27 Anak Panti dan Penyandang Disabilitas Ganda Terpapar Virus Corona

KPAI minta pemerintah perhatikan anak panti dan terlantar

Jakarta, IDN Times - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mencatat, sebanyak 27 anak dari panti sosial dan penyandang disabilitas ganda terpapar virus corona. Rinciannya, 14 anak dari panti sosial di Kalimantan Selatan dan 13 anak penyandang disabilitas ganda di Jakarta. 

Komisioner Bidang Sosial dan Anak Dalam Situasi Darurat KPAI Susianah Affandy, meminta agar pemerintah lebih memperhatikan anak- anak terlantar dan anak panti sosial selama pandemik COVID-19.

"Anak-anak memiliki sejumlah risiko selama pandemik virus corona," ujarnya dalam siaran tertulis, Rabu (17/6).

Baca Juga: Kreativitas Anak-anak Panti Asuhan Yayasan GWM Bertahan saat Pandemik 

1. Kasus anak terpapar COVID-19 sebagian besar tertular dari anggota keluarga

27 Anak Panti dan Penyandang Disabilitas Ganda Terpapar Virus CoronaKegiatan anak-anak di Panti Asuhan Yayasan GWM (Dok.IDN Times/Yayasan GWM)

Sementara dari data Kementerian Kesehatan, lanjut Susi, per 22 Mei 2020 ada 19.196 anak telah terpapar COVID-19.

Dia merinci, anak yang positif virus corona sebanyak 715 anak, PDP 7.152, ODP 10.375, dan OTG 954 anak.

"Kasus anak terpapar COVID-19 sebagian besar tertular dari anggota keluarga yang merupakan pasien positif atau pengasuhnya," kata dia.

2. Hak-hak anak terabaikan saat pandemik virus corona

27 Anak Panti dan Penyandang Disabilitas Ganda Terpapar Virus CoronaImunisasi bayi di tengah pandemik COVID-19 (ANTARA FOTO/Fauzan)

Susi menilai, anak-anak rentan terdampak COVID-19 yang menyebabkan hak-hak mereka terabaikan.

Menurutnya, selama pandemik banyak fasilitas kesehatan tingkat pertama yang biasa melayani imunisasi, cek kesehatan Ibu dan anak, tumbuh kembang di banyak daerah tidak memberikan layanan atau tutup.

"Hak atas kesehatan, hak atas pendidikan yang dilaksanakan secara jarak jauh juga tidak bisa diakses oleh semua anak di Indonesia, dengan beragam permasalahan seperti hak atas pengasuhan, hak rekreasi, dan pemanfaatan waktu luang juga banyak terabaikan," terangnya.

3. Anak belum menjadi prioritas sasaran deteksi dini

27 Anak Panti dan Penyandang Disabilitas Ganda Terpapar Virus CoronaIlustrasi anak-anak bermain (IDN Times/Sunariyah)

Susi melihat penyampaian pernyataan atau sosialisasi selama ini hanya menyasar kelompok rentan, seperti lansia.

Padahal, KPAI banyak menemukan anak-anak bebas bermain di sekitar rumah tanpa mengenakan masker dan tidak menerapkan jaga jarak, khususnya di lingkungan keluarga rentan.

"KPAI melihat deteksi dini terhadap anak dilakukan pemerintah, baru bertindak ketika anggota keluarganya terpapar. Artinya, anak belum menjadi prioritas sasaran deteksi dini yang digalakkan oleh pemerintah pusat dan pemerintah daerah," terangnya.

4. KPAI mendorong pemerintah deteksi dini COVID-19 bagi anak terlantar dan panti sosial

27 Anak Panti dan Penyandang Disabilitas Ganda Terpapar Virus CoronaBalai Rehabitasi Sosial Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus (BRSAMPK) Handayani Bampu Apus, Jakarta Timur (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Menurut Susi, penanganan pencegahan dan pemutusan rantai penularan virus corona di kalangan anak terlantar dan anak-anak yang tinggal di panti sosial belum digalakkan secara massif, sebagaimana pencegahan di tempat lainnya.

Karena itu, KPAI mendorong pemerintah untuk melakukan deteksi dini COVID-19 bagi anak-anak terlantar dan anak-anak yang tinggal di panti sosial.

"Tak hanya itu, program deteksi dini dengan prioritas anak-anak di keluarga rentan juga harus dilakukan dalam satu rangkaian pencegahan dan pemutusan mata rantai COVID-19," tegasnya.

Baca Juga: [UPDATE] Hebat! 4,2 Juta Orang di Dunia Sudah Pulih dari Virus Corona

Topik:

  • Sunariyah
  • Jumawan Syahrudin

Berita Terkini Lainnya