Polda Minta Tangkuban Parahu Ditutup Sementara, Pengelola Pikir Ulang 

Penutupan dianggap merugikan ribuan pencari nafkah

Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Barat (Jabar) akan menutup sementara aktivitas wisata di sekitar kawah Gunung Tangkuban Parahu. Hal ini setelah terjadi erupsi yang menyebabkan sebaran abu vulkanik di daerah tersebut pada Jumat (26/7) sore.

Kapolda Jabar, Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi, mengatakan, berdasarkan data PVMBG memang aktivitas beberapa kawah di Gunung Tangkuban Parahu sudah berangsur normal. PVMBG hanya meminta tidak ada aktivitas wisatawan dalam radius 500 meter dari kawah.

Meski demikian, Polda Jabar tetap merekomendasikan agar kawasan wisata ini ditutup dalam beberapa hari ke depan, minimal tiga hari untuk dilakukan pembersihan abu vulkanik.

"Kami semua sudah rapat dengan semua stakeholder, dan pengelola sini, saya mendengar apa yang sudah dilihat saran-sarannya, dan saya putuskan untuk tiga hari ini statusnya tidak boleh ada pengunjung sampai dengan kita melihat perkembangan tiga hari ini," ucap Rudy, kawasan Gunung Tangkuban Parahu, Sabtu, (27/7).

1. Sebanyak 264 personil diturunkan untuk bersihkan sisa abu vulkanik

Polda Minta Tangkuban Parahu Ditutup Sementara, Pengelola Pikir Ulang Dok.IDN Times/Istimewa

Untuk mengembalikan kawasan wisata ini seperti sedia kala, sekitar 264 personil gabungan antara, relawan, TNI-Polri, BPBD diterjunkan. Mereka bahu-membahu dalam membersihkan sisa-sisa abu vulkanik di kawasan Gunung Tangkuban Parahu pasca erupsi.

"Karena debu yang tebal ini juga sudah luar biasa, nanti kita bersihkan terlebih dahulu, mudah-mudahan besok sudah bersih," ujar Rudy.

Dari data yang dihimpun, peristiwa erupsi Gunung Tangkuban Perahu dipastikan tidak memakan korban jiwa. Pasalnya, seluruh korban yang terdampak dan dirawat di Rumah Sakit Sespim Polri telah kembali ke kediamannya masing-masing.

"Untuk sementara tidak ada korban yang meninggal dunia, ada luka-luka sedikit sudah dirawat dan sudah kembali semua," pungkasnya.

2. Pengelola kawasan wisata minta penutupan tidak dilakukan

Polda Minta Tangkuban Parahu Ditutup Sementara, Pengelola Pikir Ulang Dok.IDN Times/Istimewa

Direktur Utama PT Graha Rani Putra Persada (Pengelola TWA Tangkuban Perahu), Putra Kaban, telah mendapat imbauan dari Polda Jabar agar bisa menutup sementara kawasan ini. Namun, dia belum tentu melakukan penutupan. Dia akan berkoordinasi kembali dengan PVMBG untuk memantau kondisi terbaru. Jika kondisi semakin normal maka kawasan wisata bisa jadi tetap dibuka.

"Saya patokannya badan yang membidangi dan mengeluarkan rekomendasi kepala badan geologi. Saya tetap pada itu," ujar Putra.

Menurutnya, kejadian ini sudah sempat terjadi pada 2013. Bahkan saat itu erupsinya lebih besar, dan tidak ada persoalan pada kawasan wisata.

"Dibandingkan dengan kemarin (2013) itu tidak ada apa-apanya. Jadi ini harus dipahami," ujarnya.

3. Banyak pedagang terdampak jika kawasan ini ditutup

Polda Minta Tangkuban Parahu Ditutup Sementara, Pengelola Pikir Ulang Dok.IDN Times/Istimewa

Dia menilai dengan situasi yang semakin normal alangkah baiknya kawasan wisata Tangkuban Parahu tetap dibuka untuk umum. Terlebih ribuan orang mencari uang di tempat wisata ini. Ketika kawasan wisata ditutup sudah pasti mereka tidak bisa mendapat penghasilan seperti biasa.

"Sebagai pebanding ada beberapa tempat lain level dua masih boleh masuk. Meski demikian, dia akan berkoordinasi agar didapat kesepakatan untuk dijalankan bersama-sama," kata Putra.

Jika mengikuti arahan dari Polda Jabar, maka penutupan sementara akan berlangsung sampai Senin (29/7), untuk kemudian dibuka kembali pada Selasa (30/7). Ini dianggap merugikan pedagang sekitar karena wisatawan biasanya tumpah ruah pada akhir pekan.

4. Gunung Tangkuban Parahu masih berpotensi erupsi

Polda Minta Tangkuban Parahu Ditutup Sementara, Pengelola Pikir Ulang IDN Times/Debbie Sutrisno

Berdasarkan analisis Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Gunung Tangkuban Perahu masih berpotensi terjadi erupsi dengan masih terekamnya tremor berkelanjutan.

Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur, Devy K Syahbana mengatakan, erupsi pada Jumat (26/7), disebabkan uap magma yang berinteraksi dengan sistem hidrotermal Gunung Tangkuban Perahu. Kemudian ada perubahan di bawah permukaan sehingga terjadi erupsi.

"Kondisi ini bisa terjadi di beberapa gunung bukan hanya di Tangkuban Perahu, tapi di Papandayan, Dieng juga sama, dan ini biasanya tidak diawali dengan tanda jelas, dia bisa terjadi kapanpun. Jadi erupsi bisa terjadi kapan saja," kata Devy di Ruang Monitoring PVMBG Badan Geologi.

Meski demikian, berdasarkan peristiwa erupsi yang terjadi, ancaman hanya di wilayah sekitar kawah saja. Menurutnya untuk di luar kawah tidak akan terlalu berbahaya. "Kalau di luar kawah ini tidak akan terlalu bahaya, minimal menyiapkan masker," kata dia.

Baca Juga: Ini 10 Potret Terkini Pasca Erupsi Gunung Tangkuban Parahu. Stay Safe!

Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Meletus, ACT Kirim Tim untuk Cek Kondisi Teraktual

Topik:

  • Galih Persiana

Berita Terkini Lainnya