Petani Minta Pemerintah Serius Tanam Mangrove, Jangan Cuma Seremoni

Selama ini pemerintah hanya seremonial tanam mangrove 

Jakarta, IDN Times - Pemerintah diminta serius untuk memperbanyak penanaman mangrove.

Petani mangrove di Desa Mangkang, Semarang, Jawa Tengah, Sururi, menilai, dalam melakukan penanaman mangrove, selama ini pemerintah hanya bersifat seremonial belaka.

"Dari pemerintah kurang (menanam mangrove), lebih banyak seremoni daripada menanam," kata Sururi di lokasi pembibitan mangrove, Desa Mangkang, Kamis (24/11/2022).

1. Seremoni besar, menanamnya tak besar

Petani Minta Pemerintah Serius Tanam Mangrove, Jangan Cuma SeremoniLahan mangrove di Desa Mangkang, Semarang, Jawa Tengah. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Menurut Sururi yang menjadi petani mangrove sejak 2005, selama ini jika ada penanaman mangrove dari pemerintah, kegiatan seremoni lebih besar ketimbang jumlah pohon mangrove yang ditanam.

"Sesuai arahan Pak Jokowi, yang penting eksekusi, tapi dari pemerintah eksekusinya gak dilaksanakan. Seremoni besar, nanamnya gak besar," kata dia.

"Seremoni (biayanya) puluhan juta, nanamnya 2 juta (pohon)," lanjut dia.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kepala Negara G20 Apresiasi Hutan Mangrove Tahura Bali

2. Cegah abrasi laut dengan tanam mangrove

Petani Minta Pemerintah Serius Tanam Mangrove, Jangan Cuma SeremoniLahan mangrove dan pembibitan di Desa Mangkang, Semarang, Jawa Tengah. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Sururi mengatakan, mulai tahun 2008, dirinya digandeng Djarum Foundation untuk menanam mangrove di sekitar wilayah Desa Mangkang.

Per tahunnya, kata dia, bibit mangrove miliknya diambil pihak Djarum sebanyak 50 hingga 60 ribu untuk ditanam di lokasi-lokasi lain yang menjadi tempat pelaksanaan program Djarum.

Selain itu, bibit mangrove yang dibudidayakan olehnya juga kerap dibeli oleh pihak-pihak lain yang peduli lingkungang. Mulai dari akademisi hingga mahasiswa.

"Mangunrejo bebas abrasi. Sekarang dari sini mau ke laut 3 kilometer, sebelumnya 1 kilometer," kata dia.

3. Pemerintah harus bantu setiap daerah

Petani Minta Pemerintah Serius Tanam Mangrove, Jangan Cuma SeremoniLahan mangrove di Desa Mangkang, Semarang, Jawa Tengah. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Sebagai salah satu petani mangrove di Jawa, Sururi pun berharap ke depannya pemerintah dapat membantu setiap daerah untuk mengembangkan penanaman mangrove.

"Kalau bisa, tiap daerah dibantu. Jangan difokuskan di satu daerah saja," kata dia.

Selama ini, ujar Sururi, yang menjadi kendala adalah perawatan terhadap mangrove itu sendiri.

Selain itu, kata dia, per tahunnya, pemekaran lahan mangrove seluas 1 hektare pun masih sulit.

Adapun bibit mangrove yang dikembangkan oleh Sururi adalah jenis bakau dan tancang. Per batangnya, dia menjual sebesar Rp2 ribu yang sudah termasuk patok bambunya.

"Bulan Desember, pesanan sampai 4 ribu bibit. November sudah laku hampir 14 ribu," kata dia

Baca Juga: Djarum Foundation Tanam hingga 60 Ribu Jenis Bibit Setiap Tahun

4. Mangrove tak hanya cegah abrasi

Petani Minta Pemerintah Serius Tanam Mangrove, Jangan Cuma SeremoniPembatik di Desa Mangkang yang memanfaatkan limbah pohon mangrove. (IDN Times/Deti Mega Purnamasari)

Lebih lanjut Sururi mengatakan, selain mencegah abrasi, mangrove juga bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan lainnya seperti makanan hingga batik.

"Daunnya bisa diolah menjadi keripik. Akar-akarnya bisa untuk pewarna batik," ujar dia.

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya