Belasan Hektare Tanaman Hortikultura di Dieng Rusak Akibat Embun Es
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banjarnegara, IDN Times - Embun upas atau embun es saat ini terjadi di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah.
Pada bulan Juni 2019 ini sudah muncul sebanyak sembilan kali. Kondisi tersebut berdampak pada pertumbuhan tanaman hortikultura.
Berdasarkan informasi dari Pos Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dieng, suhu udara di sekitar kompleks Candi pada Senin (24/6) pagi mencapai kisaran minus 8 hingga minus 9 derajat Celcius. Sedangkan pada Selasa (25/6) pagi mencapai minus 7 derajat Celcius.
Baca Juga: Catat! Tips Buat Kamu Agar Bisa Melihat dan Menikmati Salju di Dieng
1. Sebagian besar tanaman di daerah dataran
Dari laporan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, sebanyak 17 hektare lahan tanaman hortikultura di Dieng terdampak embun es. Sebagian besar yang terdampak adalah lahan yang ditanami oleh kentang dan wortel yang berada di daerah dataran.
"Tanaman hortikultura itu yang ditanam di lahan yang datar," kata Kepala Bidang Hortikultura dan Perkebunan Dinas Pertanian, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara, Pawit Setianto seperti dilansir Antara, Selasa (25/6).
2. Embun es banyak muncul di tanah datar
Editor’s picks
Embun es yang terjadi di Dieng paling banyak muncul di kompleks Candi Arjuna yang berada di Desa Dieng Kulo, Kecamatan Batur, Banjarnegara. Sebab kondisi tanah di daerah tersebut datar.
Sementara untuk tanaman hortikultura yang ditanam di lahan yang miring atau lereng bukit cukup relatif aman dari embun es. Sebab umumnya embun es hanya muncul di tanah yang datar.
"Tanaman yang ditanam di lahan dengan kemiringan lebih dari 5 derajat relatif aman," jelas Pawit.
3. Tanaman kentang berubah berwarna hitam
Kepala Desa Dieng Kulon Slamet Budiono mengatakan dari 15 hektare tanaman kentang di sekitar kompleks Candi Arjuna, sekitar 5 hektare di antaranya sudah terdampak embun es. Sisanya masih relatif aman.
"Embun upas (embun es) mulai muncul sejak bulan Mei dan saat itu masih tipis, belum merambah ke lahan tanaman kentang. Namun sekarang, sudah sampai ke lahan kentang," ujar Slamet.
Sebagian besar tanaman kentang yang terdampak embun es rata-rata berusia 30-40 hari. Apabila tanaman kentang terkena embun es pada pagi hari, tambah Slamet, siang harinya akan layu dan selanjutnya mengering atau berwarna hitam hingga akhirnya mati.
Baca Juga: Catat! Tips Buat Kamu Agar Bisa Melihat dan Menikmati Salju di Dieng