Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Ini Strategi Bappeda Kota Depok 

Stasiun Depok dan Depok Baru banyak digunakan masyarakat

Depok, IDN Times - Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kota Depok turut membantu perencanaan reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg.

Saat ini, Pemerintah Kota Depok sedang berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terkait reaktivasi stasiun yang berada di perbatasan Kota Depok dengan Kabupaten Bogor itu.

Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang Wihana, mengatakan, reaktivasi stasiun Pondok Rajeg merupakan usulan Pemerintah Kota Depok kepada Kemenhub, serta dibantu Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) berkomunikasi dengan Direktorat Jenderal Perkeretaapian.  

"Alhamdulillah, direspons cukup baik dan pak menteri sudah turun ke lapangan pada saat itu terkait dengan reaktivasi stasiun Pondok Rajeg," ujar Dadang kepada IDN Times, Senin (6/2/2023).

Baca Juga: Siap-Siap, Warga Depok Timur Bisa Naik KRL dari Stasiun Pondok Rajeg

1. Bappeda Kota Depok koordinasikan potensi antrean kendaraan di Jalan Pondok Rajeg

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Ini Strategi Bappeda Kota Depok Kepala Bappeda Kota Depok, Dadang WIhana. (IDNTimes/Dicky)

Dadang menuturkan, reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg merupakan upaya untuk mengatur pergerakan orang terutama dari wilayah Kecamatan Cilodong, Tapos, dan Sukmajaya. Jika biasanya mereka bergerak ke tengah untuk menggunakan commuter line, dengan adanya stasiun tersebut maka mereka dapat bergerak ke selatan.

Dengan begitu, kata dia, reaktivasi stasiun itu dapat memecah penumpukan warga menggunakan commuter line di Margonda Raya.

"Saat ini memang pergerakan orang dari Depok ke Jakarta itu banyak menggunakan stasiun Depok, Depok Baru, dan sebagian kecil ada yang di Pondok Cina. Nah itu pergerakannya ke tengah," tutur Dadang.

Koordinasi pun terus dilakukan mengingat, jalan raya Pondok Rajeg merupakan jalan provinsi. Ke depannya akan dilakukan pengaturan lebih lanjut terutama ketika highway kereta bertambah yang secara otomatis akan menimbulkan antrean di jalan tersebut.

"Ini yang sedang kita koordinasikan dengan Bappeda provinsi, apakah kajiannya ke depan harus dibangun underpass atau flyover atau seperti apa, nah itu ke depan harus kita lakukan," terang Dadang.

Baca Juga: Dishub Kota Depok Tutup 5 Titik U-Turn Jalan Boulevard GDC Depok

2. Pemkot Depok rencanakan park and ride reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Ini Strategi Bappeda Kota Depok Stasiun Pondok Rajeg yang berada diperbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor yang akan difungsikan kembali. (IDNTimes/Dicky)

Dadang mengungkapkan, Pemerintah Kota Depok pada perencanaan kota sedang merencanakan adanya park and ride di Stasiun Pondok Rajeg. Hal itu ditujukan untuk pengaturan titik simpul pergerakan orang saat stasiun tersebut telah direaktivasi

"Jadi inilah kerja sama antara kota dengan pusat. Sebelumnya, Dinas Perhubungan Kota Depok telah membuat feasability study," ungkap Dadang.

Lebih lanjut, kata dia, Pemerintah Kota Depok merespons sangat baik reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg dengan perhitungan matang untuk demand. Meski demikian, pihaknya belum mengetahui kapan terlaksanakanya reaktivasi stasiun tersebut mengingat kewenangannya ada di pemerintah pusat.

"Tapi memang manfaatnya sangat besar untuk warga Kota Depok dan Kabupaten Bogor," kata Dadang.

Baca Juga: Kisah Ara, Bocah 12 Tahun yang Ditemukan Warga Depok Terluka di Gubuk

3. Pembangunan stasiun menggunakan APBN

Reaktivasi Stasiun Pondok Rajeg, Ini Strategi Bappeda Kota Depok Stasiun Pondok Rajeg yang berada diperbatasan Kota Depok dan Kabupaten Bogor yang akan difungsikan kembali. (IDNTimes/Dicky)

Dadang mengungkapkan, saat ini lintasan rel di Stasiun Pondok Rajeg masih satu. Pemerintah Kota Depok mengusulkan untuk melakukan kajian tentang penambahan jalur lintasan pada stasiun tersebut.

"Kita usulkan untuk dikaji supaya bisa dua jalur karena pada akhirnya mereka akan berujungnya di Nambo. Demand-nya kalau hasil kajian perhitungan kami, akan cukup tinggi," ungkap Dadang.

Dadang menjelaskan, pembangunan Stasiun Pondok Rajeg akan menggunakan anggaran APBN dari Kementerian Perhubungan. Sementara, Pemerintah Kota Depok sedang menghitung kapasitas fiskal yang sebelumnya pada tahun lalu telah direncanakan untuk pengadaan lahan.

"Akan tetapi karena kemarin kami rasionalisasi untuk keuangannya. Nah, tahun kemarin kami drop dulu untuk tahun ini. Kami sedang mencoba melihat kemampuan fiskal, jika memungkinkan, tahun depan kita akan lakukan pengadaan lahan," ucap dia.

Baca Juga: Waduh, 375 Izin Trayek Angkot Depok Dicabut karena Tidak Layak

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya