Ini Kata Ahok Jika Ditawari Jabatan Menteri 

Ahok menjawab dengan rendah hati

Jakarta, IDN Times - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tak banyak bicara terkait politik Indonesia pasca-Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. 

Itu juga terjadi saat ia ditanyai isu yang beredar terkait rencana Tim Kemenangan Nasional (TKN) 01 Joko 'Jokowi' Widodo-Ma'ruf Amin mencalonkannya masuk ke dalam kabinet pemerintahan Joko Widodo mendatang.

BTP, sapaan baru mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2013-2017 ini, terlihat lebih rileks menanggapi pertanyaan konstelasi politik di Jakarta dan nasional.

Baca Juga: Ahok Berkunjung ke Rumah Dinas Ketua DPRD DKI, Ada Apa?

1. BTP klaim tak punya kompetensi untuk jadi menteri

Ini Kata Ahok Jika Ditawari Jabatan Menteri IDN Times/Denisa Tristianty

Isu pencalonan BTP menjadi menteri di dalam kabinet kepemimpinan Jokowi dijawab dengan rendah hati.

"Gak bakalan jadi menterilah saya. Masih banyak yang lebih jago," kata BTP kepada IDN Times menjawab pertanyaan apakah dirinya akan menerima jika ada tawaran jabatan menteri, saat ditemui di Rumah Dinas Ketua DPRD DKI Jakarta di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Selasa (30/4).

2. Jawab isu skema kemunculan BTP menggantikan posisi wakil presiden

Ini Kata Ahok Jika Ditawari Jabatan Menteri IDN Times/Ardiansyah Fajar

Kekuatan BTP sebagai politisi, meski sempat tersandung masalah hukum, masih ada hingga detik ini. 

Isu skema pemasangan calon wakil presiden hingga calon presiden untuk BTP pun sempat berhembus pada awal tahun ini. Itu sebelum BTP resmi keluar dari tahanan Mako Brimob, pada Kamis 24 Januari 2019.

BTP juga digadangkan menggantikan posisi wakil presiden Jokowi jika berhasil terpilih kembali di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Seperti diketahui, Jokowi dipasangkan dengan Ma'ruf Amin dalam Pilpres 2019.

"Gaklah," singkat BTP menjawab pertanyaan soal jika ia terpilih menggantikan posisi Ma'ruf Amin.

3. Keanggotaan BTP di PDI-P

Ini Kata Ahok Jika Ditawari Jabatan Menteri IDN Times/Imam Rosidin

BTP juga menerangkan posisinya saat ini di Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). 

Ia tak membantah sudah menjadi bagian dari keanggotaan partai politik pimpinan Megawati Soekarno Putri itu. Namun, ia membantah sudah masuk dalam kepengurusan PDI-P.

"Oh, gak, gak, saya baru ikut partai saja," jawab Ahok kepada IDN Times mengenai jabatan pengurus di PDI-P.

4. BTP pun membantah memiliki KTA PDI-P Bali

Ini Kata Ahok Jika Ditawari Jabatan Menteri IDN Times/Denisa Tristianty

Kabar bergabungnya BTP ke partai politik berlambang kepala banteng tersebut bermuara dari kunjungan BTP ke DPD PDI-P Bali, pada Jumat 8 Febuari 2019 silam. Saat itu, BTP diberitakan sengaja menunggu Ketua DPD PDI-P Bali, Wayan Koster.

Namun, BTP membantah dirinya saat ini telah memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA) PDI-P Bali.

"Gak, mampir aja (di Bali). Anggota aja, bukan (di Bali). Saya KTP Jakarta Utara. Kebetulan, Gubernur Bali (Wayan Koster) teman lama," jawab BTP kepada IDN Times.

Sementara terkait kepemilikan KTA PDI-P, ia memastikan sudah memiliki dan bukan terdaftar di DPD Bali.

"Ya, di Jakarta Utara saya," ucap ia. 

5. Ketua TKD Jokowi-Ma'ruf sebut pertemuan dengan BTP dadakan

Ini Kata Ahok Jika Ditawari Jabatan Menteri IDN Times/Denisa Tristianty

Kehadiran Ahok atau BTP berada satu meja makan dengan Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma'ruf, Prasetyo Edi Marsudi, disebutnya sebagai peristiwa dadakan. Pras mengaku tidak mengagendakan untuk bertemu dengan BTP sebelumnya.

"Gak, gak, dadakan aja. Jadi, dia baru pulang kemarin. Pak Ahok baru pulang, terus telepon tiba-tiba mau ke sini," kata Pras kepada IDN Times.

Ia memastikan, pertemuan sore tadi adalah murni permintaan BTP. 

"Bro, makasih ya, makasih," ucap Pras kepada BTP yang sudah berada di dalam mobil berwarna hitam, meninggalkan rumah Pras tepat pukul 18.00 WIB.

Baca Juga: Anies: Jumlah Pengungsi Banjir Jakarta Lebih Sedikit dari Zaman Ahok

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya