7 Potret Suram Warga Kampung Bayam di Balik Kemegahan JIS
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Nasib warga Kampung Bayam di kawasan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, kian merana. Meski sudah diresmikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada 12 Oktober 2022, sampai saat ini mereka belum bisa menghuni gedung empat lantai tersebut.
Warga Kampung Susun Bayam belum merasakan janji manis dari Jakarta Propertindo (Jakpro) dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Mulanya, mereka dijanjikan akan direlokasi di Kampung Susun Bayam setelah rumahnya digusur untuk pembangunan JIS, namun sampai saat ini warga masih terlantar.
Mereka mendirikan tenda di sekitar JIS untuk tempat tinggal dan di Balai Kota DKI Jakarta untuk menagih janji pemerintah daerah yang menjanjikan hunian mereka. Berikut potret warga Kampung Bayam yang terus berjuang untuk dapatkan hak dan kehidupan.
Baca Juga: Nasib Warga Kampung Bayam Terlantar Usai Digusur Era Anies untuk JIS
1. Warga dirikan tenda di sekitar JIS. Selain tempat tinggal sementara, tenda juga sebagai bentuk protes warga untuk menuntut kejelasan kapan mereka bisa menghuni Kampung Susun Bayam.
2. Sebanyak 135 warga kampung Susun Bayam yang tergusur karena pembangunan JIS masih terlunta. Sebanyak 5 KK memilih tinggal di tenda di sekitar stadion.
3. Warga Kampung Bayam, Rasmini terpaksa tinggal di tenda darurat bersama tiga anaknya karena tak mampu lagi membayar sewa rumah kontrakan. Dia akan bertahan sampai janji Pemprov DKI Jakarta untuk berikan hunian terealisasi.
Editor’s picks
4. Tenda darurat juga dihuni anak-anak. Mereka terpaksa tidur di tengah terpaan debu jalanan dan merasakan panasnya terik matahari di bawah tenda.
5. Warga Kampung Bayam juga menggelar tenda di Balai Kota DKI Jakarta sebagai bentuk protes dan menagih janji untuk menghuni Kampung Susun Bayam, dengan biaya yang terjangkau.
6. Ketua Koperasi Persaudaraan Warga Kampung Susun Bayam, Asep Suwenda, mengatakan sampai hari ini belum ada kesepakatan antara warga dengan PT Jakpro tentang skema biaya sewa dan status hunian.
7. Warga meminta skema hunian Kampung Susun Bayam ingin seperti di Kampung Susun Akuarium, yang membayar iuran sekitar Rp40 Ribu per unit. Mereka akan terus melakukan demo sampai mendapatkan hunian yang dijanjikan Gubernur Anies Baswedan.
Itulah deretan potret warga Kampung Bayam yang masih menagih janji Pemprov DKI Jakarta.
Baca Juga: Resmikan Kampung Susun Bayam, Anies: JIS Buat Warga Berkembang