Cak Imin: Baiknya Pak Jokowi dan Pak Prabowo Segera Konsolidasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, mengatakan saat ini kondisi di masyarakat masih aman menuju hari terakhir rekapitulasi perolehan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.
Tetapi, ia pun menyerukan untuk dua kandidat calon presiden di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, yaitu Joko "Jokowi" Widodo dan Prabowo Subianto.
1. Pentingnya konsolidasi dua capres 2019
Guna menjaga persaudaraan usai pelaksanaan Pemilu Serentak 2019, Cak Imin juga memiliki harapan terhadap dua kontestan Pilpres 2019.
"Saya berharap Pak Jokowi, begitu pula Pak Prabowo, duduk bersama menghadapi situasi untuk damai dan tenteram," kata Cak Imin saat mengelar Dialog Kebangsaan di Rumah Dinas Wakil MPR RI, Sabtu (18/5).
Baca Juga: PDI-P Diduga Curi Suara Pileg 2019, PKB Siap Ajukan Gugatan ke MK
2. Mewaspadai hari penetapan pemenang Pilpres 2019
Ia menyoroti, situasi menuju hari penetapan presiden terpilih periode 2019-2024 masih aman dan terkendali.
"Tapi memang harus wasapda menuju tanggal 22 Mei, kan ada penetapan (hasil rekapitulasi suara Pemilu). Walaupun saya lihat di bawah, masyarakat masih aman dan damai," ujar dia.
3. Tim keamanan berlapis perlu dikerahkan pada 22 Mei
Editor’s picks
Cak Imin tak membantah, keamanan berlapis dari aparat keamanan sangat diperlukan saat penetapan pasangan calon terpilih Pilpres 2019.
"Pasti. Terutama ancaman kekerasan dan bentrok," ucap dia.
Selama ini, tak jarang pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla juga menurunkan aparat keamanan dalam kegiatan masyarakat sipil. Sebab, tak hanya kepolisian yang akan diturunkan, tetapi juga TNI.
"Ya pengamanan harus menggunakan standar human approach," katanya.
4. Tim Bravo TNI dipersiapkan jaga KPU?
Sejumlah anggota TNI terlihat mendatangi Gedung KPU RI pada Jumat (17/5) kemarin. Mereka diperkirakan adalah tim Bravo TNI. Ketua Umum KPU, Arief Budiman, saat dikonfirmasi wartawan menyatakan tidak tahu keberadaan tim tersebut.
"Saya belum tahu. KPU gak pernah minta-minta dijaga. Gak tau saya," kata Arief di KPU RI, Jumat (17/5).
Hal senada juga diungkapkan oleh Menko Polhukam, Wiranto.
"Tim Bravo opo? Gak tahu saya. Tanya ke Menhan, dong," kata Wiranto di JS Luwansa, Jumat (17/5) malam.
Baca Juga: As'sad Said: Warga NU Banyak yang Memilih PDIP Dibanding PKB