PKS Banggakan Angka Kemiskinan Depok, PDIP Sebut Naif

Tiga hingga empat persen penambahan migrasi Depok per tahun

Depok, IDN Times - Pemerintah Kota Depok menyebut bahwa wilayahnya ada di urutan ketiga kota dengan persentase penduduk miskin terendah di Indonesia. Di mana persentase tingkat kemiskinan Kota Depok sebesar 2,58 persen.

Terkait hal ini, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Kota Depok Ikravany Hilman mengatakan, data itu tidak dapat dijadikan tolak ukur apabila dilihat dari hasil persentase. Ikravany lalu menanggapi ungkapan juru bicara PKS yang menyebut tingkat kemiskinan Kota Depok lebih baik dari Solo.

Termasuk ungkapan Pemerintah Kota Depok yang acap membanggakan prestasi capaian penekanan kemiskinan. "Menurut saya itu kan bantahan culun," ujar Ikravany kepada IDN Times, Selasa (20/9/2022). 

Sekadar diketahui, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), culun berarti naif dan tak berpengalaman.

1. Persentase kemiskinan tidak bisa menjadi tolak ukur

PKS Banggakan Angka Kemiskinan Depok, PDIP Sebut NaifKetua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kota Depok, Ikravany Hilman. (IDNTimes/Dicky)

Ikravany menuturkan, penangan indeks kemiskinan melalui program tidak hanya dilakukan pemerintah kota, namun terdapat provinsi, dan nasional. Selain itu, tingkat kemiskinan tidak dapat diukur melalui presentase, bukan jumlah.

"Tolak ukurnya bukan persentase, tetapi dihitung dari jumlah, jadi tidak bisa tolak ukurnya persentase," tutur Ikravany.

Ikravany mencontohkan, apabila sebuah kota jumlah penduduk kemiskinannya sebanyak 50 orang dari jumlah 100 orang, maka persentasenya 50 persen. Lalu jika kota itu berpenduduk miskin sebanyak 50 orang, dan terjadi penambahan jumlah penduduk mencapai 200 orang, maka persentasenya 25 persen.

"Jadi kalau jumlah penduduknya bertambah tapi kemiskinan tetap 50, jelas persentasenya berkurang, yang ditekankan itu, seharusnya angka penduduk miskin yang dikurangi jumlahnya," tegas Ikravany.

Baca Juga: Depok di Tangan PKS Disindir-Sindir, Walkot Idris: Jangan Buat Gaduh

2. Migrasi di Kota Depok cukup tinggi di tiap tahunnya

PKS Banggakan Angka Kemiskinan Depok, PDIP Sebut NaifGedung DPRD Kota Depok yang berada di kawasan GDC, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok. (IDNTimes/Dicky)

Ikravany mengungkapkan, Kota Depok merupakan kota pertumbuhan migrasi sangat tinggi di setiap tahunnya. Migrasi tersebut bukan merupakan penduduk yang lahir di Kota Depok, namun penduduk luar daerah yang datang dan bertempat tinggal di Kota Depok.

"Migrasi yang terjadi di Depok yakni orang yang mau kerja di Jakarta namun memilih tinggal di Kota Depok, angkanya tiga sampai empat persen dari jumlah penduduk Kota Depok," ungkap Ikravany.

Ikravany mempertanyakan jumlah penduduk menengah baru atau di atas garis kemiskinan yang migrasi ke Kota Depok. Artinya penduduk yang di atas kemiskinan Migrasi ke Kota Depok ditiap tahunnya, secara otomatis akan mengurangi persentase angka kemiskinan di Kota Depok.

"Kota Depok apabila tidak memiliki program kemiskinan dengan adanya migrasi akan mengurangi presentasi angka kemiskinan, karena setiap tahunnya orang yang berada di atas garis kemiskinan datang ke Depok," katanya.

Baca Juga: PDIP Sindir PKS Urus Depok Saja, Jubir: Lebih Berhasil dari Solo

3. Tingkat kemiskinan Kota Depok sebesar 2,58 persen

PKS Banggakan Angka Kemiskinan Depok, PDIP Sebut NaifWali Kota Depok, Mohammad Idris dan Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono mengenakan pakaian simbol adat Depok. (Istimewa)

Sebelumnya Wali Kota Depok, Mohammad Idris menanggapi Sekjen DPP Pusat PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto perihal kinerja PKS di Kota Depok. Idris menyebutkan, Kota Depok menempati urutan ketiga pada persentase tingkat kemiskinan Kota Depok sebesar 2,58 persen pada 2021.

“Depok menjadi kota terendah pada urutan ketiga pada angka kemiskinan di Kota Depok,” ujar Idris.

Idris tidak memungkiri jumlah tersebut menunjukan terdapat kenaikan pada persentase sebesar 2,45 persen dari tahun sebelumnya berdasarkan data BPS. Tidak hanya itu, infrastruktur penting turut membantu pemberdayaan potensi penduduk usia produktif di Kota Depok.
 
“Potensi penduduk usia produktif jumlahnya sebesar 71,5 persen dari total 2 juta penduduk Kota Depok berdasarkan data BPS tahun 2020,” pungkas Idris.

Topik:

  • Rendra Saputra

Berita Terkini Lainnya