Begini Gambaran Arah Transportasi Jakarta hingga 2039

Seluruhnya terdapat dalam Rencana Induk Transportasi Jakarta

Jakarta, IDN Times - Pemprov DKI Jakarta sudah memiliki arah kebijakan transportasi di Jakarta hingga tahun 2039.

Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Rudy Saptari mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengajukan rancangan Rencana Induk Transportasi Jakarta (RITJ) yang masih dibahas di DPRD.

"Diharapkan 2023 bisa dibahas dan diselesaikan, karena di dalam RITJ itu kami punya arah kebijakan dari transportasi di DKI sampai 2039," kata Rudy di acara podcast yang tayang di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, dikutip Selasa (29/11/2022).

1. Pengembangan sistem berbasis jalan

Begini Gambaran Arah Transportasi Jakarta hingga 2039Ilustrasi TransJakarta, JPO Senen (Dok. Humas PT TransJakarta)

Salah satu rencana yang terdapat dalam RITJ adalah tentang pengembangan sistem angkutan massal berbasis jalan atau Bus Rapid Transit (BRT).

Saat ini, kata dia, BRT yang dioperasikan dan dikelola PT TransJakarta baru terdapat 13 koridor. "Direncanakan dalam RITJ ada 19 koridor," kata dia.

2. Pengembangan sistem berbasis rel

Begini Gambaran Arah Transportasi Jakarta hingga 2039IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Selanjutnya, rencana pengembangan transportasi lainnya di Jakarta dalam RITJ adalah sistem berbasis rel baik MRT, LRT, maupun perkeretaapian kota.

"MRT, dari sisi yang ada baru terdapat 16 km dari Lebak Bulus sampai Bundaran HI. Dalam RITJ ada pengembangan dari Bundaran HI sampai Harmoni-Kota-Ancol Barat sehingga akan tercapai 66 km," kata dia.

Sementara LRT, kata dia, akan dikembangkan sepanjang 67 km dari yang sudah ada saat ini sepanjang 5,8 km dari Kelapa Gading-Pegangsaan Dua-Velodrome.

Pengembangan LRT nantinya akan dilanjutkan dari Velodrome-Manggarai, Kelapa Gading-JIS, Velodrome-Klender, JIS-Rajawali Kemayoran, dan Klender-Halim Perdanakusuma.

"Lalu perkeretaapian kota ada 92 km yang akan dikembangkan," ujar Rudy.

3. Pengembangan terminal dan park and ride

Begini Gambaran Arah Transportasi Jakarta hingga 2039Ilustrasi Terminal Kampung Rambutan (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Selanjutnya, RITJ juga memuat tentang rencana pengembangan terminal. Rudy mengatakan, sudah ada 22 terminal di DKI Jakarta yang diharapkan dalam RITJ akan dilakukan revitalisasi.

"Ada 19 terminal penumpang dan 3 terminal untuk angkutan barang," tutur dia.

Selain itu, di dalam RITJ juga terdapat rencana pengembangan park and ride. Saat ini, kata dia, sudah ada 7 lokasi park and ride yang beroperasi.

"Dalam RITJ dikembangkan 13 lokasi lagi sehingga diharapkan ada 20 park and ride yang dibangun," kata Rudy.

Baca Juga: 10 Potret Tingkah Kurang Ajar Penumpang di Transportasi Umum, Kocak!

4. Kawasan orientasi transit (TOD)

Begini Gambaran Arah Transportasi Jakarta hingga 2039ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD) menjadi rencana lainnya yang ada dalam RITJ.

Setidaknya, sebanyak 24 titik direncanakan menjadi lokasi TOD. Dari jumlah tersebut, ujar Rudy, sudah ada 5 lokasi yang terlaksana.

Dalam Peraturan Gubernur (Pergub) 67 Tahun 2014, kata dia, yang menjadi persyaratan kawasan TOD adalah kawasan yang direncanakan sebagai suatu pusat kegiatan.

"Kawasan direncanakan dilayani angkutan massal baik berbasis rel, MRT, LRT, KRL, dan jalan raya. Itu dipilih untuk kawasan yang secara bencana rendah," kata Rudy.

Baca Juga: Rumit! Ini Deretan Masalah Transportasi di DKI Jakarta 

5. Target capaian arah transportasi Jakarta

Begini Gambaran Arah Transportasi Jakarta hingga 2039Ilustrasi LRT Jakarta (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Rudy mengatakan, berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2014 tentang Transportasi, secara umum tujuan kebijakan yang dilakukan Pemprov DKI untuk mewujudkan sistem yang efektif, efisien, lancar, dan terintegrasi.

"Integrasi menjadi kata kunci dalam RITJ yang menjadi target adalah bahwa 60 persen modal share harus tercapai, yaitu penggunaan kendaraan umum dan untuk mencapai kecepatan rata-rata dalam jaringan yaitu 30 km per jam," kata dia.

"Tujuan utamanya adalah bagaimana kami menciptakan transportasi aman, nyaman, terjangkau, baik itu transportasi jalan, kereta, maupun perairan dan udara," ucap Rudy.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya