Video Viral Siswa Dorong Guru, Berakhir Damai Tanpa Sanksi Hukum
Facebook.com/ikkj
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Yogyakarta, IDN Times - Video seorang siswa SMKN 3 Yogyakarta yang terlibat dorong-dorongan dengan seorang guru di dalam kelas dan saksikan siswa yanh lain menjadi viral setelah diunggah ke akun group media sosial Facebook Info Kecelakaan dan Kriminalitas Jogjakarta (IKKJ).
Dalam video yang berdurasi sekitar 30 detik itu tampak seorang siswa yang diketahui berinisial OS, mengenakan seragam hitam biru tua terlihat mendorong guru yang diketahui berinisial S di depan kelas. Suasana kelas semakin riuh dengan teriakan para siswa lainnya, di antaranya teriakan 'open fight'. OS kemudian mengambil tas hitam dari meja guru.
1. Sekolah benarkan video viral libatkan salah satu siswa dan gurunya
IDN Times/DaruwaskitaPihak sekolah tak membantah video yang viral tersebut merupakan siswanya dan seorang guru yang terlibat saling dorong di kelas. Namun kejadian telah berakhir dengan damai, meski siswa terancam sanksi dari sekolah.
"Benar kejadian di video itu terjadi di sekolah kami pada Rabu (20/2) sesudah jam istirahat. Saat itu berlangsung harian di ruang kelas 10 Teknik Kendaraan Ringan (TKR) jurusan otomotif," jelas Kepala Sekolah SMKN 3 Yogyakarta Bujang Sarbi, Kamis (21/2).
2. Tidak ada kejadian yang mengarah ke perkelahian
Facebook.com/ikkjSaat ujian S melarang siswa membuka gawai. OS dan salah satu rekannya ketahuan membuka gawai. S lantas menyita gawai kedua siswa. OS yang tidak terima dengan penyitaan itu, meminta gawainya dikembalikan sedangkan seorang siswa lainnya tidak melakukan apa-apa.
Karena tidak dikembalikan, OS berusaha merebut gawai yang dipegang S dengan mendorong gurunya. Karena tidak juga mendapatkan gawainya dari S, OS pun lantas mengambil tas yang diketahui berisikan laptop di atas meja.
"Takut terjadi apa-apa dengan alat kerjanya, S lantas mengalah dengan menukar gawai dengan tas yang disita OS. Kami pastikan tidak ada aksi yang mengarah ke perkelahian. Tapi kami akan berikan saksi karena melanggar kedisplinan," ucap Sarbi.
Baca Juga: VIDEO VIRAL: Tak Pakai Spion, Helm dan Masuk Jalur Cepat, Mereka Tak Terima Ditilang
3. Penggunaan gawai tergantung guru pengampu
Editor’s picks
Facebook.com/ikkjDisinggung mengenai aturan penggunaan gawai di sekolah, Sarbi menyatakan bahwa selama ini tidak ada larangan membawanya. Sebab gawai juga terkadang digunakan untuk mencari referensi pendidikan karena keterbatasan peralatan di laboratorium.
Namun, biasanya dalam ulangan harian memang boleh tidaknya menggunakan Hp untuk membuka catatat tergantung guru pengampu.
"Soal latar belakang, Osama yang beralamatkan di Piyungan ini memang siswa kelas 10 yang dulu tidak naik kelas karena nilainya jelek dan terus mendaftar ulang sehingga diterima ulang. Ini diperbolehkan dalam kebijakan sekolah," kata dia.
4. Sanksi kepada siswa tetap berlaku
IDN Times/DaruwaskitaMengenai saksi yang akan diberikan, Sarbi menyatakan dewan guru berserta dewan sekolah mengelar rapat dan mendengarkan kesaksian dari S terlebih dahulu baru kemudian mempertemukan S dengan OS.
Saat dipertemukan dengan S, OS mengaku dirinya memaksa gawainya dikembalikan karena ingin membalas beberapa pesan Whatsapp dari rekannya. Ia mengaku dirinya ingin mengabarkan bahwa saat itu sedang ujian sehingga tidak bisa dihubungi.
"Tindakan saya spontan dan karena sudah cukup dekat dengan Pak Sujianto, saya tidak langsung meminta maaf," jelasnya.
5. Tak perlu masuk ranah hukum
IDN Times/DaruwaskitaMenurut Kapolsek Jetis Kompol Hariyanto, OS kemudian meminta maaf langsung ke S dan berjanji tidak akan mengulang tindakan serupa. Ia juga siap menanggung saksi yang nantinya akan diberikan oleh pihak sekolah.
Karena sudah saling memaafkan dan tidak sampai terjadi adu pukul, Kompol Hariyanto menegaskan kasus ini tidak perlu dibawa ke ranah hukum.
Baca Juga: Antara Miris dan Lucu: Video Siswa SD Sarapan di Motor Sambil Duduk ke Belakang
Topik:
Berita Terkini Lainnya
