Kapolri Tito Ungkap Motif Serangan Bom di Surabaya

Bukan hanya soal kerusuhan Mako Brimob

Surabaya, IDN Times - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengungkapkan motif serangan bom yang beruntutan di Surabaya sejak Minggu pagi. Kata dia, serangan ini dipicu instruksi Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang semakin terdesak di dunia internasional. Sehingga ISIS Pusat memerintahkan anggotanya untuk melakukan serangan di masing-masing negara.

"Nah, kebetulan pelaku atas nama Dita kemarin menguasai Jawa Timur, khususnya Surabaya," kata Tito di markas Polda Jatim, Senin, (14/5).

Seperti yang dikabarkan sebelumnya, Dita Oepriarto sebagai kepala keluarga, menjadi pelaku teror bom di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya, di jalan Arjuno nomor 90 dengan menggunakan mobil Avanza.

Tak hanya itu, kata Tito, serangan juga dipicu oleh vonis terhadap Pimpinan Jamaah Ansharut Daulat (JAD) Aman Abdurrahman dan pimpinan JAD Jawa Timur Zainal Anshori. Aman seharusnya bisa bebas dari tahanan sejak Agustus tahun lalu. Namun, ia kembali divonis bersalah karena diduga terlibat dalam pendanaan kasus bom Thamrin, Januari 2016. 

Sedangkan, Anshori divonis 7 tahun penjara pada pertengahan Februari lalu. Dia terbukti menjadi otak aksi penyerangan pos polisi di Tuban, Jawa Timur, April 2017. 

"Hal ini membuat kelompok-kelompok JAD di Jawa Tinur, terutama Surabaya memanas," ujar Tito. "Sehingga mereka ingin melakukan pembalasan."

Tito menegaskan hal ini bukan semata-mata dipicu oleh kerusuhan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, pekan lalu. "Mako Brimob bukan sekadar soal makanan dari keluarga yang gak boleh masuk tahanan, tapi ada isu internasional pasca ditangkapnya para pimpinan mereka," tuturnya.

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya