Diduga Gelapkan Uang Study Tour, Sekolah di Depok Dilaporkan ke Polisi

Pihak sekolah siap menghadapi tuntutan hukum

Depok, IDN Times - Orang tua siswa berang terhadap pihak Sekolah Bintara di bawah Yayasan Pendidikan Bina Taruna Bangsa, yang diduga menggelapkan dana uang study tour.

Sebelumnya pihak sekolah berencana melakukan study tour ke Bali untuk siswa SMP dan SMA. Namun, karena pandemik COVID-19, study tour dibatalkan.

Kuasa hukum sejumlah orang tua siswa, Herman Dionne mengatakan, sejumlah orang tua siswa dari SMP dan SMA sudah membayarkan biaya study tour. Namun, hingga kini pihak sekolah belum mengembalikan dana tersebut. Bahkan, uang study tour tersebut dialihkan untuk pembayaran SPP.

"Untuk SMP sudah ada yang membayar hingga Rp3 juta dan SMA sebesar Rp3.950.000," ujar Herman, Sabtu (27/3/2021).   

Baca Juga: Setahun Kasus Penggelapan Dana, Nasabah Minta Bukopin Tanggung Jawab

1. Orang tua siswa merasa dirugikan

Diduga Gelapkan Uang Study Tour, Sekolah di Depok Dilaporkan ke PolisiBukti berupa kwitansi yang di keluarkan sekolah atas dugaan penggelapan dana study tour siswa. (IDNTimes/Dicky)

Salah seorang wali murid, Eva Roma mengatakan, biaya study tour untuk anaknya telah dibayarkan Rp3 juta. Namun seiring pembatalan study tour, pihak sekolah belum mengembalikan dana tersebut, dan belum ada kejelasan dari yayasan maupun pihak sekolah.

“Uang study tour yang batal belum dikembalikan, bahkan saya tidak dihubungi pihak yayasan,” ujar dia.

Eva mengungkapkan, pihak sekolah berencana mengalihkan biaya study tour ke SPP bulanan. Namun dia menolak rencana tersebut, dan penolakan tersebut disikapinya dengan tidak membubuhkan tanda tangan di kwitansi yang diberikan pihak sekolah.

"Saya sudah membayar SPP di luar dana yang dialihkan dari study tour ke Bali," ungkap dia.

2. Wali murid melaporkan ke polisi dugaan penggelapan dana study tour

Diduga Gelapkan Uang Study Tour, Sekolah di Depok Dilaporkan ke PolisiWali Murid memperlihatkan bukti penerimaan laporan di Polres Metro Depok. (IDNTimes/Dicky)

Eva mengungkapkan, sejumlah orang tua siswa yang tergabung dengannya dan didampingi kuasa hukum, melaporkan oknum sekolah ke Polres Metro Depok. Menurutnya, masalah ini berdampak pada psikologis anak, sebab pihak sekolah meminta kepada siswa yang mengikuti ujian untuk melunasi pembayaran SPP hingga April.

"Apabila tidak membayarkan SPP ujian anak akan mengalami kendala," ucap dia.

Eva menuturkan, peristiwa tersebut benar terjadi kepada anaknya. Anaknya tidak dapat mengikuti Pra Ujian Sekolah, karena pihak sekolah menganggap belum membayarkan SPP, padahal, kata dia, ia telah membayarkan SPP di luar dana pengalihan study tour.

“Jadi karena dianggap belum membayar SPP untuk April dan Mei, padahal sudah dibayarkan,” kata dia.

3. Sikap sekolah atas laporan wali murid

Diduga Gelapkan Uang Study Tour, Sekolah di Depok Dilaporkan ke PolisiIlustrasi uang (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Sementara, kuasa hukum Yayasan Pendidikan Bina Taruna Bangsa Yosef menuturkan, pihaknya akan menunggu proses penyelidikan kasus ini lebih lanjut. Dia meyakini tidak ada penggelapan dana study tour yang dilakukan pihak sekolah seperti dugaan orang tua murid dan kuasa hukumnya.

"Kami tidak melakukan itu (penggelapan dana study tour). Karena orang tua murid dan kuasa hukumnya sudah melaporkan ke polisi, tinggal tunggu saja proses hukumnya," ucap dia.

Yosef mengatakan, pihak yayasan akan memberikan pembuktian bahwa sekolah Bintara tidak melakukan penggelapan dana study tour. Pihaknya tidak ingin berbicara lebih banyak dan akan menunggu proses hukum selanjutnya.

“Tinggal pembuktian saja, karena ini sudah masuk ranah hukum dan saya tidak mau mencampuri dan memengaruhi ranah kepolisian,” ujar dia.

Baca Juga: Dugaan Penggelapan Investasi Tambang Rp20,5 M, Ini Versi Pelapor

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya