Masalah Tenaga Kerja, Pemkab Bogor Akan Luncurkan Bogor Carries Center

Millennial bisa melamar kerja sambil main ke mal

Bogor, IDN Times - Generasi millennial yang tinggal di Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang sedang berburu pekerjaan akan semakin dimanjakan dengan aplikasi bursa kerja dan penempatan kerja, yang akan segera diluncurkan oleh Dinas Tenaga Kerja, Pemkab Bogor.

Para pencari kerja tak perlu lagi datang ke bursa kerja atau melamar dengan membawa berbagai lembaran kertas, yang berisi persyaratan untuk melamar posisi pekerjaan di salah satu perusahaan.

Aplikasi busa kerja dan penempatan kerja yang diberi nama aplikasi Bogor Carrier Center yang akan diluncurkan pada pertengahan 2019 ini, memungkinkan pencari pekerja melamar pekerjaan sesuai yang diinginkan, hanya mengunduh aplikasi Bogor Carrier Center pada gawai miliknya.

"Tinggal unduh aplikasi melalui gawai dan tinggal mengisi aplikasi lowongan pekerjaan yang ditawarkan. Pengisian aplikasi lowongan pekerjaan pun bisa dilakukan sambil main ke mal," kata ‎Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Kabupaten Bogor, Joko Sumarno, usai menerima rombongan studi komparasi penempatan kerja dan informasi kerja Dinas‎ Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemkab Bantul di Kantor Dinas Tenaga Kerja, Pemkab Bogor, Jawa Barat, Jumat 1 Maret lalu.

Baca Juga: Jokowi Berdesak-desakan Naik KRL Pulang ke Istana Bogor 

1. Aplikasi Bogor Carrier Canter diluncurkan pertengahan 2019

Masalah Tenaga Kerja, Pemkab Bogor Akan Luncurkan Bogor Carries CenterIDN Times/Daruwaskita

Menurutnya, jumlah pencari kerja di Kabupaten Bogor dari lulusan SMK mencapai sekitar 33 ribu orang. Jika 50 persennya saja ingin bekerja, maka setiap tahunnya ada permintaan pekerjaan mencapai lebih dari 15 ribu orang.

"Itu baru dari lulusan SMK yang jumlah di Bogor mencapai 330 sekolah, belum ditambah dari lulusan D3 dan S1 yang juga memburu pekerjaan," ungkapnya.

Sebelum aplikasi Bogor Carrier Center diluncurkan pada April 2019, bersamaan dengan acara bursa kerja yang berlangsung pada 4-7 April 2019, akan diluncurkan website Bogor Carrier Center terlebih dahulu.

"Pada aplikasi Bogor Carrier Center, semua informasi bursa kerja dan penempatan kerja baru sebatas perusahaan yang berdiri di Kabupaten Bantul, dan telah bekerja sama dengan Disnaker Pemkab Bogor," ungkapnya.

2. Disnaker bisa pantau kegagalan pencari kerja dan mencarikan solusinya

Masalah Tenaga Kerja, Pemkab Bogor Akan Luncurkan Bogor Carries CenterIDN Times/Daruwaskita

Pelamar yang mengajukan lamaran melalui aplikasi Bogor Carrier Center, tidak begitu saja dilepas usai mengisi persyaratan yang semuanya sudah menggunakan sistem digital. Namun Disnaker juga akan melakukan pemantauan sampai tingkat mana pelamar menyelesaikan tahapan yang harus dilalui, hingga diterima menjadi karyawan sebuah perusahaan.

"Misalnya nih, ada pelamar yang gagal dalam tahap tes praktek, maka Disnaker akan mengarahkan pelamar untuk mengikuti pelatihan di Balai Latihan Kerja milik Disnaker, sehingga ketika melamar lagi pada posisi yang sama, kemungkinan diterima lebih besar," terangnya.

3. Jangan sampai warga Bogor jadi penonton

Masalah Tenaga Kerja, Pemkab Bogor Akan Luncurkan Bogor Carries CenterIDN Times/Daruwaskita

Lebih jauh Joko mengatakan, jumlah bursa kerja di Bogor juga sangat terbatas dengan jumlah calon pelamar, sehingga persaingan sangat ketat. Apalagi upah minimal kabupaten atau UMK di Kabupaten Bogor mencapai Rp 3,4 juta per bulan, berdampak pada pencari kerja dari luar Bogor juga banyak berdatangan.

"Ya kalau tidak diantisipasi warga Kabupaten Bogor sendiri hanya jadi penonton, karena kalah kualifikasi dengan pencari kerja dari luar daerah," ungkapnya.

 

4. Punya gambaran solusi masalah ketenagakerjaan di Bantul

Masalah Tenaga Kerja, Pemkab Bogor Akan Luncurkan Bogor Carries CenterIDN Times/Daruwaskita

Kepala Bidang Penempatan Kerja, Perluasan Kerja dan Transmigrasi Disnakertrans Bantul, Istirul Widalastuti mengatakan, studi komparasi salah satunya untuk mencari solusi atas masalah yang ada di Kabupaten Bantul, yang telah diatasi oleh pemerintah lain seperti Pemerintah Kabupaten Bogor.

"Tentunya dengan jumlah 3.000 perusahaan yang bisa menampung jutaan tenaga kerja, lebih punya pengalaman dalam menangani masalah ketenagakerjaan serta solusinya, dan kita dapat pelajaran seperti adanya aplikasi Bogor Carrier Center," kata Istirul.

Untuk mengejar ketertinggalan dari Pemkab Bogor, memang tidak semudah membalik tangan, karena untuk menghitung jumlah pengangguran, jumlah angkatan kerja, jumlah perusahaan yang menyediakan lapangan pekerjaan harus berkoordinasi dengan instansi lain bahkan di luar pemerintah.

"Nah untuk aplikasi seperti Bogor Carrier Center yang bisa diakses dengan gawai, tentu menjadi tantangan bagi SDM yang ada di Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi," ujarnya.
 

Baca Juga: Luhut Soal Tenaga Kerja Asing: Tidak Hanya dari China

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya