Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup Gegara Ribuan Noda Vandalisme

Kurangnya kesadaran pengunjung menjaga warisan budaya dunia

Magelang, IDN Times - Pihak Balai Konservasi Borobudur (BKB) membatasi kunjungan wisatawan dengan menutup lantai sembilan dan sepuluh Candi Borobudur. Penutupan berlaku efektif mulai Kamis (13/2) hingga waktu yang tak ditentukan.

Baca Juga: 3000 Noda Permen Karet Menempel di Stupa Induk Candi Borobudur

1. Ada ribuan vandalisme di Candi Borobudur

Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup Gegara Ribuan Noda VandalismeANTARA FOTO/Anis Efizudin

Penutupan bertujuan untuk pengawasan dan penyelamatan candi dari potensi kerusakan. Sebab dari catatan BKB, ada 3.074 titik noda vandalisme. Mulai dari noda permen karet, puntung rokok, dan corat-coret.

Noda vandalisme tersebut banyak dilakukan pengunjung lantaran kurangnya kesadaran wisatawan dalam menjaga kelestarian warisan budaya dunia.

2. Noda vandalisme ada di 4 lantai

Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup Gegara Ribuan Noda VandalismeANTARA FOTO/Anis Efizudin

Koordinator Pokja Pengamanan Balai Konservasi Borobudur, Hary Setyawan mengatakan noda vandalisme khususnya terdapat di stupa teras ataupun stupa induk atau lantai 7, 8, 9, dan lantai 10.

"Perbuatan yang merusak estetika tersebut dilakukan pengunjung yang susah kita kontrol, karena tidak mungkin setiap orang masuk diminta membuka mulutnya untuk diperiksa ada permen karet atau tidak," ungkapnya di Magelang.

3. Sulit terdeteksi karena banyaknya pengunjung

Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup Gegara Ribuan Noda VandalismeANTARA FOTO/Anis Efizudin

Hary mengakui petugas yang berjaga di lapangan mungkin bisa mengendalikan aksi kurang terpuji itu. Namun banyaknya pengunjung menjadi sulit terdeteksi.

Ia menyampaikan noda permen karet tidak bisa langsung dihilangkan. Sebab pembersihan dengan disikat menggunakan air tidak dapat langsung hilang lantaran noda tersebut ada yang sudah bertahun-tahun lamanya.

4. Jenis permen karet bukan yang biasanya

Lantai 9 dan 10 Candi Borobudur Ditutup Gegara Ribuan Noda VandalismeANTARA FOTO/Anis Efizudin

Hary memaparkan noda permen karet yang ditemukan bukan seperti permen karet biasa, yang mengeras yang kemudian bisa diambil. Sebab noda permen karet itu susah diambil dari tempat melekatnya. Sehingga untuk membersihkannya harus menggunakan pelarut bahan kimia.

"Secara mekanik itu sangat susah, disikat dengan air susah sekali dan membutuhkan waktu yang lama, padahal kalau terlalu lama menyikat malah batunya rusak atau aus. Metode menghilangkannya harus hati-hati sekali supaya tidak merusak batunya termasuk jika menggunakan pelarut bahan kimia," tandasnya melansir Antara, Jumat (14/2).

Topik:

  • Dhana Kencana
  • Bandot Arywono

Berita Terkini Lainnya