Sempat Ditutup, Jalan di Perlintasan KRL Rawa Geni Depok Dibuka Lagi

Pembukaan perlintasan KRL tanpa izin bisa diancam pidana

Depok, IDN Times - Pintu perlintasan manual Rawa Geni, Kecamatan Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat kembali dibuka warga sekitar untuk menuju Jalan Raya Citayam. Sebelumnya PT KAI Daop 1 Jakarta menutup pintu perlintasan tersebut, karena adanya kecelakaan mobil di rel Kereta Rel Listrik (KRL).

Penjaga perlintasan, Susanto mengatakan, pintu perlintasan Rawa Geni kembali dibuka sejak Senin (20/6/2022) pukul 14.00 WIB. Pintu perlintasan manual dibuka untuk pengendara warga sekitar maupun umum.

"Akibat sempat ditutup, orang dari luar Depok enggan berkunjung ke sanak saudara yang berada di sini, karena selama dua bulan pintu perlintasan ditutup," ujar Susanto kepada IDN Times, Senin (20/6/2022).

Baca Juga: Mobil Tertabrak KRL di Depok Berhasil Dievakuasi, Sopir Selamat

1. Pembukaan disaksikan PT KAI dan lurah

Sempat Ditutup, Jalan di Perlintasan KRL Rawa Geni Depok Dibuka LagiPintu perlintasan Rawa Geni, Kecamatan Cipayung, Kota Depok akhirnya dibuka kembali setelah sempat ditutup PT KAI akibat kecelakaan mobil. (IDNTimes/Dicky)

Susanto menuturkan, pintu perlintasan KRL Rawa Geni merupakan salah satu akses utama menuju wilayah Kecamatan Cipayung, Jembatan Serong, dan Sawangan. Pembukaan perlintasan KRL Rawa Geni sudah diketahui kelurahan dan PT KAI, serta warga sekitar.

"Ya untuk responsnya menunggu surat yang dilayangkan PT KAI dan juga sebelumnya beberapa surat dilayangkan ke sana, tapi tanggapannya nihil," tutur Susanto.

Surat yang dilayangkan ke PT KAI yakni berisikan permohonan warga untuk membuka kembali perlintasan KRL Rawa Geni. Bahkan surat tersebut juga dilayangkan kepada Pemerintah Kota Depok terkait tuntutan permintaan warga untuk membuka kembali pintu perlintasan.

"Lurah juga hadir, tapi kehadirannya bukan menyetujui hanya mengetahui atas tuntutan warga," ucap Susanto.

2. Perlintasan KRL Rawa Geni sudah ada sejak zaman Jepang

Sempat Ditutup, Jalan di Perlintasan KRL Rawa Geni Depok Dibuka LagiMobil menabrak KRL saat melintas di palang pintu perlintasan manual Rawageni, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. (IDN Times/Dicky)

Susanto mengungkapkan, semenjak penutupan perlintasan KRL Rawa Geni, warga terus mengeluh karena jarak tempuh ke Jalan Raya Margonda, biasanya 15 menit menjadi 45 menit. Selain itu, jalan lingkungan warga kerap macet karena banyak pengendara yang melintas ke jalan lingkungan yang sempit. 

"Jadi yang biasa lewat sini, karena ditutup harus mutar dan lewat jalan lingkungan yang sempit, akhirnya macet dikeluhkan warga sekitar," ungkap Susanto.

Dia berharap, PT KAI dapat segera memberikan izin dan membalas surat resmi yang diberikan warga, karena perlintasan KRL Rawa Geni sudah ada sejak zaman Jepang. Diharapkan, dibukanya kembali perlintasan KRL Rawa Geni tidak menyebabkan terjadinya kecelakaan lagi.

"Semoga tidak terjadi lagi kecelakaan, dan kita mengantisipasi sebagai penjaga di sini lebih waspada dan lebih cekatan," ucap Susanto.

3. Pembukaan perlintasan disebut ilegal

Sempat Ditutup, Jalan di Perlintasan KRL Rawa Geni Depok Dibuka LagiKepala Humas PT KAI Daop 1 Eva Chairunisa (IDN Times/Denisa Tristianty)

Sementara itu, Kepala Humas PT KAI Daop I Eva Chairunisa mengatakan, pembukaan pintu perlintasan KRL Rawa Geni ilegal. Sebab, hingga kini PT KAI belum memberikan persetujuan pembukaan pintu KRL Rawa Geni yang sebelumnya telah ditutup PT KAI.

"Tidak ada persetujuan, tindakan tersebut ilegal," ujar Eva.

Dia menuturkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan DJKA terkait dibukanya kembali perlintasan KRL Rawa Geni. PT KAI akan menelusuri dan akan melakukan tindakan atas perbuatan tersebut.

"Dapat dikenakan pidana penjara paling lama tiga tahun atas pembukaan perlintasan tanpa izin PT KAI," tutur Eva.

4. Kecelakaan di Rawa Geni menyebabkan banyak dampak

Sempat Ditutup, Jalan di Perlintasan KRL Rawa Geni Depok Dibuka LagiMobil menabrak KRL saat melintas di palang pintu perlintasan manual Rawageni, Kecamatan Cipayung, Kota Depok. (IDN Times/Dicky)

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menyatakan, telah menindaklanjuti kejadian KRL KA 1077 relasi Bogor - Jakarta Kota yang menghantam mobil di perlintasan liar, kilometer 34+4/5 antara Stasiun Citayam-Depok. Petugas gabungan langsung menutup perlintasan sebidang secara permanen.

"Penutupan perlintasan di Jalan Rawa Geni untuk menjaga keselamatan perjalanan kereta dan mencegah hal yang serupa tidak terulang kembali," ujar Anne pada rilis yang diterima IDN Times, Jumat (21/4/2022).

Anne menjelaskan, penutupan perlintasan sesuai Pasal 94 ayat 1 Undang-Undang 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian. Demi keselamatan perjalanan KA dan pemakai jalan, perlintasan sebidang yang tidak mempunyai izin harus ditutup.

"Penutupan perlintasan sudah berkoordinasi antara KAI dengan Direktorat Keselamatan DJKA, serta Dinas Perhubungan Kota Depok," jelas Anne.

Anne mengungkapkan, akibat kecelakaan tersebut KAI Commuter melakukan rekayasa operasi sebanyak 24 jadwal perjalanan KRL. Tidak hanya itu, kecelakaan juga berdampak kepada kelambatan 376 jadwal perjalanan KRL dengan andil kelambatan tertinggi 75 menit, dengan rata-rata kelambatan sampai 58 menit.

"Kejadian tersebut menyebabkan terhambatnya aktivitas hampir 89 ribu lebih pengguna KRL, karena (kecelakaan) terjadi pada jam sibuk," ungkap Anne.

Baca Juga: Dua Pengemudi Mobil Adu Jotos akibat Tabrakan di Jalan Margonda Depok

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya