IMS 2020: Produksi Produk Halal Diawasi MUI dari Bahan Hingga Konsumen

#IMS2020

Jakarta, IDN Times - Barang yang berlabel halal kini menjadi produk yang banyak diburu masyarakat Muslim Indonesia. Produsen pun berlomba-lomba melakukan sertifikasi halal atas produk yang mereka hasilkan.

Wakil Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) Sumunar Jati mengatakan, masyarakat Muslim memang diwajibkan untuk mengonsumsi maupun menggunakan berbagai produk halal.

Namun, untuk membuat sebuah produk disebut halal dan bisa digunakan masyarakat Muslim, sebenarnya tidak mudah. Sebab produsen harus memastikan bahan baku produk hingga sampai ke tangan konsumen, tidak ada sesuatu yang bisa membuat barang tersebut tidak halal.

"Misal kalau dari hewannya itu harus disembelih secara halal, kemudian bahan kimia yang dicampur dalam makanan itu juga harus halal. Semua asal-usulnya harus diketahui prosesnya dengan halal dan baik," ujar Sumunar dalam acara Indonesia Millennial Summit (IMS) 2020 di The Tribrata, Jakarta Selatan, Sabtu (18/1).

Menurut Sumunar, selama ini banyak produsen yang membuat barang bersertifikat halal semenarik dan seenak mungkin. Itu tak jadi persoalan, asalkan ketika produk ini dicampur dengan bahan lain campurannya tidak mengandung sesuatu yang non-halal atau haram berdasarkan syariat Islam. Jika itu terjadi, maka produk tersebut tetap disebut non-halal.

"Jadi memang harus dijaga agar jangan sampai ada kontaminasi dengan bahan yang diharamkan," kata dia.

Dan yang paling penting, lanjut Sumunar, adalah segala bentuk produk yang halal merupakan hal baik, di mana datangnya dari Allah SWT. Halal adalah karunia yang diberikan kepada manusia yang memberikan kebaikan. Dengan demikian, produk halal atau segala hal yang berkaitan pada kehalalan bisa memberikan manfaat pada kesehatan dan barakah.

IDN Times menggelar Indonesia Millennial Summit 2020. Acara dengan tema "Shaping Indonesia's Future" ini berlangsung pada 17-18 Januari 2020 di The Tribrata, Dharmawangsa, Jakarta.

IMS 2020 menghadirkan lebih dari 60 pembicara kompeten di berbagai bidang, dari politik, ekonomi, bisnis, olahraga, budaya, lintas agama, sosial, lingkungan sampai kepemimpinan millennial.

Ajang millennial terbesar di Tanah Air ini dihadiri oleh lebih dari 5.000 pemimpin millennial. Dalam IMS 2020, IDN Times juga meluncurkan Indonesia Millennial Report 2020 yang melibatkan 5.500 responden di 11 kota di Indonesia. Survei yang dilakukan oleh IDN Research Institute bersama Nielsen bertujuan untuk memahami perilaku sekaligus menepis mitos stereotip di kalangan millennial.

Simak hasilnya di IMS 2020 dan ikuti perkembangannya di IDN Times

https://www.youtube.com/embed/qR6JaX6AhQI

Baca Juga: IMS 2020: Kemenag akan Gratiskan Sertifikasi Halal untuk Produk UMKM

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya