Balita di Depok Meninggal Diduga Dianiaya karena BAB di Apartemen

Korban juga sebelumnya diduga mengalami kekerasan

Depok, IDN Times - Balita berinisial GMM (2,9) di Kota Depok, Jawa Barat meninggal dunia diduga akibat kekerasan yang dilakukan pacar ibu korban.

Kejadian tersebut terjadi pada Minggu (4/12/2022) di sebuah apartemen di wilayah Jakarta Selatan, dan korban dimakamkan di rumah duka di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Paman korban, Richard, mengatakan korban semasa hidupnya diasuh kakek dan nenek korban di Kelurahan Depok Jaya. Saat kejadian, korban sedang bermain bersama ibunya yang tinggal bersama pacarnya di apartemen wilayah Jakarta Selatan.

"Ibu dan bapak korban sudah bercerai, cerainya itu sejak korban masih bayi," ujar Richard kepada IDN Times, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: Kekerasan Perempuan dan Anak Tidak Bisa Dihapus dengan Satu Kebijakan

1. Korban sempat diasuh pacar ibu korban

Balita di Depok Meninggal Diduga Dianiaya karena BAB di ApartemenIbu sambung korban memperlihatkan foto korban semasa hidup di rumah duka, Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Richard menuturkan, korban pada saat kejadian sedang bersama ibu dan pacar korban, namun saat ibu korban akan bekerja, korban dititipkan pada pacarnya.

"Iya korban dititipin ke pacarnya dan sempat diajak main," tutur dia.

Korban sempat diajak main pacar ibu korban di sebuah taman tidak jauh dari apartemen. Usai bermain, korban bersama pacar ibunya kembali ke apartemen tempat merela tinggal.

"Ya mainnya di taman, terus dibawa ke apartemen," ujar Richard. 

2. Korban sempat diautopsi

Balita di Depok Meninggal Diduga Dianiaya karena BAB di ApartemenIlustrasi Kekerasan pada Anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Richard mengungkapkan, sebelum kejadian korban sempat buang air besar di apartemen tempat pacarnya tinggal. Dikarenakan tidak menggunakan pampers, kotoran korban berserakan di lantai dan kasur hingga membuat pacar korban kesal.

"Nah, cowoknya kesal ke korban karena pup dan berceceran ke mana-mana, karena tidak pakai pampers," ungkap dia.

Korban diduga meninggal akibat dibanting pacar ibu korban. Hal itu diperkuat dari hasil autopsi yang diterima keluarga setelah mengetahui korban meninggal dunia.

"Dari laporan yang saya dengar dari hasil autopsi ada unsur pembunuhan, bisa sampai menyebabkan kematian, karena ponakan saya dibanting ke lantai," tegas Richard.

Baca Juga: Menteri PPPA: Mencegah Kekerasan Anak Harus Dimulai dari Keluarga

3. Korban mengalami luka-luka di tubuhnya dan kuku jari tangan copot

Balita di Depok Meninggal Diduga Dianiaya karena BAB di ApartemenIlustrasi kekerasan terhadap anak (IDN Times/Sukma Shakti)

Dugaan kekerasan dialami korban sudah terjadi sejak Oktober lalu, yang dilakukan ibu korban. Peristiwa tersebut diketahui dari petugas Posyandu saat memeriksa korban dan korban sempat mengeluhkan sakit di tubuhnya.

"Pinggang, paha, dan mulut juga sampai bernanah, jari telunjuk kuku copot," ucap Richard.

Diduga, luka yang dialami korban terjadi sejak lama, tetapi baru diketahui keluarga korban. Saat ini, korban akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum wilayah Kecamatan Tapos, Kota Depok.

"Saya kurang paham, tapi ada luka lebam, kalau luka lebam kan bisa sebulan sebelum kejadian, indikasi saya curiga ke ibunya korban," tutup Richard.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya