Satpol PP Depok Amankan 28 Orang Diduga Pasangan Mesum hingga PSK

Tiga pasangan berada di dalam kost

Depok, IDN Times - Sebanyak 28 orang diamankan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Depok saat menggelar operasi gabungan di wilayah Kota Depok. Puluhan laki-laki dan perempuan tersebut merupakan pasangan mesum, Pekerja Seks Komersial (PSK), dan transpuan.

Kasatpol PP Kota Depok, Lienda Ratnanurdianny, mengatakan, Satpol PP Kota Depok kembali melaksanakan operasi gabungan bersama aparat keamanan menindaklanjuti laporan pengaduan masyarakat dan menegakkan Perda Kota Depok Nomor 5 Tahun 2022 tentang Pembinaan dan Pengawasan Trantibum.

"Semalam kami medapati laporan masyarakat yang resah terkait prostitusi di lingkungan masyarakat," ujar Lienda kepada IDN Times, Sabtu (26/11/2022).

Baca Juga: Pemkot Depok Salurkan Bantuan dan Tim Peduli Gempa Cianjur

1. Pasangan mesum diamankan saat berada di kamar kost

Satpol PP Depok Amankan 28 Orang Diduga Pasangan Mesum hingga PSKSatpol PP Kota Depok mengamankan pasangan mesum di sebuah kost, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (Istimewa)

Lienda menuturkan, berdasarkan laporan masyarakat, terdapat sebuah kost diduga dijadikan tempat prostitusi online di wilayah Kecamatan Cilodong.

Setelah memastikan lokasi tersebut, tim intelejen Satpol PP Kota Depok dan petugas gabungan melakukan penggerebekan. Hasilnya, didapati sejumlah pasangan yang diduga mesum.

"Diduga mereka melakukan hubungan mesum di sebuah kost," tutur Lienda.

Satpol PP Kota  Depok melakukan pemeriksaan sementara di lokasi dan diketahui pasangan tersebut tidak memiliki hubungan pernikahan. Selain itu, berdasarkan kartu identitas, mereka juga memiliki alamat tempat tinggal berbeda.

"Mereka mengaku sudah menikah siri tapi tidak dapat menunjukkan bukti yang kuat," terang Lienda.

Baca Juga: Wali Kota Depok: Lahan SDN Pondok Cina 1 untuk Masjid Sudah Clear

2. Didapati dua transpuan yang sedang mangkal

Satpol PP Depok Amankan 28 Orang Diduga Pasangan Mesum hingga PSKSatpol PP Kota Depok mengamankan sejumlah perempuan diduga PSK yang bertansaksi menggunakan aplikasi media sosial di sebuah kost, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. (Istimewa)

Lienda mengungkapkan, usai mengamankan pasangan mesum, pihaknya melakukan penelusuran di wilayah lainnya dan didapati sejumlah perempuan yang diduga sedang menjadi PSK dengan memanfaatkan aplikasi online.

"Hal itu kami dapati berdasarkan chat pada HP mereka, walaupun sempat tidak mengakuinya," ungkap Lienda.

Satpol PP Kota Depok kembali bergerak melakukan penertiban di Jalan Plenongan dan mendapati tiga pekerja seks sedang mangkal di lokasi tersebut. Tidak hanya itu, Satpol PP Kota Depok mendapati dua orang transpuan di lokasi yang sama sehingga turut diamankan dan dibawa ke kantor Satpol PP Kota Depok.

"Mereka yang terjaring kami amankan dan kami bawa ke kantor Satpol PP Kota Depok untuk dilakukan pendataan dan pembinaan," ucap Lienda.

Baca Juga: Pemkot Deklarasikan Depok Bebas Jamban BAB Sembarangan 

3. Ada delapan orang di bawah umur

Satpol PP Depok Amankan 28 Orang Diduga Pasangan Mesum hingga PSKKabid Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Depok, Muhammad Fahmi memberikan pembinaan kepada diduga PSK. (Istimewa)

Sementara itu, Kabid Ketentraman Masyarakat dan Ketertiban Umum Satpol PP Kota Depok, Muhammad Fahmi, mengatakan, total laki-laki dan perempuan yang terjaring operasi ada sebanyak 28 orang.

Jumlah tersebut meliputi 20 perempuan dan delapan laki-laki, termasuk transpuan. Barang bukti yang diamankan berupa delapan bungkus alat kontrasepsi siap pakai dan transaksi chat online.

"Dari 28 orang tersebut didapati delapan orang berusia di bawah umur sehingga kami berkoodinasi dengan DPAPMK dan Dinas Sosial Kota Depok," kata Fahmi.

Adapun ke-28 orang tersebut didapati dari empat lokasi yang berbeda yaitu tiga lokasi berada di Kecamatan Cilodong dan satu lokasi di Plenongan, Kecamatan Pancoran Mas.

Rencananya Satpol PP Kota Depok akan memanggil pemilik kost atau kontrakan untuk dimintai keterangan.

"Akan kami panggil pemilik kost dan para PSK maupun pria nya kita data identitasnya," kata Fahmi.

Baca Juga: Polemik SDN Pondok Cina 1, Wali Kota Depok: Jangan Dipolitisasi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya