JakPro: Balap Formula E Tetap Digelar Juni 2020

Formula E menelan biaya Rp700 miliar

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Jakarta Propertindo, Dwi Wahyu Daryoto mengatakan persiapan untuk penyelenggaraan Formula E sudah siap dijalankan, termasuk jadwal. Rencananya Formula E akan diikuti oleh 24 pembalap dari 12 tim pada Juni 2020. 

Dwi juga tegas membantah pihak penyelenggara telah melanggar aturan terkait kompetisi bergengsi itu, bahkan mereka mengklaim telah mengantongi izin dari komisi pengarah. 

"Semuanya sudah ada schedulenya, sekarang masuk tahap konstruksi untuk bangun barier dan pagar-pagarnya. Soal perizinan yang katanya ganggu cagar budaya, kita mengikuti sesuai arahan komisi pengarah dan direkomendasikan di kawasan Medan Merdeka. Mereka ngasih izin dengan ketentuan dan harus mengikuti aturan yang ditetapkan sesuai UU No. 11 tahun 2010. Jadi, jelas di sini gak ada yang melanggar," ungkap Dwi ketika berbicara di sebuah diskusi yang digelar di area Senayan, Jakarta Pusat pada Sabtu (15/2).

Lalu, sudah sejauh mana persiapan panitia untuk menyulap area Monas sebagai jalur balapan Formula E?

Baca Juga: Sirkuit Formula E di Monas Langsung Dibongkar Usai Balapan

1. Jakpro menargetkan proses pengaspalan rampung pada akhir April 2020

JakPro: Balap Formula E Tetap Digelar Juni 2020(Diskusi mengenai kesiapan penyelenggaraan Formula E) IDN Times/Denny Adhietya

Dwi mengatakan proses pengaspalan jalur yang akan dilalui jet darat itu dimulai pada pertengahan Maret. Proses pengaspalan akan rampung pada akhir April mendatang. 

"Aspal ini harus selesai dua bulan sebelum race berlangsung, biar bisa dilalui oleh kendaraan umum dulu biar aspalnya mengeras dan semakin merekat, ya targetnya sih Maret-April itu," tutur Dwi. 

Namun, terkait biaya pemeliharaan, ia berpendapat, hal itu pada keputusan akhir apakah tahun depan diizinkan untuk dijadikan sirkuit atau tidak. 

"Kalau pengerjaannya sudah selesai ya berarti sudah dong. Kalau memang diizinkan untuk jadi sirkuit lagi di tahun depan ya bagus. Pemeliharannya sederhana kok, tinggal overlay aja. Jangan dibikin rumit, ini nanti kami koordinasikan dengan dinas karena memang belum dikomunikasikan soal ini," kata dia lagi. 

Ia juga menyampaikan untuk acara skala internasional ini, pihak penyelenggara sudah bekerja sama dengan dinas kesehatan. Mereka akan menyediakan 4.000 toilet portable

"Kami juga akan sediakan 4.000 toilet portable standar internasional.Ini kami sudah kerja sama dengan dinas kesehatan," tutur dia. 

2. Jakpro menggaris bawahi Jakarta akan diuntungkan secara ekonomi dengan adanya Formula E

JakPro: Balap Formula E Tetap Digelar Juni 2020Unsplash/Markus Spiske

Ajang Formula E Jakarta ini tentu akan menjadi sorotan dunia dan bisa memberikan dampak positif ke berbagai aspek, salah satunya di bidang ekonomi. Dwi menjelaskan dampak ekonomi berasal dari tiket dan sponsorhip. Berdasarkan riset yang dilakukan konsultan pihak penyelenggara ke Bank Indonesia, angka pemasukan yang bisa masuk mencapai hampir Rp600 miliar.

"Impact ekonominya kan banyak, selain tiket dan sponsor tentu ya akan berdampak ke pelaku bisnis seperti restoran, pengusaha hotel, dan lain-lain. Ini direct impact lho, berdasarkan riset konsultan kita ke BI (pemasukan ekonomi) hampir Rp600 miliar, belum lagi commercial impactnya yaitu media coverage. Kalau itu dihitung bisa lebih tinggi lagi," ucapnya. 

Untuk penyelenggaraan Formula E, maka biaya yang dibutuhkan sekitar Rp700 miliar, dengan rincian sekitar Rp300 miliar untuk infrastruktur dan Rp400 miliar untuk garansi bank. 

"Secara sederhananya gini, kami mengeluarkan Rp700 miliar, Rp300 (miliar) untuk infrastruktur dan Rp400 (miliar) untuk bank garansi. Bank garansi ini, uang kita gak akan hilang dan akan dikembalikan," kata dia. 

3. FIA beri catatan agar pengerjaan sirkuit dipercepat

JakPro: Balap Formula E Tetap Digelar Juni 2020FIA Formula E

Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia, Sadikin Aksa mengatakan bahwa pihak Federasi Otomotif Internasional (FIA) memberikan catatan untuk proses pengerjaan sirkuit agar dipercepat.

"Semua sudah kita kerjakan. FIA sebagai regulator memberi catatan untuk sirkuit yang sudah datang agar segera dipercepat pengerjaannya," ucapnya.

Sementara, Dwi menegaskan dalam penyelenggaraan Formula E, semua harus sesuai waktu timeline dan tidak boleh ada yang ngaret. Oleh sebab itu, semua hal harus dipersiapkan dengan matang. 

"Pokoknya tanggal 6 Juni 2020 itu race. Kita gak boleh terlambat dan kita tetap jalan terus," kata dia. 

Baca Juga: COC Formula E Jakarta: Ajang Ini Sesuai Program Pak Jokowi, Lho!

Topik:

Berita Terkini Lainnya