Miris! Pemadam Kebakaran DKI Ngeluh Banyak Kopling Hidran Dicuri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Salah satu penyebab tak berfungsinya hidran di Ibu Kota Jakarta adalah bagian fisik hidran berupa kopling yang kerap dicuri. Diketahui, bagian kopling tersebut terbuat dari kuningan, sehingga sering hilang karena diambil orang-orang tak bertanggung jawab.
"Ya benar (sering dicuri). Hidran pilar itu biasanya di kanan-kirinya ada kuningan yang dicopotin sama orang," kata Staf Seksi Pemanfaatan Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta, Toto Suwantoro, kepada IDN Times, Selasa (17/1/2023).
Selain itu, kata dia, ada pula kondisi kopling hidran yang besinya dipukul sehingga hancur tinggal separuh.
"Banyak juga yang kondisinya seperti itu. Biasanya itu karena tak ada airnya," ujar dia.
Baca Juga: Rumah Dinas Kapolda Papua Kebakaran, Ini Kesaksian Polisi yang Berjaga
1. Siapkan kopling hidran pengganti
Toto mengatakan, pihaknya selalu menyediakan kopling pengganti di dalam mobil pemadam kebakaran.
"Kalau yang kanan-kiri koplingnya diambil, kami di mobil menyiapkan juga koplingnya. Setiap kejadian (kebakaran), mau ambil airnya dipasang, nanti dicopot lagi," kata dia.
Namun Toto memastikan, jika kondisi kopling hidran itu hancur, maka dipastikan di bawah hidran tersebut tidak ada air.
"Karena kalau (kopling) dipukul, pasti airnya ke mana-mana. Biasanya yang kosong. Kalau rusak parah, itu biasanya airnya tidak ada," kata dia.
Baca Juga: Dinas Gulkarmat: Debit Air di DKI Kecil, Hidran Tak Bisa Buat Nyemprot
2. Hanya 60-70 persen hidran di DKI yang berfungsi
Editor’s picks
Saat ini, ujar Toto, hidran di Ibu Kota hanya berfungsi 60-70 persen. Data Dinas Gulkarmat DKI Jakarta tahun 2022 menunjukkan, ada sebanyak 1.287 hidran di DKI.
"Kalau berfungsi kurang lebih 60-70 persen, rusak sekitar 35-40 persen, tapi itu berfungsi baik juga belum tentu bisa dipakai, tergantung airnya ada atau tidak," kata dia.
Dari 1.287 hidran di DKI Jakarta pada tahun 2022, terdapat 855 unit dalam kondisi baik dan 404 dalam kondisi rusak.
Jumlah tersebut terbagi atas Jakarta Pusat sebanyak 287 unit (201 baik, 86 rusak), Jakarta Utara 185 unit (110 baik, 75 rusak), Jakarta Barat 149 unit (50 baik, 97 rusak), Jakarta Selatan 246 unit (149 baik, 75 rusak), dan Jakarta Timur 420 unit (345 baik, 75 rusak).
3. Kondisi hidran baik tapi tergantung ketersediaan air
Toto mengatakan, hidran pilar yang dipasang di pinggir-pinggir jalan, saat ini dalam kondisi yang baik.
Namun apakah hidran itu dapat difungsikan atau tidak tergantung Palyja dan Aetra selaku operator air di Ibu Kota.
"Hidran pilar di pinggir jalan, saat ini sebetulnya kalau dibilang baik ya baik, tapi kita tergantung Palyja dan Aetra karena mereka yang memasok airnya," kata dia.
Oleh karena itu, saat kondisi hidran itu dikatakan baik, ujar dia, tetapi belum tentu air dari saluran di bawahnya bisa keluar.
"Biasanya mereka mengkondisikan mana yang dibuka jalurnya. Biasanya dia lebih diutamakan untuk kebutuhan rumah tangga ketimbang pemadam," kata Toto.
Baca Juga: Hidran Kering, Gulkarmat DKI Terkadang Sedot Air Kali dan Kolam Renang