598 Dokter di Indonesia Meninggal karena COVID-19, Juli Paling Banyak
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ketua Pelaksana Harian Tim Mitigasi Dokter IDI, dr Mahesa Paranadipa Maikel, menyebutkan sebanyak 598 orang dokter meninggal dunia selama pandemik COVID-19. Data tersebut diperbarui per 27 Juli 2021.
"Melihat angka itu, saya khawatir total kematian rekan sejawat dokter akan menembus 600 orang," ujar Mahesa dikutip dari ANTARA, Kamis (29/7/2021).
1. Sebanyak 168 dokter meninggal pada Juli
Berdasarkan data statistik Tim Mitigasi IDI angka kematian dokter melonjak drastis pascalibur Lebaran 2021.
Data tersebut merinci, pada Januari ada 65 dokter yang meninggal, lalu Februari 31 orang, kemudian pada Maret sebanyak 17 dokter, lalu April sembilan dokter, dan Mei delapan dokter.
Pada bulan Juni ada 50 dokter, kemudian Juli melonjak hingga 168 dokter sampai 27 Juli.
Baca Juga: Satgas: Juli Bulan Kematian Tertinggi, 30.168 Pasien COVID Meninggal
2. Jumlah kematian dokter tertinggi di Jawa Timur
Editor’s picks
Selain itu, jumlah kematian dokter umum berada di posisi tertinggi yakni 319 orang (lima di antaranya Guru Besar), diikuti dokter spesialis sebanyak 270 orang (29 Guru Besar) dan residen sebanyak 9 orang.
Sementara itu, berdasarkan gender sebanyak 84 persen atau 502 dokter merupakan laki-laki dan 16 persen sisanya atau 96 orang merupakan perempuan.
Berdasarkan wilayah, jumlah kematian dokter tertinggi berasal dari Jawa Timur yakni 127 orang, kemudian DKI Jakarta (92 orang), Jawa Tengah (89 orang), Jawa Barat (83 orang) dan Sumatera Utara (41 orang).
"Melihat angka ini, kami di kalangan dokter tersayat hati kami melihat banyaknya guru-guru kami yang harus gugur, saudara dan adik-adik kami," imbuh Mahesa.
3. Yuk jaga protokol kesehatan
Berkaca dari angka ini, Mahesa meminta bantuan dari masyarakat untuk ikut serta menekan angka penularan COVID-19, termasuk pada para dokter, melalui penerapan protokol kesehatan ketat dan vaksinasi. Kedua hal ini penting untuk juga melindungi kelompok-kelompok rentan terpapar penyakit akibat SARS-CoV-2 itu dan berisiko mengalami kondisi parah.
Dia juga meminta dukungan pemerintah dari sisi sumber daya agar tenaga kesehatan bisa tetap melayani kebutuhan masyarakat.
"Kami mohon semua dengan kemampuan yang Anda miliki tolong bantu agar bisa menekan angka penularan, agar beban kesehatan bisa berkurang hari demi hari," imbuhnya.
Baca Juga: Haru! Terpapar COVID saat Hamil, Dokter Muda Wafat di Ruang Isolasi