30 Orang Meninggal Usai Vaksinasi COVID-19, Komnas KIPI Buka Suara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) Hindra Irawan Satari membeberkan kasus kematian pasca-vaksinasi COVID-19.
Hindra merincikan pihaknya telah menerima laporan kejadian KIPI serius 229 kasus terdiri dari 211 penerima vaksin Sinovac dan dan 18 vaksin AstraZeneca. Dari ratusan KIPI tersebut 30 di antaranya meninggal.
"Yang meninggal dari Sinovac ada 27," ungkap Prof Hindra dikutip dari YouTube DPR RI, Jumat (21/5/2021).
1. 27 penerima vaksin Sinovac, penyebabnya beragam
Hindra menegaskan berdasarkan data penyebab 27 kasus kematian tersebut yakni 10 kasus akibat terinfeksi COVID-19, dan 14 orang karena penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selanjutnya, 1 orang karena gangguan fungsi ginjal secara mendadak dan 2 orang karena diabetes melitus dan hipertensi tidak terkontrol.
"Kami buat dignosis itu karena data pemeriksaannya lengkap, dari ribuan tadi meninggal 27 semua ada diagnosis dan tertangani," ujarnya.
Baca Juga: Kemenkes Hentikan Sementara Vaksin AstraZeneca Timbulkan KIPI Serius
2. Pemuda di Jakarta meninggal usai vaksinasi AstraZeneca
Editor’s picks
Sementara itu, dari 3 kasus meninggal yang diduga akibat vaksinasi dengan AstraZeneca. Pertama, Fauqi Virdaus (22) yakni pemuda asal Jakarta yang meninggal usai vaksinasi di Gelora Bung Karno (GBK).
Hindra mengungkapkan, Trio mengalami demam tinggi namun tak kunjung ke rumah sakit untuk memeriksakan diri.
"Dia dibawa ke klinik tapi sampai depan sudah tidak ada. Kebetulan ada dokter dan melihat, dan diagnosisnya death on arrivial. Jadi sulit untuk menentukan penyebab kematiannya kematian karena tidak ada data, gak pernah ke dokter, datang sudah meninggal, gak ada lab, gak ada rontgen, CT-Scan, jadi sulit untuk mengatakan ini terkait sama imunisasi," ujarnya.
3. 2 kasus meninggal usai vaksin dari Jakarta dan Ambon
Untuk kasus kedua, lanjut Hindra, dialami lansia berusia 60 tahun asal Jakarta. Lansia tersebut merupakan pengemudi ojek online.
Hindra menegaskan penyebabnya meninggal lansia tersebut bukan karena vaksin AstraZeneca, melainkan memiliki penyakit radang paru-paru.
"Sebelum divaksinasi dia mengeluhkan sesak napas ternyata penyakit radang paru-paru tapi tidak bilang. Sedangkan yang ketiga, dari Ambon, meninggal akibat terpapar COVID-19," imbuhnya.
Baca Juga: Ke Komnas KIPI, Keluarga Trio: Jangan Tukar Nyawa dengan Kuisioner