Ponpes Tempat Dugaan Pencabulan Santriwati di Depok Dikenal Tertutup

Santri pondok pesantren di Beji berasal dari luar Depok

Depok, IDN Times - Pondok pesantren yang menjadi lokasi dugaan pencabulan di Kota Depok, disebut warga terkesan tertutup. Warga sekita rbahkan minim berinteraksi dengan para pengurus maupun pengajar di pondok pesantren tersebut.

Salah seorang warga sekitar, Jojo mengatakan, awalnya tak tahu dengan peristiwa dugaan pencabulan yang terjadi di pesantren tersebut. Namun, pada kemarin malam usai pulang nongkrong, dia mendengar keramaian di pondok pesantren lantaran banyak orang yang datang.

"Kemarin malam pada pukul 22.00 WIB ramai dengar polisi datang ke ponpes itu, kebetulan saya di rumah dan terdengar," ujar Jojo kepada IDN Times, Kamis (30/6/2022). 

1. Orang tua murid kerap berinteraksi dengan warga

Ponpes Tempat Dugaan Pencabulan Santriwati di Depok Dikenal TertutupIlustrasi pencabulan. (IDN Times/Sukma Shakti)

Jojo menuturkan, ponpes yang tidak jauh dari tempat tinggalnya sudah berdiri sejak lama. Namun, Ponpes tersebut memberikan pengajaran terhadap anak PAUD dan SDIT anak-anak yatim maupun dhuafa.

"Saya baru di di sini, kayanya sudah lama, saya di sini empat tahun, ini sudah ada, berarti sudah lebih [dari saya]," kata Jojo menuturkan.

Jojo tak mengelak, para pengurus maupun pengajar di ponpes tersebut terkesan tertutup dan jarang berinteraksi dengan warga sekitar. Hanya wali murid yang berkunjung ke ponpes kerap berinteraksi dengan warga sekitar.

"Hanya orang tua murid aja soalnya pada nongkrong di sini, kalau pemiliknya bukan orang asli Depok," kata Jojo mengungkapkan.

Baca Juga: 11 Santriwati di Depok Diduga Diperkosa, 3 Korban Lapor Polda

2. Pengurus lingkungan sudah mendatangi lokasi

Ponpes Tempat Dugaan Pencabulan Santriwati di Depok Dikenal Tertutup

Sementara, Ketua RT setempat, Samsuri mengatakan, telah mendatangi ponpes pada pagi tadi untuk meredam amarah masyarakat. Maklum, sudah banyak yang mengetahui jika di ponpes tersebut diduga terjadi pencabulan. Namun, pihaknya belum mengetahui kepastian terkait terjadinya pencabulan.

"Temuan ini juga karena kan baru kemarin Polda ke sana," ujar Samsuri.

Pada saat ke lokasi ponpes, Samsuri telah melihat kondisinya dan sempat melihat kamar di ponpes itu. Kini, pihaknya sedang menunggu kepastian proses hukum, yakni Polda Metro Jaya.

"Katanya yang diperiksa tiga orang, tinggal tunggu di ranah hukum saja," kata Samsuri.

3. Ponpes sudah dibangun sejak 2006

Ponpes Tempat Dugaan Pencabulan Santriwati di Depok Dikenal TertutupIlustrasi pencabulan.google

Samsuri menjelaskan, ponpes tersebut memiliki dua lokasi, yaitu di Kota Depok dan Cijeruk Bogor. Ponpes yang berada di Kota Depok sudah berdiri sejak 2006 dan santri berasal tidak hanya dari Kota Depok.

"Santrinya berasal dari Depok hingga Lampung dan memiliki 50 santri. Namun, tidak ada warga sekitar yang bersekolah di ponpes itu," ujar Samsuri.

Samsuri menambahkan, pemilik ponpes dikenal baik, tetapi untuk pengurus atau guru yang mengajar di tempat tersebut, dia pastikan tidak pernah berinteraksi dengan warga. Sebelum adanya kejadian tersebut tidak ada kegiatan yang mencurigakan karena memang tertutup.

"Sehari-hari di dalam pondok, keluar kalau misalnya olahraga di lapangan jadi aktivitasnya tertutup," kata Samsuri menutup pembicaraan.

Baca Juga: Dugaan Pencabulan Santri di Kab.Bandung, 8 Orang Saksi Diperiksa

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya