50 Ribu Paket Bansos Terbengkalai di Gudang, Berasnya Kedaluwarsa
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebanyak 50 ribu paket sembako ditemukan menumpuk di sebuah gudang di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur. Ribuan paket sembako program bantuan Presiden Joko Widodo tersebut diduga terbengkalai sampai kedaluwarsa karena tak kunjung disalurkan.
Padahal ribuan paket sembako tersebut seharusnya dinikmati warga terdampak pandemik COVID-19 yang telah berbulan-bulan melanda negeri ini.
Video penemuan tumpukan paket bansos tersebut kemudian viral di media sosial. Rekaman video berdurasi 12 detik tersebut memperlihatkan sejumlah karung bercorak merah dan putih menumpuk hingga memenuhi setiap sudut bangunan gudang seluas sekitar 400 meter persegi.
1. Beras bansos sampai menguning
Seorang sumber yang tak ingin disebutkan identitasnya menyebutkan 50 ribu paket sembako tersebut masing-masing berisi 10 kilogram beras, 10 bungkus mi instan, sembilan kaleng kecil sarden, dua liter minyak goreng, dan satu botol saus sambal. Namun sayang, beras dalam paket bansos tersebut rusak karena terlalu lama ditumpuk di dalam gudang.
"Itu numpuk, expired, berasnya aja sampai menguning tapi sudah diganti yang baru," kata sumber tersebut saat dihubungi IDN Times, Selasa (21/12/2020)
Baca Juga: Bansos Dikorupsi, Kelompok Disabilitas: Banyak Sembako Kedaluwarsa
2. Sejumlah pegawai gudang diperiksa
Kepala Unit Reskrim Polsek Cakung, Iptu Stevanus Leonard Johannes, mengatakan pihaknya telah meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pegawai PT Penco Pangan Utama, terkait laporan dugaan bantuan sosial yang terbengkalai.
PT Penco Pangan Utama adalah pengelola gudang tempat ditemukannya puluhan ribu paket sembako yang terlantar hingga akhirnya kedaluwarsa.
Editor’s picks
"Nanti kami akan panggil beberapa orang lagi. Hari ini baru beberapa pegawai tiga sampai empat pegawai yang sudah kita minta keterangan," kata Stevanus seperti dikutip dari dari ANTARA, Senin (21/12/2020).
3. Penyebab paket bansos belum didistribusikan
Menurut Stevanus ada sekitar 50 ribu paket bansos tersebut sudah berada di gudang sejak tiga bulan lalu. Paket-paket ansos tersebut belum bisa didistribusikan karena PT Penco Pangan Utama belum berhasil menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial.
"Betul, kerja samanya belum terjalin (dengan Kemensos). Mereka sudah siapin tetapi kelebihan stok di sana (Kemensos), akhirnya dia jual ke pedagang besar, supaya tidak rugi," katanya.
4. Puluhan ribu paket bansos kedaluwarsa terungkap dari video viral
Stevanus mengatakan menumpuknya puluhan ribu paket bansos terungkap dari rekaman video berdurasi 12 detik yang beredar viral di media sosial. Menurut Stevanus, orang yang memviralkan video tersebut adalah calon pembeli yang datang ke gudang.
"Itu videonya diproduksi sejak tiga bulan lalu," kata Stevanus.
Sejauh ini polisi belum memperoleh fakta yang mengarah pada perbuatan penimbunan bansos milik pemerintah oleh PT Penco Pangan Utama selaku pengelola gudang.
IDN Times berusaha menghubungi Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kementerian Sosial Pepen Nazarudin, serta beberapa pihak Kemensos namun sampai berita ini ditulis belum ada tanggapan tentang penemuan 50 ribu paket sembako.
Baca Juga: KPK Dapat Informasi Paket Bansos COVID-19 Dipotong Rp100 Ribu