BPTJ: Perbaikan  Stasiun Pondok Rajeg Dilakukan Tahun Ini

Stasiun Pondok Rajeg memiliki tipe peron tinggi

Depok, IDN Times - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mengatakan Stasiun Pondok Rajeg akan dilakukan perbaikan untuk mereaktivasi kembali stasiun tersebut. Pengerjaan infrastruktur di stasiun yang berada wilayah Kota Depok dan Kabupaten Bogor itu dilakukan tahun ini. 

Kepala Humas BPTJ, Hot Marojahan Hutapea, mengatakan, reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg untuk meningkatkan pengguna moda transportasi umum dan keterjangkauan layanan transportasi umum atau coverage area. Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg mendukung pengamanan aset, mengurai penumpukan penumpang di Stasiun Cibinong dan Nambo.

"Turut mengurai kepadatan lalu lintas di wilayah Pondok Rajeg dan Gunung Putri, serta meningkatkan headway rangkaian kereta api," ujar Marojahan, Selasa (7/2/20223). 

Baca Juga: Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Ini Strategi Bappeda Kota Depok 

1. Pada 2022 sudah dilakukan pengerjaan pendukung

BPTJ: Perbaikan  Stasiun Pondok Rajeg Dilakukan Tahun IniSuasana KRL jurusan Tanah Abang-Parung Panjang, Jumat (10/7/2020) (IDN Times/Herka Yanis).

Untuk menunjang reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, pada 2022 dilakukan peningkatan fasilitas integrasi lintas Citayam-Nambo dengan pekerjaan angkat track jalan KA. Pengerjaan tersebut untuk memenuhi kelandaian emplacement maksimim 1,5 per mil dan di lintas 9,5 permil.

"Dilakukan juga penyesuaian ketinggian jaringan listrik aliran atas, pekerjaan struktur peron, di mana peron sepanjang 240 meter untuk memenuhi FF 12, sertapekerjaan struktur bawah gedung stasiun," terang Marojahan.

Marojahan menuturkan, saat ini Lintas Citayam-Nambon masih menggunakan jalur tunggal atau single track dengan operasi 10 KRL. Untuk frekuensi KRL, sebanyak 20 perjalanan dan beberapa perjalanan angkutan barang yang melintasi stasiun tersebut.

"Memang dua stasiun yakni Pondok Rajeg dan Gunung Putri tidak aktif karena tipe peronnya tinggi dengan 60 meter," tutur Marojahan.

2. Potensi bangkitkan kondisi normal sekitar 8.343 penumpang per hari

BPTJ: Perbaikan  Stasiun Pondok Rajeg Dilakukan Tahun IniSuasana KRL jurusan Tanah Abang-Parung Panjang, Jumat (10/7/2020) (IDN Times/Herka Yanis).

BPTJ mencatat reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg memiliki potensi tinggi untuk pengembangan sisi utara dengan demand berasal dari Kecamatan Cilodong dan Kecamatan Cibinong. Hasil dari feasability study potensi bangkitan pada kondisi normal sekitar 8.343 penumpang per hari.

"Untuk 2022 pekerjaan tahap pertama terdiri dari empat pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan tahun ini akan dilakukan pekerjaan bangunan," jelas  Marojahan.

Marojahan mengungkapkan, pengerjaan tahun ini akan dilakukan pada bangunan utama stasiun struktur atas, pekerjaan arsitektur, pekerjaan MEP, pekerjaan atap peron, pekerjaan akses jalan utama dan pekrjaan landscape, serta pekerjaan bangunan penunjang. Pemerintah Daerah turut membantu perencanaan fisilitas integrasi Stasiun Pondok Rajeg.

"Karena arahan Pak Menteri Perhubungan, Pemerintah Daerah turut berperan aktif dalam pembangunan reaktivasi tersebut," kata Marojahan.

Baca Juga: Siap-Siap, Warga Depok Timur Bisa Naik KRL dari Stasiun Pondok Rajeg

3. Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg mengatur pergerakan pengguna KRL

BPTJ: Perbaikan  Stasiun Pondok Rajeg Dilakukan Tahun IniKepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana (kanan) meninjau permasalahan banjir Jalan Mawar, Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sebelumnya, Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan, reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg merupakan upaya untuk mengatur pergerakan orang, terutama dari wilayah Kecamatan Cilodong, Tapos, dan Sukmajaya. Jika biasanya mereka bergerak ke tengah untuk menggunakan commuter line, dengan adanya stasiun tersebut maka mereka dapat bergerak ke selatan.

Dengan begitu, kata dia, reaktivasi stasiun itu dapat memecah penumpukan warga menggunakan commuter line di Margonda Raya.

"Saat ini memang pergerakan orang dari Depok ke Jakarta itu banyak menggunakan stasiun Depok, Depok Baru, dan sebagian kecil ada yang di Pondok Cina. Nah itu pergerakannya ke tengah," tutur Dadang.

Koordinasi pun terus dilakukan mengingat, jalan raya Pondok Rajeg merupakan jalan provinsi. Ke depannya akan dilakukan pengaturan lebih lanjut, terutama ketika highway kereta bertambah yang secara otomatis akan menimbulkan antrean di jalan tersebut.

"Ini yang sedang kita koordinasikan dengan Bappeda provinsi, apakah kajiannya ke depan harus dibangun underpass atau flyover atau seperti apa, nah itu ke depan harus kita lakukan," terang Dadang.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya