Menko PMK Minta Kepala Daerah Perhatikan Gizi Balita dan Ibu Hamil

Di Aceh angka stunting masih perlu ditekan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, meminta seluruh kepala daerah memperhatikan kandungan gizi balita dan ibu hamil di wilayahnya masing-masing.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam acara Roadshow Dialog Stunting di Aceh, dikutip Selasa (31/1/2023).

"Saya berpesan kepada seluruh kepala daerah kalau bisa balita dan ibu hamilnya diperhatikan kandungan gizinya, perbanyak makanan yang mengandung protein hewani seperti telur, ikan, atau daging ayam, kalau dulu dikasih biskuit sekarang diutamakan pangan lokal," kata Muhadjir.

Terutama bagi para kepala daerah di Provinsi Aceh, ujar dia, mengingat masih kurang tercukupinya kebutuhan gizi pada balita dan ibu hamil di daerah tersebut.

Baca Juga: Heru Cek Kondisi Anak Stunting di Cilincing Jakut, Begini Reaksinya

1. Stunting di Aceh turun 2 persen tahun 2022

Menko PMK Minta Kepala Daerah Perhatikan Gizi Balita dan Ibu Hamililustrasi perbedaan tinggi anak stunting dengan anak normal (Dok. IDN Times)

Data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) prevalensi angka stunting di Provinsi Aceh mengalami penurunan sebesar 2 persen menjadi 31,2 persen.

Sebelumnya, pada tahun 2021 angka stunting Aceh mencapai 33,2 persen.

Baca Juga: Persentase Stunting di Sumbar Merangkak Naik Lagi 

2. Stunting karena pola perilaku masyarakat

Menko PMK Minta Kepala Daerah Perhatikan Gizi Balita dan Ibu HamilIlustrasi upaya pencegahan stunting. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Menurut Muhadjir, angka stunting di Aceh kurang signifikan karena pola perilaku dan kesadaran masyarakat masih rendah.

Terutama tentang pola asuh dan konsumsi makanan bergizi.

Baca Juga: Menko PMK Minta GNRM 2023 Libatkan Lebih Banyak Gen Z

3. Upaya Provinsi Aceh turunkan angka stunting

Menko PMK Minta Kepala Daerah Perhatikan Gizi Balita dan Ibu HamilSIAB Indonesia

Adapun berbagai upaya dilakukan Aceh untuk menurunkan angka stunting. Salah satunya yang dilakukan di Kabupaten Aceh Tamiang.

Pj Bupati Aceh Tamiang, Meurah Budiman, mengatakan, pihaknya tengah menerapkan Program Pemberian Makan Bayi dan Anak (PMBA) yang disertai dengan edukasi dan kerja sama lintas sektor.

"Program PMBA ini melalui Gerakan Makan Bersama terus kami gencarkan untuk anak stunting yang bahan makanannya diambil dari hasil pemanfaatan Perkarangan Pangan Lestari," ucap dia.

Sementara itu, di Kabupaten Aceh Besar dilakukan program Pemberian Makanan Tambahan bagi balita dan ibu hamil.

"Upaya yang kami lakukan untuk penurunan angka stunting ini melalui program Pemberian Makanan Tambahan dengan memanfaatkan jenis makanan lokal seperti menambahkan komposisi daun kelor pada sup balita," kata Penjabat Bupati Aceh Besar.

Baca Juga: Menko PMK Optimistis Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Tinggi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya