Kementerian PUPR Bantu Depok Alat Pengolah Sampah, Beroperasi 2025

Pemkot Depok diminta siapkan lahan

Depok, IDN Times - Pekerjaan rumah Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menangani sampah yang tidak kunjung teratasi, mendapat perhatian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Kementerian yang dipimpin Mochamad Basuki Hadimoeljono itu akan memberikan bantuan mesin pengolahan sampah kepada Pemkot Depok.

Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri, membenarkan Pemkot akan mendapatkan bantuan mesin pengolahan sampah dari Kementerian PUPR. Alat tersebut didapat dari alokasi program Kementerian PUPR.

"Iya, alokasi program terkait mesin pengolah sampah," ujar Supian, Depok, Selasa (6/6/2023).

Baca Juga: Pasar Kemirimuka Depok Bau Busuk Sampah, Pedagang dan Pembeli Protes

1. Mesin pengelolaan bantuan dari Kementerian PUPR

Kementerian PUPR Bantu Depok Alat Pengolah Sampah, Beroperasi 2025Sekretaris Daerah Kota Depok, Supian Suri saat ditemui IDNTimes. (IDNTimes/Dicky)

Sebelum peristiwa longsornya TPA Cipayung beberapa waktu lalu, Wali Kota Depok, Mohammad Idris, sudah menginstruksikan untuk membuat pengolahan sampah di beberapa titik.

Instruksi tersebut diberikan karena ketidakjelasan kerja sama antara Pemkot Depok dengan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Lulut Nambo, Bogor.

"Pak Wali sudah instruksikan untuk membuat beberapa titik pengelolaan sampah dengan metode mesin," terang Supian.

Kementerian PUPR akan memberikan mesin pengolahan sampah, dan Pemkot Depok diminta menyediakan lahan. Saat ini rencana tersebut sedang dalam proses menuju tahap finalisasi.

"Kita proses dan sekarang sudah tahap final. Insyaallah tahun ini bisa beroperasi di TPA Cipayung, guna mengurangi sampah," tutur Supian.

2. Ada 1.000 ton sampah setiap hari di Kota Depok

Kementerian PUPR Bantu Depok Alat Pengolah Sampah, Beroperasi 2025Lokasi TPA Cipayung, Kota Depok, telah overload penampungan sampah. (IDNTimes/Dicky)

Supian menjelaskan apabila mesin tersebut terealisasi, dan dengan mesin pengolah sampah skala lokal dapat mengurangi sampah yang masuk ke TPA Cipayung. Rencananya uji coba akan dilakukan Pemkot Depok pada 2024.

"Kita mau uji coba, 2024 mulai belanja pengelolaan sampah. Kita harapkan bisa mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA Cipayung," ungkap dia.

Saat ini, untuk mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Cipayung, Pemkot Depok berusaha memaksimalkan fungsi UPS yang berada di 11 kecamatan. Tidak hanya itu, keberadaan bank sampah di masyarakat juga dapat membantu mengurangi beban sampah ke TPA Cipayung yang mencapai 1.000 ton per hari.

"Pengolahan bank sampah juga terus kita masifkan," ucap Supian.

Baca Juga: [WANSUS] 10 Langkah Milenial dan Gen Z Kurangi Sampah, Simpel Banget!

3. Pengelolaan sampah mengikuti program ISWMP

Kementerian PUPR Bantu Depok Alat Pengolah Sampah, Beroperasi 2025Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan saat ditemui di TPA Cipayung, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Sementara, Kepala UPT TPA Cipayung, Ardan Kurniawan, mengatakan pengajuan usulan dan permintaan bantuan ke Kementerian PUPR terkait pengolahan sampah secara modern.

Pengolahan sampah, kata dia, tentunya ramah lingkungan melalui program Improvment of Solid Waste Management to Support Regional And Metropolitan Cities Project (ISWMP).

"Alhamdulillah, Pemkot Depok mendapatkan bantuan melalui program ISWMP," kata Ardan.

Ardan menuturkan, pengelolaan sampah akan dibangun pada 2024 dan rencananya pada 2025 akan mulai beroperasi. Bantuan tersebut merupakan program berskala nasional bertujuan meningkatkan kinerja pengelolaan sampah yang beradaptasi dengan berbagai kondisi perkotaan yang berbeda di Indonesia.

"Tentunya menggunakan teknologi modern, bukan tentang pembuangan sampahnya, namun sampah yang sudah ada kita kelola menjadi sebuah energi," tutur Ardan.

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya