Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok 2020 Hanya 62,79 Persen

KPU Kota Depok sempat targetkan partisipasi 77 persen

Depok, IDN Times - Partisipasi pemilih pada Pilkada Depok 2020 hanya mencapai 62,79 persen. Padahal, sebelumnya Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok menargetkan partisipasi masyarakat yang menyalurkan hak pilihnya sebanyak 77 persen. 

Ketua KPU Kota Depok, Nana Shobarna mengatakan, pilkada tahun ini diselenggarakan di era adaptasi kebiasaan baru karena pandemik COVID-19. Namun, pencapaian partisipasi pemilih pada pilkada kali ini lebih baik jika dibandingkan Pilkada Depok sebelumnya.

"Tahun ini lebih baik karena partisipasi masyarakat memilih lebih tinggi yakni 62,79 persen," ujar Nana di Depok, Rabu (16/12/2020).

1. Partisipasi masyarakat lebih tinggi dari dua pilkada sebelumnya

Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok 2020 Hanya 62,79 PersenKetua KPU Kota Depok, Nana Shobarna (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Nana menjelaskan, partisipasi masyarakat pada Pilkada tahun ini setingkat lebih baik pada tahun sebelumnya, walaupun target awal KPU Kota Depok sebanyak 77 persen namun yang tercapai hanya 62,79 persen.

Berkaca pada pilkada sebelumnya, pada Pilkada Kota Depok 2010 hanya mencapai 54 persen dan 2015 mencapai 56,15 persen.

"Artinya kenaikan satu tingkat yakni 6,64 persen dari acuan pada 2015 dalam hal partisipasi masyarakat memilih," kata Nana. 

Baca Juga: Rapat Pleno Terbuka, KPU Tetapkan Idris-Imam Menang Pilkada Kota Depok

2. Warga Depok tidak banyak yang golput karena peran seluruh pihak

Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok 2020 Hanya 62,79 PersenMohammad Idris saat memasukan surat suaranya ke dalam kotak suara yang disediakan KPPS di TPS 14, Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Rabu (9/12/2020) (IDN Times/Dicky)

Nana menuturkan, meningkatnya partisipasi masyarakat pada Pilkada tahun ini dengan sebelumnya, tidak terlepas dari peran bersama mensosialisasikan dan mengajak masyarakat memilih. Selain sosialisasi KPU Kota Depok, kedua kubu peserta Pilkada ikut melakukan sosialisasi masyarakat memilih dan tidak golput.

"Kedua Paslon juga melakukan sosialisasi sehingga partisipasi masyarakat memilih meningkat," kata Nana.

Nana menuturkan, kedua Paslon selama kampanye melakukan sosialisasi melalui tatap muka hingga melakukan visual. Hal itu secara tidak langsung mengajak masyarakat untuk memilih. Hal yang sama juga dilakukan KPU hingga menyebar pamflet maupun alat peraga lainnya untuk mengajak masyarakat memilih.

3. Akan dijadikan catatan dan evaluasi

Partisipasi Pemilih di Pilkada Depok 2020 Hanya 62,79 PersenKPU Depok gelar rapat pleno terbuka penetapan DPT (Dok. KPU Depok)

Nana mengakui, sosialisasi yang dilakukan KPU Kota Depok mengajak masyarakat memilih kurang optimal dan maksimal, apalagi dilakukan di tengah pandemik COVID-19 yang serba terbatas. Nantinya, KPU Kota Depok akan melakukan evaluasi dan catatan terkait Pilkada Kota Depok tahun ini.

“Tentu itu adalah hasil dari upaya ikhtiar maksimal kami sebagai penyelenggara,” terang Nana.

Nana menambahkan, KPU Kota Depok akan berusaha meningkatkan angka partisipasi masyarakat pada Pilkada yang akan datang. Dia mengapresiasi peran Muspika Kota Depok yang telah membantu penyelenggaraan Pilkada Kota Depok, sehingga dapat berjalan dengan aman dan nyaman.

"Kami juga mengapresiasi kinerja Muspika yang membantu kami menyukseskan Pilkada Kota Depok," tutup Nana.

Baca Juga: Kasus Dugaan Politik Uang Pilkada Kota Depok Dihentikan, Kenapa?

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya