Kesetiaan dan Ketegaran, Kesan Terdalam AHY akan Memo Tercinta

"We love you, Memo. We will always miss you."

Jakarta, IDN Times - Usai mengantarkan mendiang ibunda tercinta Ani Yudhoyono ke dalam liang lahat bersama sang adik Edhie Baskoro Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) turut memberikan penghormatan terakhir sebagai perwakilan dari keluarga. AHY mengawali kalimat penghormatannya dengan kenangan akan kesetiaan Memo, sapaan mendiang Ani di dalam keluarga inti.

"Selamat jalan, Memo. We love you, Memo. We will always miss you," pidato AHY pun ditutup rangkaian kalimat manis yang disampaikan dengan suara sedikit bergetar.

Baca Juga: Sederet Penghormatan Tinggi dari Jokowi untuk Ani Yudhoyono

1. Memo adalah perempuan setia

Kesetiaan dan Ketegaran, Kesan Terdalam AHY akan Memo TercintaInstagram.com/aniyudhoyono

Memo sangat dikagumi akan kesetiaannya menemani sang bapak, Susilo Bambang Yudhoyono. Sebab, menurut Ketua Kogasma Partai Demokrat ini, mendiang Memo selalu menemani Pepo, panggilan AHY dan Ibas kepada SBY.

"Ibu kami adalah orang yang paling setia, itu terlihat hingga akhir hayatnya," kata AHY di depan ribuan pelayat di Blok M 129, Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6).

2. Tetap kuat meski divonis sakit gawat

Kesetiaan dan Ketegaran, Kesan Terdalam AHY akan Memo Tercinta@aniyudhoyono/instagram

Selanjutnya, suami Annisa Pohan ini juga tak lupa menceritakan kekuatan sang Memo kala menghadapi kanker darah. Ketangguhan ini diperlihatkan mendiang Ani saat pertama kali mengetahui terkena kanker darah.

Menurut AHY, ketangguhan Memo lantaran beliau terlahir dari keluarga prajurit. Apalagi, memiliki suami seorang prajurit dan anak yang juga merupakan seorang prajurit.

Sejak divonis 4 bulan lalu, kata AHY, mendiang Ani memang sempat meneteskan air mata. Namun, Ibu Negara ke-6 RI itu memastikan tidak akan menyerah dalam pengobatan kanker darah.

"Ibu teteskan air mata, beliau berkata saya pasrah, tapi saya tidak akan pernah menyerah,” ungkap AHY menirukan perkataan mendiang Ani.

Bahkan, AHY menilai Memo selalu semangat mengikuti seluruh proses penyembuhan. Ia mencatat sendiri apa anjuran dokter terkait penyembuhan penyakitnya.

“Setiap treatment medis dari dokter beliau catat sendiri dengan tulisan tangan beliau,” terang dia.

3. Memo sadar hidupnya sudah begitu penuh berkah

Kesetiaan dan Ketegaran, Kesan Terdalam AHY akan Memo TercintaIDN Times/Uni Lubis

Ani Yudhyono yang bernama lengkap Kristiani Herrawati itu juga dikatakan AHY tetap tegar dengan sejumlah alasan kuat. Kanker darah tak membuat sang Memo patah semangat. Sebab, kata dia, mendiang ibu sudah sangat bersyukur dengan kehidupannya selama ini.

Terlahir dari seorang tokoh ternama Sarwo Edhie Wibowo dan menikah dengan Jenderal TNI Purnawirawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kemudian menjadikan dia sebagai Ibu Negara merupakan berkah yang sangat besar bagi Ani.

“Jadi kalau sekarang Allah SWT beri ujian saya tidak boleh mengeluh dan marah, saya harus terima dengan ikhlas. Dan saya harus berjuang melawan penyakit ini,” kata AHY mengulang pernyataan sang Memo saat berada di Singapura dalam menjalani pengobatan.

4. Takdir berkata Ani Yudhoyono harus dipanggil kembali menghadap-Nya

Kesetiaan dan Ketegaran, Kesan Terdalam AHY akan Memo TercintaIDN Times/Uni Lubis

Ani Yudhoyono memang sudah berjuang keras melawan kanker darah yang diketahuinya sejak 4 bulan lalu. Bukan hanya menjalani pengobatan di Indonesia, Ani bahkan memilih pengobatan di negeri Singapura, tepatnya di National University Hospital Singapura.

Sebelum diberitakan kritis, mendiang Ani sempat dikabarkan membaik. Dokter yang merawatnya mengizinkannya keluar ruang perawatan untuk pertama kali. Ani pun sempat berkunjung sebentar ke apartemen Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Singapura.

Meski demikian, hanya selang seminggu, kondisi Ani memburuk hingga dilarikan ke Intensif Care Unit (ICU).

Ibu Negara ke-6 RI ini pada akhirnya menghembuskan napas terakhir pada Sabtu 1 Juni 2019, tepat pukul 11.50 waktu Singapura. Beliau meninggalkan dua putra dan empat cucu, serta suami tercinta, SBY.

Prosesi pemakaman militer telah dilakukan di Blok M 129, TMP Kalibata, Minggu (2/6) pukul 14.35 WIB-15.40 WIB. Prosesi upacara dipimpin langsung oleh Presiden ke-7 RI, Joko Widodo sebagai Inspektur Upacara.

Baca Juga: Annisa Yudhoyono Beberkan Keinginan Sang Mertua yang Belum Terealisasi

Topik:

  • Elfida

Berita Terkini Lainnya