[VIDEO] Detik-detik Gunung Agung Erupsi, Warga Selat Dengar Dentuman

Semoga Bali tetap aman ya

Karangasem, IDN Times - Gunung Agung kembali bergejolak, malam ini (21/4). Setelah sempat erupsi dan mengakibatkan hujan abu di sejumlah daerah Bali hari Minggu (21/4) dinihari sekitar pukul 03.21 Wita, erupsi kembali terjadi di hari yang sama pada pukul 18.56 Wita. Warga dari Desa Selat, Karangasem langsung berhamburan keluar rumah untuk melihat situasi Gunung Agung. Berikut ini ulasannya:

1. Terdengar dentuman keras di radius 9 km dari Gunung Agung

[VIDEO] Detik-detik Gunung Agung Erupsi, Warga Selat Dengar DentumanInstagram.com/wahyu.sudiatmika_

Putri, seorang warga dari Desa Selat, Karangasem, yang berada di radius 9 km dari Gunung Agung menuturkan, saat terjadinya erupsi tersebut dia tengah berada di dalam kamar mandi.

Ia kaget mendengar dentuman yang cukup keras dan segera berlari ke luar rumah. Dari pengakuannya, ia juga melihat ada semacam api yang keluar dari gunung.

“Cukup keras gemuruhnya, saya cepat-cepat keluar rumah. Sekarang kami sekeluarga sekarang masih di depan rumah mengamati situasi gunung,” ungkapnya.

Sejak Gunung Agung erupsi dini hari tadi, kata dia, belum ada arahan untuk mengungsi.

2. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat

[VIDEO] Detik-detik Gunung Agung Erupsi, Warga Selat Dengar DentumanDok. IDN Times/Istimewa

Ini juga dibenarkan oleh warga lainnya, Ngurah. Bahkan kata dia, Dusun Badeg yang terletak di radius 6 km dari Gunung Agung dalam waktu dekat akan melaksanakan upacara ngaben.

“Sejauh ini kami masih menunggu arahan. Juga melihat warga desa yang lebih dekat dengan gunung, apakah mereka disuruh mengungsi atau tidak. Soalnya di sana mau ada ngaben juga,” katanya.

Informasi sementara, erupsi Gunung Agung yang terjadi pukul 18.56 Wita teramati dengan tinggi kolom abu teramati kurang lebih tiga ribu meter di atas puncak (Kurang lebih 6142 meter di atas permukaan laut).

Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm berdurasi sekitar 1 menit 22 detik. Lontaran lk 2500-3000 meter ke segala arah.

3. Ini sudah kedua kalinya Gunung Agung erupsi di hari yang sama

[VIDEO] Detik-detik Gunung Agung Erupsi, Warga Selat Dengar DentumanIDN Times/Irma Yudistirani

Sebelumnya, Gunung Agung juga mengalami erupsi, Minggu (21/4) dini hari sekitar pukul 03.21 Wita. Laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengatakan, tinggi kolom abu kurang lebih dua ribu meter di atas puncak. Hujan abu sendiri dilaporkan terjadi hingga ke Denpasar.

Sejumlah desa di Kabupaten Karangasem, Kabupaten Klungkung, dan Kabupaten Bangli juga turut terpapar hujan abu dengan intensitas tipis hingga tebal.

Daerah tersampak hujan abu di Kecamatan Selat, Karangasem di antaranya Bukit Galah, Sebun, Telung Bhuana, Badeg Tengah, Badeg Dukuh, Perang Sari, Geriana Kauh, Tegeh Amertha Bhuana, Pura Pasar Agung Sebudi, Banjar Pura Sebudi.

Kemudian di Kecamatan Bebandem di antaranya Banjar Nangka, Banjar Bukit Paon, wilayah Banjar Butus bagian atas, Banjar Yeh Kori Jungutan, Desa Sibetan bagian atas.

4. Jangan panik dan khawatir. Gunung Agung statusnya masih siaga

[VIDEO] Detik-detik Gunung Agung Erupsi, Warga Selat Dengar Dentumanunsplash.com/George Stackpole

Untuk diketahui, Gunung Agung saat ini berada pada Status Level III (Siaga). Masyarakat di sekitar Gunung Agung diminta agar tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di zona perkiraan bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 kilometer dari kawah puncak Gunung Agung.

Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual dan terbaru.

5. Detik-detik Gunung Agung erupsi hari ini

Selain itu, masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi.

Terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.

Baca Juga: Aman! Bandara Ngurah Rai Masih Beroperasi Normal Meski Hujan Abu

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya