Ratusan Pengemudi Taksi Daring Gelar Aksi Damai di Kantor Go-Jek Jogja

Desak cabut skema insentif 20 poin dan akun prioritas‎

Yogyakarta, IDN Times - Ratusan pengemudi taksi daring yang tergabung dalam Jateng Jogja Bergerak atau JJOGER menggelar aksi damai di kantor Go-Jek di Jalan Imogiri Timur, Giwangan No. 194, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Jumat (8/3) siang tadi.

Ratusan pengemudi taksi daring ini kemudian melakukan orasi di depan kantor Go-Jek yang diawali oleh perwakilan koloni atau kelompok pengemudi daring yang ada di Yogyakarta termasuk juga orasi perwakilan dari pengemudi Go-Jek.

1. Merasa diperlakukan sebagai babu

Ratusan Pengemudi Taksi Daring Gelar Aksi Damai di Kantor Go-Jek JogjaIDN Times/Daruwaskita

Gustur, salah satu pengemudi taksi daring di Yogyakarta, mengatakan bahwa para pengemudi taksi daring selama ini diperlakukan bukan sebagai mitra, namun diperlakukan sebagai budak, padahal para pengemudi daring ini yang memiliki aset seperti mobil yang digunakan untuk bekerja.

"PT. Go-Jek Indonesia hanya memiliki aplikasi saja, namun berkuasa membuat kebijakan yang memosisikan pengemudi daring sebagai babu, bukan sebagai mitra yang sejajar," kata Gustur dalam orasinya.

Baca Juga: Disebut Kaki-Tangan ISIS, Gojek Indonesia Lapor ke Polisi

2. Skema 20 poin dan akun prioritas rugikan pengemudi taksi daring‎

Ratusan Pengemudi Taksi Daring Gelar Aksi Damai di Kantor Go-Jek JogjaIDN Times/Daruwaskita

Gustur dalam orasinya mengatakan bahwa pada awalnya, Go-Jek memberikan iming-iming menjadikan mitra yang sejajar, memberikan kesejahteraan bagi mitra, namun dengan aturan adanya akun prioritas. Lalu ada skema 20 poin untuk mendapatkan bonus Rp300 ribu dari yang sebelumnya hanya 18 poin untuk mendapatkan bonus Rp300 ribu.

"Akun prioritas ini yang hanya bisa memperoleh poin 20 yang memperoleh insentif senilai Rp300 ribu karena mereka yang selalu mengangkut penumpang," ungkapnya.

Skema 18 poin menjadi 20 poin, kata Gustur, jelas mematikan pengemudi taksi daring ditambah dengan adanya akun prioritas yang tidak jelas parameternya dan jika ditanyakan pada PT Go-Jek Indonesia, jawabannya karena sistem. Akun prioritas sendiri muncul usai libur Tahun Baru dan skema insentif dari 18 menjadi 20 baru muncul pada awal pekan ini.‎

"Kita tidak pernah diberikan info siapa saja akun yang mendapatkan akun prioritas dan kami sebagai mitra PT. Go-Jek Indonesia tidak pernah diajak komunikasi atau berdiskusi," ucapnya.

3. Akun prioritas dianggap 'membunuh' mitra Go-Jek lain secara perlahan

Ratusan Pengemudi Taksi Daring Gelar Aksi Damai di Kantor Go-Jek JogjaIDN Times/Daruwaskita

Humas JJOGER, Taufik Akbar, mengatakan bahwa adanya akun prioritas diduga kuat sebagai cara licik dari PT. Go-Jek Indonesia untuk mengurangi jumlah pengemudi taksi daring di berbagai kota di Indonesia dengan menggunakan sistem.

"Saya curiga adanya akun prioritas ini untuk 'membunuh' pengemudi taksi daring secara berlahan dan tidak menimbulkan kegaduhan daripada langsung dihentikan secara langsung," ucapnya.

Pemberlakuan kebijakan skema 20 poin dan akun prioritas berdampak pada penghasilan pengemudi taksi daring yang turun drastis. Dari biasanya seorang pengemudi taksi daring bisa membawa pulang uang bersih Rp250 ribu, saat ini untuk membawa pulang uang Rp100 sangat sulit.

"Kita yang tidak masuk akun prioritas, maka kerja 24 jam saja paling banyak dapat 3 order, sedangkan akun yang mendapatkan prioritas dalam kurang dari 12 jam sudah mendapatkan 20 order alias mendapatkan 20 poin," ungkapnya.

4. Negosiasi dengan manajemen Go-Jek buntu

Ratusan Pengemudi Taksi Daring Gelar Aksi Damai di Kantor Go-Jek JogjaIDN Times/Daruwaskita

Ratusan pengemudi taksi daring yang mendesak bertemu dengan perwakilan Go-Jek Indonesia Yogyakarta, akhirnya diberi kesempatan untuk berdialog dengan manajemen.

Sebanyak 10 perwakilan pengemudi taksi daring berunding dengan manajemen PT. Go-Jek Indonesia perwakilan Yogyakarta yang berlangsung selama hampir 30 menit, namun belum ada keputusan atas tuntutan dari ratusan pengemudi taksi daring.

Ratusan polisi yang sejak pukul 14.00 WIB berjaga terus memperketat penjagaan karena sempat terjadi ketegangan antara massa pengunjuk rasa dengan pengguna jalan dan polisi yang berpakaian preman.

Akibat aksi damai ini ruas Jalan Imogiri Timur, Umbulharjo ini, menyebabkan jalanan mengalami kemacetan akibat massa yang menduduki ruas jalan. Polisi pun berusaha bernegosiasi kepada massa untuk memberikan jalan bagi pengguna jalan.‎

Baca Juga: Ramai Tagar #uninstallgojek, Begini Klarifikasi Gojek

Topik:

  • Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Berita Terkini Lainnya