BOR Rumah Sakit di Depok Merangkak Naik Mencapai 43 Persen

Satgas upayakan pengaktifan kembali lokasi karantina

Depok, IDN Times - Peningkatan kasus COVID-19 di Kota Depok berdampak terhadap terhadap Bed Occupancy Ratio (BOR) atau keterisian rumah sakit. Tercatat lonjakan kasus COVID-19 menyebabkan BOR Kota Depok mencapai 43 persen.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 Kota Depok dinilai cukup tinggi. Begitupun dengan BOR di rumah sakit penanganan COVID-19 di Kota Depok mengalami peningkatan.

"Karena saat ini untuk kasus aktif itu bergerak demikian cepat,  positivity rate kita sudah mencapai 14 persen," ujar Dadang, Senin (31/1/2022).

1. BOR ICU capai 17 persen

BOR Rumah Sakit di Depok Merangkak Naik Mencapai 43 PersenIlustrasi ruang isolasi COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya)

Dadang mengungkapkan, peningkatan kasus COVID-19 di Kota Depok dengan rata-rata per hari telah mencapai ratusan, menyebabkan BOR isolasi rumah sakit di Kota Depok mencapai 43 persen. Selain itu, terjadi peningkatan BOR ICU di sejumlah rumah sakit penanganan COVID-19 Kota Depok.

"Untuk BOR ICU telah mencapai 17 persen," ungkap Dadang.

Padahal, pada minggu lalu BOR isolasi di Kota Depok baru mencapai 18 persen. Hal ini terjadi peningkatan mencapai 25 persen pada BOR isolasi di rumah sakit sedangkan untuk BOR ICU pada minggu lalu mencapai 4,55 persen dan kini menjadi 17 persen atau terjadi peningkatan mencapai 13,55 persen.

Baca Juga: 34 Sekolah di Kota Depok Terpapar COVID-19, Termasuk Taman Kanak-kanak

2. Rencanakan membuka kembali karantina PSJ UI

BOR Rumah Sakit di Depok Merangkak Naik Mencapai 43 PersenTempat isolasi bagi OTG di Wisma Makara UI Kota Depok, Rabu (2/12/2020) (IDN Times/Dicky)

Dadang menjelaskan, terkait penanganan lokasi karantina sesuai arahan Wali Kota Depok sudah dirapatkan dengan Satgas Covid-19. Rencananya pada pekan ini Pusat Studi Jepang akan dioperasikan kembali untuk lokasi karantina.

"Jadi kami sudah mengecek ke lokasi dan mulai minggu ini akan dioperasikan," jelas Dadang.

Dadang menuturkan, kapasitas lokasi karantina di Pusat Studi Jepang UI disediakan sebanyak 42 tempat tidur. Nantinya untuk Wisma Makara UI akan dilihat kembali karena di wisma tersebut sudah sudah banyak di-booking untuk agenda hotel.

"Sesuai arahan, bahwa untuk Pusat Studi Jepang hanya untuk orang tanpa gejala dan gejala ringan, jadi kalau yang sedang dan berat itu ke rumah sakit," tutur Dadang.

3. Antisipasi Karantina UI akan dilakukan di tingkat Kecamatan

BOR Rumah Sakit di Depok Merangkak Naik Mencapai 43 PersenJuru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, Dadang Wihana. (IDNTimes/Dicky)

Dadang mengatakan, selain mengupayakan lokasi karantina di Pusat Studi Jepang dan Wisma Makara UI, Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok akan melakukan karantina berbasis masyarakat.

"Saat ini masih diidentifikasi oleh tiap camat, jadi mereka bisa mencari tempat kos misalnya atau rumah yang kosong bisa disewa," kata Dadang.

Untuk ketersediaan kebutuhan, lanjut Dadang akan bekerja sama dengan relawan Satgas untuk penanganan dapur umumnya. Selain itu untuk pemenuhan kebutuhan lainnya sudah dilakukan pembahasan pada saat rapat bersama Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok. 

"Kemarin diarahkan dalam rapat seperti itu, untuk menambah kapasitas karantina selain di Pusat Studi Jepang," tutur Dadang.

Baca Juga: Lonjakan COVID-19, Pemkot Depok Buka Lagi Isolasi Terpusat di PSJ UI

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya