pemkab Bantul," ungkapnya.

3. Ada konflik antar pelaku wisata‎

Kumuh dan Semrawut, Pantai Parangtritis Ditata IDN Times/Daruwaskita

Kwintarto mengaku sudah ada konflik antara pemilik motor ATV dengan pemilik payung di pinggir pantai, karena jalur yang dilalui terhalang keberadaan payung termasuk juga dengan pemilik delman.

"Ini saya dengar sendiri, sudah ada konflik karena berebut rejeki sesama pelaku wisata," ucapnya.

4. Jangan asal ditata, harus ada solusi‎ bagi warga

Kumuh dan Semrawut, Pantai Parangtritis Ditata IDN Times/Daruwaskita

Suradal anggota Komisi B DPRD yang membidangi pariwisata, mendukung langkah Dinas Pariwisata menata kawasan Pantai Parangtritis karena memang kondisi kumuh dan memprihatinkan.

"Lha bagaimana mau wisata bertambah banyak, wong memang kumuh kok sekarang. Mau lihat indahnya pantai terhalang tenda-tenda milik warga yang disewakan," ungkapnya.

Meski mendukung penataan namun politikus PKB ini minta agar ada solusi bagi warga yang terkena penataan. Misalnya menyediakan lahan untuk melakukan usaha kembali.

"Jangan asal gusur namun ada solusi juga bagi warga yang terkena penataan. Termasuk memberikan fasilitas bagi wisatawan karena PAD dari tiket retribusi Pantai Parangtritis mencapai Rp 23 miliar," ungkapnya.‎

Baca Juga: KPU Yogyakarta Mulai Rakit 7.145 Kotak Suara Pemilu

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya