Tes Massal COVID-19 akan Digelar di 6 Kawasan Industri di Jabar
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan tes massal menggunakan alat rapid test di sektor industri. Hal ini berkaitan dengan dibukanya kembali industri di tengah peralihan dari PSBB menuju normal baru atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad menuturkan, rencananya tes massal ini mulai dilakukan pekan depan di kawasan industri. Harapannya, ketika ada pekerja yang diduga terpapar bisa langsung terdeteksi untuk segera dilakukan pelacakan.
"Ada bantuan 20 ribu test kit lengkap dari Pusat untuk tes massal di daerah industri. Sasarannya, daerah industri di Rancaekek (Kabupaten Bandung), Kabupaten Bekasi, Karawang, Purwakarta, Bogor, dan Sumedang," kata Achmad saat dihubungi, Sabtu (4/7).
1. Pengendalian sudah dilakukan semaksimal mungkin
Daud mengatakan, Pemprov jabar sudah berupaya melakukan pengendalian penyebaran COVID-19 termasuk di kawasan industri. Bahkan karena pengetatan ini maka bisa didapatkan penyebaran baru virus corona.
"Dan untuk pengawasan serta pengendalian lebih banyak berada di kabupaten/kota," ujarnya.
Termasuk dengan surat pernyataan kesediaan industri untuk melaksanakan protokol kesehatan harus dibuat oleh manajemen pabrik tersebut. Pemerintah daerah harus memastikan mereka membuat surat ini agar protokol kesehatan diterapkan dengan benar.
2. Temuan kasus di PT Unilever sudah ditangani Pemkab Bekasi
Terkait dengan temuan adanya puluhan pegawai di PT Unilever, Kabupaten Bekasi, yang terpapar COVID-19, Daud memastikan tim gugus tugas di daerah tersebut sudah bergerak dan memastikan protokol kesehatan COVID-19 dilakukan.
Termasuk dengan pelacakan dan pengetesan bakal dijalankan terhadap orang-orang terdekat yang terpapar. "Ini akan dimonitor oleh gugus tugas daerah dan kami akan memberikan bantuan," ungkapnya.
3. Unilever hentikan operasional pabrik untuk sementara
Sebelumnya, PT Unilever Tbk menghentikan sementara operasional di gedung TBB sejak Jumat, 26 Juni 2020. Hal itu dilakukan perseroan karena sejumlah karyawan di bagian engineering gedung TBB terkonfirmasi positif COVID-19.
Direktur Corporate Affairs dan Sekretaris Perusahaan PT Unilever Indonesia Tbk, Sancoyo Antarikso, menegaskan bahwa kesehatan dan keselamatan karyawan adalah prioritas utama.
“Operasional segera kami tangguhkan begitu mendapat kabar tersebut, untuk berfokus menerapkan berbagai langkah preventif dalam upaya menjaga kesehatan dan keselamatan karyawan," katanya melalui keterangannya, Kamis (2/7/2020).
4. Unilever telah melapor ke Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi
Selanjutnya, Unilever Indonesia juga telah menghubungi dan mengirimkan laporan resmi mengenai situasi tersebut kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, untuk melakukan contact tracing dan mewajibkan PCR test bagi keseluruhan karyawan gedung TBB yang sebanyak 265 orang.
"Pabrik-pabrik Unilever di Cikarang berada dalam lokasi yang terpisah-pisah. Gedung TBB merupakan salah satu bagian dari kompleks pabrik PT Unilever Indonesia Tbk di Cikarang, yang mana dalam kompleks tersebut terdapat beberapa gedung dengan protokol pemisahan zona kerja dan area produksi yang ketat," kata dia.
"Karyawan hanya diperbolehkan bekerja di zona masing-masing, dan tidak dapat
melintas zona kerja dan area produksi untuk alasan apa pun," ujarnya.
Baca Juga: Berkaca dari Kasus Unilever, Pabrik Harus Perketat Protokol Kesehatan