Pemerintah Upayakan Pemerataan Kesehatan di Maluku Utara

Menko PMK minta Menkes lengkapi fasilitas kesehatan

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy memastikan pemerintah akan mengupayakan pemerataan fasilitas kesehatan di Maluku Utara.

Hal tersebut menyusul angka stunting di Maluku Utara masih tinggi karena terbatasnya fasilitas kesehatan di tengah wilayah yang berbentuk kepulauan.

"Karena itu, pemerintah melalui Pak Menteri Kesehatan harus membuat langkah-langkah transformatif untuk Maluku Utara bagaimana supaya ada rumah sakit pendukung dari rumah sakit rujukan utama di pulau-pulau yang ada agar penanganan stunting dan gizi buruk bisa selesai," kata Muhadjir saat berkunjung ke RSUD Dr. Chasan Boesoirie, Kota Ternate, Maluku Utara, Minggu (12/6/2022), dikutip dari siaran pers.

1. Rumah sakit rujukan utama di Maluku Utara kurang

Pemerintah Upayakan Pemerataan Kesehatan di Maluku UtaraIlustrasi rumah sakit. (IDN Times/Arief Rahmat)

Muhadjir mengatakan, rumah sakit rujukan untuk penanganan gizi buruk di Maluku Utara hanya ada di beberapa tempat. Salah satunya di RSUD Dr. Chasan Boesoerie, Kota Ternate.

Oleh karena itu, pemerintah akan melengkapi fasilitas dan sarana prasarana rumah sakit rujukan utama di Maluku Utara yang masih sangat kurang tersebut.

Baca Juga: Pemerintah Harap Tak Ada Stunting di Maluku Utara

Baca Juga: Nutrisi Seimbang Kunci Cegah Stunting

2. Kurang fasilitas jadi menyulitkan

Pemerintah Upayakan Pemerataan Kesehatan di Maluku UtaraANTARA/Abdul Fatah

Ia mencontohkan, di rumah sakit tersebut belum ada cathlab untuk penanganan penyakit jantung sehingga pasien yang sakit tidak bisa ditangani. Akibatnya, pasien pun harus dirujuk ke Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ini tentu sangat menyulitkan, yang penting adalah segera meningkatkan prasarana infrastruktur sehingga rumah sakit (RSUD Dr. Chasan Boesoerie) di Ternate bisa berfungsi sebagai rumah sakit rujukan utama," kata dia.

3. Maluku Utara hadapi masalah gizi buruk

Pemerintah Upayakan Pemerataan Kesehatan di Maluku UtaraUpaya pencegahan stunting. ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas

Provinsi Maluku Utara sendiri masih menghadapi masalah stunting dan gizi buruk. Angka prevalensi stunting balita di wilayah tersebut ada sebesar 27,5 persen berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021.

Salah satu penyebabnya adalah fasilitas dan sarana prasana yang masih kurang memadai. Padahal Maluku Utara merupakan wilayah kepulauan yang penduduknya tersebar.

"Ini problemnya spasial karena di sini kepulauan. Sekitar ratusan pulau di sini ada penghuninya. Sementara posisi rumah sakit rujukan itu di Kota Ternate dan harus meng-cover seluruh pulau itu," kata Muhadjir.

Baca Juga: Menko PMK: Pasien COVID-19 Dibiayai BPJS Kesehatan Jika Sudah Endemik

Baca Juga: Banyak Anak Dalam Satu Keluarga Jadi Penyumbang Stunting Tinggi 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya