[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-laki

"Ayah bekerja di Damkar itu umum, tapi seorang ibu tidak"

Jakarta, IDN Times - Menjadi satu di antara sedikit perempuan yang bekerja di bidang yang mayoritas dikerjakan laki-laki merupakan kebanggaan tersendiri bagi Fitri Pancawardani (40).

Fitri adalah seorang Analis Kebakaran Ahli Muda di Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta. Dia menjadi salah satu perempuan yang berperan dalam beberapa tugas di dinas tersebut atau lebih dikenal dengan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang petugasnya sangat identik dengan laki-laki.

Meski bukan menjadi petugas lapangan yang turut memadamkan api saat terjadi peristiwa kebakaran, tetapi tugas Fitri di Dinas Damkar DKI tidak dapat dipandang sebelah mata. Di tangannya, ada keputusan yang bisa menentukan layak atau tidaknya proteksi kebakaran sebuah bangunan di Jakarta.

Kepada IDN Times, Fitri yang sudah bekerja selama 13 tahun di Dinas Gulkarmat DKI Jakarta menceritakan bagaimana dia bisa bekerja di tengah laki-laki yang sebagian besar menjadi rekan kerjanya.

Berikut adalah wawancara khususnya!

Baca Juga: [WANSUS] Adopsi Anak Harus Penuhi Syarat Ketat dan Putusan Pengadilan

1. Sudah berapa lama sih Ibu bekerja di Dinas Damkar DKI?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiFitri Pancawardani, seorang petugas perempuan di Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta. (Dok. Dinas Gulkarmat)

Saya sudah di Dinas Damkar 13 tahun sejak awal masuk seleksi CPNS Pemprov DKI ditempatkan di Dinas Damkar.

Dari awal, saya masuk ke bagian umum mengerjakan urusan perawatan bangunan, kerja administrasi surat-menyurat selama 5 tahun.

Kemudian saya ikut Seleksi Tugas Belajar dari Pemprov DKI dan diterima di Universitas Indonesia (UI), jurusan Sistem Otoritas Bangunan Keselamatan Kebakaran di Teknik Mesin 2014-2016. Sejak Oktober 2016, saya ditempatkan di bidang Pencegahan Kebakaran di Seksi Perencanaan Teknis dan Kerja Sama sampai sekarang.

2. Apa saja tugas yang Ibu kerjakan?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiFitri Pancawardani, seorang petugas perempuan di Dinas Pemadam Kebakaran DKI Jakarta. (Dok. Dinas Gulkarmat)

Tugas saya sebagai Analis Kebakaran, jabatan fungsional sejak tahun 2021 diangkat dari Pemprov DKI Jakarta. Fungsinya adalah untuk tugas pencegahan dan penanggulangan kebakaran. Contohnya, pemeriksaan bangunan gedung, penyuluhan masyarakat, pelatihan kepada masyarakat dan sebagai instruktur.

Saya di bagian pelaksanaan pemeriksaan gedung dan regulasi soal bangunan juga kerja sama dengan instansi lain atau instansi pemerintah maupun swasta soal keselamatan kebakaran.

Jadi saya memeriksa gedung-gedung yang ada di Jakarta, sistem pencegahan atau proteksi kebakarannya berfungsi atau tidak.

Baca Juga: Dinas PPAPP: Anak Korban Kekerasan di DKI Mayoritas karena Seksual

3. Proteksi kebakaran gedung itu seperti apa sih, Bu?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiTangkapan layar uji coba sistem proteksi kebakaran sebuah bangunan. (Dok. Dinas Gulkarmat DKI)

Proteksi kebakaran itu merupakan sistem pencegahan atau penanganan pada saat terjadinya awal kebakaran. Seperti sprinkler, pompa, sistem deteksi asap, juga dari manajemen orangnya sendiri. Apabila terjadi kebakaran, mereka harus bagaimana dan dari gedungnya sendiri menyiapkan proteksi aktif, terkait alat-alat tersebut.

Kemudian ada proteksi pasif, yaitu dengan kehadiran bangunan. Bangunan ini dia kuat, tingkat ketahanan apinya selama berapa jam dan dalam berapa jam itu berarti penghuni di dalam bangunan gedung harus bisa melakukan evakuasi.

Namun yang lebih penting itu adalah akses petugas ke dalam bangunan, meliputi akses peralatannya, seperti kendaraan yang besar masuk ke dalam area bangunan. Nah, itu jalannya seperti apa, apakah memerlukan perkerasan di jalan tersebut supaya bisa menahan beban kendaraan.

Kemudian bagaimana saat petugas masuk ke dalam bangunan apabila terjadi keadaan darurat, seperti harus disediakan alat memecah kaca agar bisa masuk. Lalu mengakses lift pada saat kebakaran untuk menjangkau yang tinggi. Kan saat kebakaran jangan menggunakan lift untuk turun karena ada lift tersendiri untuk petugas naik ke atas untuk mencapai lokasi terjadinya kebakaran.

4. Memangnya, berapa kali sih, Bu, pemeriksaan gedungnya dilakukan?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiGedung Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (IDN Times/Helmi Shemi)

Dari pihak gedung sendiri melakukan permohonan ke Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memperoleh rekomendasi sistem keselamatan kebakaran.

Jadi, gedung berkewajiban mengurus sertifikat keselamatan kebakaran per tahun untuk gedung tinggi di atas 8 lantai, kewenangannya ada di dinas. Kalau gedung di bawah 8 lantai, kewenangannya ada di wilayah suku dinas.

Pada saat pembangunan, ada masa konstruksi. Pada saat pemakaian, ada pembaruan setiap 5 tahun untuk Sertifikat Layak Fungsi (SLF).

Baca Juga: Kebakaran di Gedung Kemendagri, Api Diduga Berasal dari Outdoor AC

5. Secara umum, gedung-gedung di Jakarta seperti apa proteksi kebakarannya?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiBendera Merah Putih ikut hangus akibat gedung Kejagung terbakar pada Sabtu (22/8/2020) (IDN Times/Aryodamar)

Macam-macam, karena ada bangunan gedung eksisting dan gedung baru. Jadi yang eksisting menyesuaikan. Kami maunya kinerja proteksi kebakarannya seperti ini, sesuai regulasi. Jadi yang mendekati.

Apabila peralatannya belum mencukupi, dimaksimalkan di aspek lain. Misalnya aspek Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG). Jadi, orangnya bagaimana kalau ada kebakaran, harus bagaimana penanganannya karena proteksi kebakarannya belum memadai atau mempunyai kekurangan tersendiri.

Apabila itu sudah terpenuhi pun, tetap MKKG, orangnya harus tahu kalau ada kebakaran harus gimana, harus ngapain.

6. Apakah manajemen gedung patuh terhadap MKKG?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiIlustrasi gedung-gedung bertingkat di Jakarta. (IDN Times/Herka Yanis)

Rata-rata patuh karena merupakan kewajiban pengelola gedung juga. Pengelola bangunan gedung itu juga mempunyai namanya Fire Safety Manager, dia yang akan bertanggung jawab soal sarana proteksi kebakaran di gedung itu. Ada hukum pidana dan perdatanya juga diangkat sebagai itu.

Dia berkewajiban untuk melaporkan kondisi proteksi gedung kebakaran dalam gedung. Apabila terjadi kebakaran, kita bisa langsung menghubungi pengelola gedung. Mereka juga bisa terkena sanksi apabila tidak memenuhi regulasi.

Baca Juga: Gedung Kemenkumham Lantai 5 Kebakaran, Tak Ada Korban Jiwa

7. Jadi, setiap tahun Ibu mengecek ke gedung-gedung?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiGedung-gedung bertingkat. (IDN Times/Herka Yanis)

Betul, bahkan setiap hari. Jadi, apabila ada permohonan masuk dari PTSP, itu dijalankan pemeriksaan gedung.

Kalau untuk masa konstruksi, berarti ada sidang tim ahli bangunan gedung dulu yang melibatkan praktisi dan profesional, akademisi. Jadi, sebelum bangunan ini dibangun dan masih dalam gambar perencanaan arsitektur, apakah sudah memenuhi regulasi atau belum? Sehingga kami juga diundang, untuk masalah proteksi kebakarannya.

8. Apa sih kesulitan melakukan pemeriksaan atau audit gedung?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiIlustrasi gedung bertingkat. (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Secara pribadi, karena saya perempuan, mungkin dari gaya komunikasi saya berbeda dengan gaya komunikasi laki-laki, tapi seiring dengan waktu setelah dikomunikasikan dengan baik dan kerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) kita bisa menyampaikan informasi dengan lebih baik soal pekerjaan.

Secara teknis, banyak bangunan yang kurang mengaplikasikan regulasinya sehingga kurang sesuai. Kinerjanya belum seperti yang diinginkan regulasi. Jadi banyak penyesuaian setelah dibangun, padahal saat perencanaan, presentasinya di atas kertas sudah memenuhi, tapi begitu dibangun, sudah ada eksisting bangunan di lapangan berubah lagi.

Itu kadang penyesuaian butuh waktu sehingga jadi nambah banyak biaya, nambah sumber daya sehingga terganjal soal perizinannya.

Baca Juga: Gempa Guncang Jakarta, Karyawan Berhamburan ke Luar Gedung

9. Petugas perempuan di Damkar kan sedikit, bagaimana cara Ibu menghadapi situasi yang didominasi oleh laki-laki?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiPemadam Kebakaran yang semalaman bertugas memadamkan api yang membakar Gedung Kejaksaan Agung pada Sabtu, 22 Agustus 2020 (IDN Times/Aryodamar)

Di Damkar, kami semua sudah dibekali pelatihan dasar pemadam kebakaran baik laki-laki maupun perempuan.

Pada saat aplikasi memang petugas untuk pemadam banyak laki-laki, petugas perempuan biasanya dilibatkan pada saat penyuluhan, pengabdian masyarakat, pemeriksaan bangunan, dan saat pelatihan atau instruktur.

Dengan kondisi yang kebanyakan laki-laki, tentu gaya komunikasinya berbeda. Tapi karena kita dibekali oleh profesionalitas, kompetensi, jadi kami sampaikan sesuai batas pekerjaan saja. Apa yang sebaiknya dilakukan atau disampaikan supaya tidak ada salah persepsi apalagi kondisinya kebanyakan laki-laki.

10. Bagaimana dukungan keluarga kepada Ibu yang lingkungan pekerjaannya identik dengan laki-laki?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiilustrasi keluarga (IDN Times/Mardya Shakti)

Sangat mendukung karena aneh, gak umum. Kalau seorang ayah di Dinas Damkar sudah umum, tapi kalau seorang ibu, kerja di Damkar sepertinya tidak umum. Jadi anak-anak saya selalu tanya, "Mama pekerjaannya ngapain sih?" Ya, saya jelaskan.

Dukungannya karena saya juga sebagai pekerja punya waktu yang terbatas di rumah, tapi keluarga besar mendukung untuk membantu mengurus anak-anak dan keluarga seperti apa.

Baca Juga: 5 Tips Mengembangkan Karier dengan Maksimal, Sabar dan Mau Belajar

11. Apa hal yang menyenangkan dari pekerjaan Ibu ini?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiIlustrasi mobil pemadam kebakaran (PIxabay)

Saya dibekali kemampuan akademis, secara teknis saya bisa langsung aplikasi ke lapangan sesuai background teknis yang diberikan, karena saya sudah ada background dari teknik.

Saya pertamanya, pada saat seleksi itu tahun 2004 lulus S1 Teknik Lingkungan Institut Teknologi Surabaya (ITS), 2014 saya ambil jurusan Teknik Mesin, magister dari Seleksi Tugas Belajar.

Nah, kebetulan keduanya ini sangat membantu pekerjaan saya. Background pemeriksaan gedung dengan mekanikal elektrikal.

12. Terakhir, apa pandangan Ibu terhadap peranan perempuan pekerja dan apa harapannya?

[WANSUS] Fitri Panca: Petugas Damkar Perempuan DKI di Antara Laki-lakiIlustrasi perempuan muda (IDN Times/Arief Rahmat)

Sekarang perempuan sudah dapat berprofesi sesuai kemampuan dan potensinya, meskipun ada batasan tertentu disesuaikan dengan kondisi lingkungan pekerjaan itu sendiri.

Harapannya, ke depan perempuan bisa mendapatkan potensi yang lebih baik terutama dalam posisi kepemimpinan atau posisi lain yang strategis bagi pengembangan kariernya.

Baca Juga: Partisipasi Pekerja Perempuan Rendah, Pola Asuh Anak Jadi Penyebab?

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya