Membina Warga Binaan Rutan Kelas 1 Depok Melalui Kopi

Napi diajarkan olah kopi hingga jadi produk siap jual

Depok, IDN Times - Rumah Tahanan Negara (Rutan) Kelas 1 Depok, memiliki cara sendiri untuk membina Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) selama menjalani hukuman. WBP diberikan pembinaan kemampuan dan keterampilan selama menjalani hukuman di Rutan Depok

Kepala Rutan Kelas 1 Depok Anton mengatakan, pihaknya kerap membina WBP berupa skill. Pembinaan tersebut menambah kemampuan WBP selama menjalani hukuman.

"Pembinaan yang kami berikan salah satunya pembuatan kopi sachet," ujar Anton, Depok, Senin, 7 Juni 2021.

Baca Juga: Kisah Anak Jalanan Binaan Risma, Dulu Bertato Kini Kuliah di PTN

1. Diajarkan proses pembuatan kopi

Membina Warga Binaan Rutan Kelas 1 Depok Melalui KopiWBP Rutan Depok saat membuat olahan kopi. (IDNTimes/Dicky)

Anton menjelaskan, kopi merupakan salah satu minuman kesukaan masyarakat Indonesia. Melihat potensi tersebut, Rutan Kelas 1 Depok memberikan pembinaan kepada WBP bagaimana cara membuat olahan kopi yang enak dan dapat dinikmati. 

"Kami memberikan pembinaan mulai dari cara pencucian, pengeringan, pengolahan, hingga membuat kemasan," ucap dia.

Anton mengungkapkan, bahan biji kopi diambil dari Bogor dan Lampung sebagai salah satu wilayah sentra penghasil biji kopi pilihan. Nantinya, kopi tersebut terlebih dahulu dicuci dengan air mengalir hingga memasuki proses pengeringan.

"Kopi akan dikeringkan dengan cara dijemur di bawah terik matahari selama tiga sampai lima jam," kata dia.

2. Kopi digiling menggunakan mesin buatan WBP

Membina Warga Binaan Rutan Kelas 1 Depok Melalui KopiWBP Rutan Depok saat membuat olahan kopi. (IDNTimes/Dicky)

Anton mengatakan, biji kopi yang sudah dijemur dan dipastikan tidak memiliki kadar air, akan disaring dan digiling. Uniknya, biji kopi yang digiling menggunakan mesin hasil dari karya WBP.

"WBP sendiri yang membuat mesin giling untuk biji kopi," kata dia.

Anton menuturkan, biji kopi yang telah dipastikan tidak terdapat air, digiling hingga halus sehingga menjadi bubuk kopi.

"Iya, biji kopi yang tergiling dengan sempurna kami pisahkan untuk selanjutnya masuk ke proses produksi," ucap dia.

3. Melatih kesabaran WBP

Membina Warga Binaan Rutan Kelas 1 Depok Melalui KopiWBP Rutan Depok saat membuat olahan kopi. (IDNTimes/Dicky)

Anton mengatakan, pada proses pengemasan, WBP melakukan secara manual dan tidak menggunakan mesin. Hal itu dikarenakan keterbatasan mesin yang dibutuhkan WBP dalam pengolahan kopi.

"Walaupun begitu, WBP dapat melatih kesabaran, keuletan dalam berusaha, serta kerjasama tim dalam bekerja," ujar Anton.

Anton mengungkapkan, hasil olahan WBP akan dipasarkan di koperasi atau internal Rutan Kelas 1 Depok. Satu sachet seberat 25 gram dijual seharga Rp1.500.

Berbekal pembinaan tersebut, WBP diharapkan usai menjalani hukuman mampu mengimplementasikan kemampuannya di masyarakat.

"Pembinaan yang sudah didapat dari Rutan Depok, WBP dapat membuka wirausaha setelah selesai menjalani hukuman," pungkas Anton.

Baca Juga: Sebelum Kabur dari Rutan, Seorang Warga Binaan Sempat Mengaji

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya