647 Tenaga Medis RI Meninggal karena COVID-19, Tertinggi di Asia

Kematian tenaga medis Indonesia masuk 3 besar di dunia

Jakarta, IDN Times - Hampir setahun pandemik COVID-19 melanda Tanah Air, lonjakan kasus positif COVID-19 kian tak terbendung. Akibatnya, rumah sakit kian penuh, tenaga kesehatan semakin rapuh.

Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengumumkan, total petugas kesehatan yang meninggal akibat COVID-19 sepanjang pandemik,1 mulai Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021, sudah 647 orang.

"Berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia, dan 3 besar di seluruh dunia. Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 tercatat 53 tenaga medis yang gugur," kata Ketua Tim Mitigasi IDI Adib Khumaidi dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (28/1/2021).

Baca Juga: IDI: 278 Dokter Meninggal Akibat COVID-19 

1. Angka positif covid tembus lebih dari satu juta, tapi belum puncak pandemik

647 Tenaga Medis RI Meninggal karena COVID-19, Tertinggi di AsiaIlustrasi. Ruang isolasi RSUD Kabupaten Tangerang. ANTARA FOTO/Fauzan

Adib menilai, tingginya kematian tenaga medis dan kesehatan merupakan salah satu dampak dari akumulasi peningkatan aktifitas dan mobilitas yang terjadi belakangan ini.

"Meski angka positif covid sudah lebih dari satu juta, namun Indonesia belum memasuki puncak pandemik. Bahkan, kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia," paparnya.

2. Situasi penularan covid saat ini sudah tidak terkendali

647 Tenaga Medis RI Meninggal karena COVID-19, Tertinggi di AsiaIlustrasi petugas uji swab. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Adib menegaskan, meski program vaksinasi sudah mulai dilakukan di hampir seluruh wilayah di Indonesia, namun hal tersebut hanya merupakan salah satu upaya pencegahan (preventif).

Kondisi ini tidak akan berjalan maksimal apabila masyarakat tetap abai dalam menjalankan protokol kesehatan 5M, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, menjaga jarak, membatasi mobilitas, dan menghindari kerumunan.

"Situasi penularan covid saat ini sudah tidak terkendali, terutama karena aktifitas mobilitas masyarakat semakin meningkat," imbuhnya.

 

3. Sebanyak 647 petugas medis dan kesehatan wafat akibat terinfeksi COVID-19

647 Tenaga Medis RI Meninggal karena COVID-19, Tertinggi di AsiaIlustrasi tenaga medis. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Berdasarkan data yang dirangkum oleh Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), terdapat 647 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi COVID-19. Jumlah itu terdiri dari 289 dokter dan 27 dokter gigi besar, 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, dan 15 tenaga lab medik.

Sedangkan rincian dokter yang wafat tersebut terdiri dari 161 dokter umum dan 123 dokter spesialis besar serta 5 residen, yang keseluruhannya berasal dari 26 IDI wilayah (provinsi) dan 116 IDI cabang (kota/kabupaten).

 

4. Sebaran tenaga medis dan kesehatan yang meninggal akibat COVID-19

647 Tenaga Medis RI Meninggal karena COVID-19, Tertinggi di AsiaTenaga Kesehatan yang Gugur di Tengah Pandemik COVID-19 (Website/laporcovid19.org)

Berikut sebaran tenaga medis dan kesehatan yang meninggal akibat COVID-19, berdasarkan data provinsi:

1. Jawa Timur: 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan

2. DKI Jakarta: 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan

3. Jawa Tengah: 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan

4. Jawa Barat: 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan

5 . Sumatra Utara: 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan

6. Sulawesi Selatan: 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan

7. Banten: 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan

8. Bali: 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik

9. DI Aceh: 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan

10. Kalimantan Timur: 6 dokter dan 4 perawat

11. DI Yogyakarta: 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan

12. Riau: 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan

13. Kalimantan Selatan: 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat

14. Sulawesi Utara: 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan

15. Sumatra Selatan: 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat

16. Kepulauan Riau: 3 dokter dan 2 perawat

17. Nusa Tenggara Barat: 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan

18. Bengkulu: 2 dokter, 2 bidan

19. Sumatra Barat: 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat

20. Kalimantan Tengah: 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan

21. Lampung: 1 dokter dan 2 perawat

22. Maluku Utara: 1 dokter dan 1 perawat

23. Sulawesi Tenggara: 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat

24.  Sulawesi Tengah: 1 dokter, 1 perawat

25. Papua Barat: 1 dokter

26. Bangka Belitung: 1 dokter

27. Papua: 2 perawat, 1 bidan

28. Nusa Tenggara Timur: 1 perawat

29.  Kalimantan Barat: 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik

30. Jambi: 1 apoteker

31. DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat, serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi.

 

Baca Juga: IDI Minta Pemerintah Tentukan Penerima Vaksin Gratis dan Mandiri

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya