Banyak Perjalanan Warga ke Jakarta, Kasus COVID-19 Kota Depok Naik 

Kenaikan hampir merata di sejumlah kota lainnya

Depok, IDNTimes - Kasus COVID-19 Kota Depok, Jawa Barat, mengalami peningkatan kembali.

Wali Kota Depok, Mohammad Idris mengatakan, peningkatan kasus COVID-19 di Kota Depok sama dengan yang terjadi di sejumlah kota lainnya. Menurutnya, peningkatan kasus juga terjadi di wilayah Pulau Jawa dan Bali. 

"Ini sudah merata. Depok ini ada peningkatan, apabila Jakarta mengalami kenaikan, Depok pasti naik," ujar Idris kepada IDN Times, Kamis (30/6/2022).

1. Kenaikan berasal dari perjalanan warga yang bekerja

Banyak Perjalanan Warga ke Jakarta, Kasus COVID-19 Kota Depok Naik Wali Kota Depok , Mohammad Idris (IDN Times/Dicky)

Idris menuturkan, Pemerintah Kota Depok telah melakukan penelusuran penyebab terjadinya kenaikan kasus COVID-19. Hasilnya, rata-rata kasus berasal dari para pekerja yang tinggal di Kota Depok dan bekerja ke Jakarta.

"Rata-rata kenaikan dari perjalanan warga, yakni para pekerja," kata Idris.

Warga yang bekerja di Jakarta, ujar dia, setelah pulang dan kembali ke rumah ternyata menularkan virus kepada orang sekitarnya karena kurang disiplin protokol kesehatan. Mereka terpapar virus tetapi tidak memiliki gejala.

"Mereka tidak menyadari menularkan kepada anak dan keluarga lainnya karena tidak disiplin saat di rumah," kata Idris.

Baca Juga: [LINIMASA-10] Perkembangan Terkini Pandemik COVID-19 di Indonesia

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Tembus 2.248, Enam Orang Meninggal

2. Sudah beberapa warga diberikan vaksin Covovax

Banyak Perjalanan Warga ke Jakarta, Kasus COVID-19 Kota Depok Naik ilustrasi vaksin COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Idris mengakui, COVID-19 jenis Omicron varian BA.5 telah menularkan kepada empat orang warga Kota Depok. Hal itu berdasarkan hasil uji tes laboratorium di Kementerian Kesehatan.

"Awalnya ditemukan dua, lalu bertambah dua lagi. Jadi totalnya empat orang," kata dia.

Idris mengatakan, Pemerintah Kota Depok juga telah menghentikan vaksinasi sementara untuk jenis vaksin Covovax. Hal itu berdasarkan instruksi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat terkait fatwa Majelis Umum Indonesia (MUI) yang menyatakan vaksin tersebut haram.

"Sudah ada beberapa (divaksin), karena sebelumnya memang ada arahan dari Provinsi. Namun sekarang dihentikan setelah keluar fatwa MUI," ujar Idris.

3. Kenaikan karena adanya varian baru

Banyak Perjalanan Warga ke Jakarta, Kasus COVID-19 Kota Depok Naik Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana. (IDNTimes/Dicky)

Sementara ittu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 yang terjadi di Depok mencapai lebih dari 100 kasus. Berdasarkan hasil mitigasi, hal itu sudah terjadi sejak dua minggu terakhir.

"Pemicunya dimungkinkan sama dengan wilayah lain, meskipun ada data berdasarkan hasil tes, baru empat orang teridentifikasi BA.5," ujar Dadang.

Dadang memperkirakan, peningkatan kasus akibat sub varian baru BA.4 dan BA.5 tersebut.

Pemerintah Kota Depok pun meminta masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin protokol kesehatan karena kegiatan sudah kembali normal.

Baca Juga: Data Lengkap COVID-19 per Kamis 30 Juni 2022, Ada 2.248 Kasus Positif

Baca Juga: [UPDATE] Kasus COVID-19 Dunia Tembus 551 Juta, Ini 10 Negara Tertinggi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya