Pede Kebal Usai Vaksinasi, 487 Orang di Semarang Terinfeksi COVID-19

Dikiranya habis vaksinasi tidak bisa terkena virus corona

Semarang, IDN Times - Sebanyak 487 orang di Semarang terkena COVID-19 usai vaksinasi virus corona. Mereka terinfeksi lantaran merasa percaya diri kebal terhadap virus tersebut.

1. Penerapan protokol kesehatan di Semarang turun

Pede Kebal Usai Vaksinasi, 487 Orang di Semarang Terinfeksi COVID-19Petugas kepolisian memegang papan imbauan saat Operasi Yustisi penerapan protokol kesehatan di Jalan Jhon Aryo Katili di Kota Gorontalo, Gorontalo, Senin (14/9/2020). Operasi terpadu Polri dan Satpol PP tersebut dilakukan agar masyarakat patuh terhadap protokol kesehatan pencegahan COVID-19. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin

Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M Abdul Hakam menyebut kelalaian masyarakat yang sudah divaksinasi dalam mematuhi protokol kesehatan menjadi faktor utama mereka terpapar virus corona.

"Dalam minggu ini 487 terpapar COVID-19 walaupun sudah divaksinasi tahap pertama. Masalahnya sama seperti sebelumnya karena prokesnya turun, merasa pede karena sudah divaksinasi," ungkapnya melansir laman resmi Radio Republik Indonesia, Sabtu (15/5/2021).

Baca Juga: Bosan Menu Lebaran? 5 Rekomendasi Kuliner ini Diburu di Semarang

2. Banyak muncul pasien dengan kasus berat

Pede Kebal Usai Vaksinasi, 487 Orang di Semarang Terinfeksi COVID-19Seorang warga yang tidak mengenakan masker melintas, di depan mural yang berisi pesan waspada penyebaran virus corona (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Bagi Hakam, vaksinasi bukan satu-satunya cara dapat terhindar dari COVID-19. Vaksinasi hanya mengurangi efek kesakitan ketika seseorang terpapar virus corona serta mengurangi angka mortalitas (kematian). 

"Dalam dua minggu ini, di rumah dinas itu sepertinya yang datang dengan kasus yang cukup berat, tapi belum dilakukan pemeriksaan mutasi genetik dari virus tersebut," paparnya. 

3. Obat transmisi COVID-19 adalah penerapan protokol kesehatan

Pede Kebal Usai Vaksinasi, 487 Orang di Semarang Terinfeksi COVID-19Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Hakam menegaskan, COVID-19 sampai saat ini belum ada obatnya. Ia berharap, dengan kepatuhan terhadap pelaksanaan protokol kesehatan, seperti mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas dapat menekan angka penularan. 

"Belum ada obat untuk mencegah paparan COVID-19, hanya dengan patuh pada prokes. Yang paling banyak memang kasusnya baru sekali divaksinasi lalu terkena COVID-19 tapi kan kita tidak tahu apakah sebelum divaksinasi mereka ternyata sudah terpapar," katanya 

Baca Juga: 374 Pasien Positif COVID-19 di Semarang Lebaran di Rumah Sakit 

Topik:

  • Dhana Kencana

Berita Terkini Lainnya