574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!

BV punya efek samping relatif ringan dibanding kemoterapi

Jakarta, IDN Times - Kanker merupakan salah satu penyakit mematikan di dunia. Dari berbagai jenis, kanker limfoma hodgkin atau kanker kelenjar getah bening
menjadi kanker yang sangat ditakuti karena sifatnya yang agresif dan berbahaya.

Kanker ini langsung menyerang sistem kelenjar getah bening yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh. 

Baca Juga: Waspada Ya, 7 Gejala Kanker Lidah Ini Mirip dengan Sariawan

1. Tercatat 574 orang meninggal pada 2018

574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!https://www.onhealth.co

Ketua Perhimpunan Hematologi dan Transfusi Darah Indonesia dan Persatuan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia, Tubagus Djumhana Atmakusuma mengungkapkan, berdasarkan Data Globocan 2018 terdapat 79.990 kasus baru dengan 26.167 kematian pada 2018 di seluruh dunia akibat kanker kelenjar getah bening. Sementara di Indonesia terdapat 1.047 kasus baru dan 574 orang meninggal pada 2018.

"Insiden limfoma hodgkin memiliki dua puncak yaitu saat usia dewasa 20-24 tahun dan lanjut usia 75-79 tahun," jelas Tubagus dalam seminar bertajuk Harapan Baru Bagi Pasien Kanker Limfoma Hodgkins Dengan Terapi Inovatif, di Raffles Hotel, Jakarta, Rabu (13/11).

2. Kenali tanda-tanda kanker limfoma hodgkin

574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!IDN Times/Dini Suciatiningrum

Tubagus menjelaskan, Limfoma Hodgkin merupakan kanker yang terjadi karena mutasi sel B pada sistem limfatik. Kanker ini terjadi di kelenjar getah bening leher dan kepala.

Gejala umum ditandai munculnya pembengkakan pada kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan pangkal paha. Selain itu, merasa kelelahan, sesak napas hingga nyeri dada.

"Sebenarnya kanker ini memiliki angka kesembuhan lebih tinggi capai 80 persen dari kanker lain. Meski demikian, masih ada kemungkinan kecil 10 sampai 30 persen kambuh," paparnya.

3. Transplantasi sumsum tulang dilakukan jika kambuh

574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!IDN Times / Dini suciatiningrum

Sementara itu, Dokter Spesialis Hematologi Onkologi Medik FK-UI RSCM, Ikhwan Rinaldi mengatakan, pengobatan Limfoma Hodgin yang kambuh menggunakan kemoterapi dosis tinggi, yang dilanjutkan dengan transplantasi sumsum tulang.

"Regimen kemoterapi untuk kasus Limfoma Hodgin kambuh tidak banyak mengalami perubahan dalam 30 tahun terakhir, selain masalah finansial juga ketidakmampuan fisik, terutama pasien lanjut usia," jelasnya.

4. Brentuximab Vedotin (BV) jadi alternatif terapi

574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!IDN Times /Dini suciatiningrum

Ikhwan Rinaldi mengatakan, sebagai alternatif saat ini sudah terdapat inobasi pengobatan nontransplantasi dengan Antibody Drug Conjugate (ADC), yang dikategorikan sebagai terapi bertarget.

Menurutnya, obat pintar ini berbeda dengan kemoterapi karena mampu mengenali sel limfoma hodgkin, melalui ikatan antara antibodi monoklonal anti-CD30 dengan CD30 yang berada di permukaan sel.

"Brentuximab Vedotin (BV) merupakan kombinasi antibodi monoklonal anti CD 30 yang dinamakan Brentuximab dan monomethyl auristatin E (MMAE), yang merupakan agen anti neoplastik sintetik,"jelasnya.

5. Efek samping BV lebih ringan karena langsung membunuh sel kanker

574 Orang Meninggal karena Kanker Getah Bening, Kenali Gejalanya!IDN Times/Dini Suciatiningrum

Dibandingkan kemoterapi, BV memiliki efek samping yang relatif ringan. Beberapa pasien tidak mengalami kerontokan rambut, lemas, namun hanya merasakan gatal. Untuk terapi hanya memakan waktu sekitar 1-2 jam.

"BV ini langsung mengenali dan menghancurkan sel Limfoma Hodgin dan tidak menghancurkan sel lain, jadi efek samping yang ditimbulkan lebih ringan dibanding kemoterapi," jelasnya.

Baca Juga: Perempuan Wajib Tahu, Ini 8 Gejala Kanker Payudara

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya