Dinas PPAPP: Anak Korban Kekerasan di DKI Mayoritas karena Seksual

Ada 768 anak korban kekerasan di DKI sepanjang tahun 2022

Jakarta, IDN Times - Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta, Tuty Kusumawati, mengatakan data anak-anak di Jakarta yang menjadi korban kekerasan sepanjang 2022, mayoritas merupakan korban kekerasan seksual.

Tidak hanya itu, ada pula anak-anak yang mengalami Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

"Yang sangat miris dan memprihatinkan mayoritas mereka ada korban kekerasan seksual dan di antaranya KDRT. Ini adalah dua kategori tindak kekerasan terbesar yang dialami anak-anak," kata Tuty dalam podcast di akun YouTube tentang 'Cegah Penculikan Anak', dikutip Senin (30/1/2023).

Baca Juga: Kasus Kekerasan Seksual Berakhir Damai, DPR dan KPAI Pengin Lanjut

1. Ada 768 anak yang alami kekerasan pada tahun 2022

Dinas PPAPP: Anak Korban Kekerasan di DKI Mayoritas karena SeksualIlustrasi kekerasan seksual terhadap perempuan (IDN Times/Arief Rahmat)

Tuty mengatakan, sepanjang tahun 2022 terdapat 768 orang anak di Jakarta yang mengalami kekerasan.

"Sepanjang tahun 2022 ada 768 orang anak yang mengalami kekerasan. 598 di antaranya adalah anak perempuan dan 170 anak laki-laki," kata Tuty.

Baca Juga: Jadi Korban Kekerasan Seksual, Jangan Takut Bersuara! 

2. Kekerasan tidak dapat ditoleransi

Dinas PPAPP: Anak Korban Kekerasan di DKI Mayoritas karena Seksualilustrasi kekerasan seksual (IDN Times/Aditya Pratama)

Tuty menegaskan, kekerasan merupakan perbuatan yang tidak dapat ditoleransi, termasuk penculikan.

"Penculikan identik dengan perlakuan yang tidak baik terhadap anak, jika korbannya anak. Tindak kekerasan kepada anak adalah hal yang tidak dapat ditoleransi. Zero tolerance to violence," kata Tuty.

Lebih lanjut, Tuty juga mengajak seluruh masyarakat untuk bergandengan tangan dalam mencegah tindak kekerasan dan perilaku keliru terhadap anak.

"Mari kita bersama menghadirkan pelayanan-pelayanan dan fasilitas-fasilitas terbaik untuk anak-anak di manapun berada," kata dia.

Baca Juga: Waspada Kekerasan Seksual Anak di Medsos, Begini Cara Mencegahnya!

3. DKI sediakan berbagai fasilitas sarana dan prasarana

Dinas PPAPP: Anak Korban Kekerasan di DKI Mayoritas karena SeksualHalte TransJakarta Senen (Dok. Humas PT TransJakarta)

Tuty mengatakan, Pemprov DKI berkomitmen penuh untuk memenuhi hak anak-anak dengan menyediakan berbagai fasilitas sarana dan prasarana. "Di antaranya telah dibentuk berbagai Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) baik di lingkungan BUMD transportasi," kata dia

Di halte-halte TransJakarta, ujar Tuty, sudah ada 50 Pos SAPA, kemudian Pos SAPA juga terdapat di stasiun-stasiun MRT dan LRT.

"Selain itu, DKI juga punya RPTRA yang sudah dilengkapi Pos SAPA di 325 RPTRA yang tersebar di 5 kota dan kabupaten. DKI juga memiliki berbagai bentuk layanan di antaranya yang disatupintukan secara digital melalui Pusat Pelayanan keluarga (Puspa) yang dapat diakses melalui puspa.jakarta.go.id layanan ini gratis," ucap dia.

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya