Ada 474 Korban Gempa Cianjur Dirujuk, Menkes: Jangan Sampai Meninggal

Menkes tinjau lokasi gempa Cianjur

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau kesiapan rumah sakit di Cianjur, Rabu (23/11/2022). Budi ingin memastikan korban luka berat maupun korban luka ringan tertangani dengan baik.

“Saya datang untuk memastikan kesiapan seluruh rumah sakit di Cianjur. Tujuannya satu untuk orang yang dirawat jangan sampai ada yang meninggal itu saja,” ujar Menkes Budi di Cianjur, Rabu (23/11/2022).

1. Korban luka berat sebanyak 474 orang sudah dirujuk di rumah sakit

Ada 474 Korban Gempa Cianjur Dirujuk, Menkes: Jangan Sampai MeninggalMenteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin meninjau kesiapan rumah sakit di Cianjur, Rabu (23/11/2022)/ Dok Kemenkes

Tim Kementerian Kesehatan sudah mengidentifikasi jumlah pasien luka berat sebanyak 474 orang, 140 di antaranya sudah dirujuk ke rumah sakit di wilayah sekitar seperti Bogor, Sukabumi, dan Bandung. Sementara  pasien luka ringan sekitar 1.800 orang

"Tenaga kesehatan fokus kepada orang yang sakit luka berat jangan sampai meninggal dan orang yang sakit luka ringan cepat sembuh," ucapnya.

Baca Juga: BNPB Ungkap Alasan Simpang Siurnya Data Korban Gempa Cianjur

2. Kemenkes kerahkan dokter Ortopedi

Ada 474 Korban Gempa Cianjur Dirujuk, Menkes: Jangan Sampai MeninggalTenaga kesehatan mengevakuasi pasien di RSUD Cimacan, Cipanas, Jawa Barat, paska gempa susulan di kawasan tersebut, 23 November 2022. - Kemenkes RI / Jerry Adiguna

Sisanya, lanjut Menkes, pasien dengan luka ringan mau diidentifikasi di mana saja mereka berada, kondisinya seperti apa, bisa dirawat atau tidak, kecukupan fasilitasnya, sampai keberadaan dokter yang bertugas.

“Dokter sekarang sudah berdatangan, yang dibutuhkan adalah dokter spesialis ortopedi dan bedah. Itu timnya sudah datang ada dari RS Hasan Sadikin, Bandung, RS Cipto Mangunkusumo, ada juga dokter dari TNI,” tutur Budi.

 

3. Ruang operasi di lokasi gempa masih kurang

Ada 474 Korban Gempa Cianjur Dirujuk, Menkes: Jangan Sampai MeninggalSituasi RSUD Sayang Cianjur pasca gempa mag 5.6 dipenuhi oleh korban gempa. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menurut Budi, ketersediaan ruang operasi masih kurang. Budi telah memeriksa ketersediaan ruang operasi di setiap rumah sakit di Cianjur, di antaranya di RS Bhayangkara ada 1 kamar operasi, di RSUD Sayang ada 8 ruang operasi, ruang tersebut bisa dipakai semua cuma perlu sedikit perbaikan.

Kemudian di RS Dr. Hafiz terdapat 2 ruang operasi dan di RSUD Cimacan ada 4 ruang operasi yang bisa digunakan.

“Jadi sebenarnya sudah cukup ada 15 ruang operasi kalau masing-masing ruang operasi menargetkan 10 kali tindakan. Artinya dalam sehari bisa ada 150 orang yang dioperasi. Dengan demikian 334 pasien bisa selesai dalam 3 hari sampai 4 hari,” terang Budi.

Baca Juga: 4 Gempa Paling Mematikan di Indonesia, Ngeri Banget!

4. Pasokan obat masih memadai

Ada 474 Korban Gempa Cianjur Dirujuk, Menkes: Jangan Sampai MeninggalSejumlah pegawai mengevakuasi rekannya yang terluka saat gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,6 di Bunikasih, Warungkondang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (21/11/2022). (ANTARA FOTO/HO/Humas BPBD Cianjur)

Terkait obat-obatan, pasokan masih mencukupi karena jalur logistiknya terbuka.

“Obat-obatan tidak ada masalah. Saya tadi hanya melihat listrik mungkin perlu diperbaiki supaya alat-alat seperti CT Scan bisa digunakan. Itu penting sekali untuk bisa menangani masyarakat yang luka berat akibat gempa,” kata Menkes.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya