Akui Ada Bansos Sembako Tidak Layak, Kemensos: Kita Langsung Ganti

Kemensos lakukan monitoring berjenjang

Jakarta, IDN Times - Bantuan paket sembako bagi warga yang terdampak COVID-19 bagaikan oase di tengah pandemik. Namun, publik masih mempertanyakan kualitas bantuan yang jauh dari kata layak.

Sekretaris Jenderal Kemensos Hartono Laras mengakui tidak semua bantuan bisa 100 persen bagus, meski demikian pihaknya sudah mengecek kualitas sebelum dilakukan penyaluran.

"Kita sudah cek kualitasnya premium, kalau minta bagus semua (bansos) tidak bisa, pasti ada satu dua (yang tidak layak)," ujarnya dalam konferensi pers, Selasa (27/10/2020).

1. Paket sembako tidak layak akan diganti

Akui Ada Bansos Sembako Tidak Layak, Kemensos: Kita Langsung GantiPenasihat Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kemensos, Grace Batubara, menyerahkan bantuan sembako/ dok kemensos

Hartono menegaskan jika memang ditemukan paket sembako yang tidak bagus maka pihaknya segera memerintahkan vendor untuk mengganti.

"Intinya cepat, tepat dan semakin baik, ini kita lakukan betul bahkan kita lakukan pendampingan dalam rangka menjaga kualitas bantuan, kita monitoring dan lakukan pengecekan secara langsung," ujarnya.

 

Baca Juga: Geger, Warga Cianjur Temukan Beras Plastik dalam Bansos

2. Kemensos lakukan monitoring berjenjang

Akui Ada Bansos Sembako Tidak Layak, Kemensos: Kita Langsung GantiPembagian paket sembako di Tangerang (Dok. Kemensos)

Dirjen linjamsos Pepen Nazaruddin menambahkan, Kemensos sudah melakukan monitoring dari mulai tingkat RT, RW, Kecamatan, sampai Dinas Sosial.

"Harus diketahui, jika tidak sesuai kita langsung kembalikan dengan vendor," imbuhnya.

Bahkan menurut Pepen, saat proses penyaluran bansos juga ada yang mendamping, satu pendamping PKH untuk mendampingi 200 Keluarga Penerima Manfaat sehingga bisa mengontrol kualitas.

3. Warga temukan beras plastik dalam bansos

Akui Ada Bansos Sembako Tidak Layak, Kemensos: Kita Langsung GantiButiran biji plastik ditemukan warga penerima manfaat BPNT di Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, dalam karung beras bantuan pemerintah pusat yang mereka beli dari E-warung (ANTARA News/Ahmad Fikri)

Sebelumnya diberitakan IDN Times, warga penerima manfaat program beras Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kampung Margaluyu, Desa Sukratu, Kecamatan Bojongpicung, Cianjur, Jawa Barat dikejutkan dengan penemuan beras plastik dalam beras bantuan pemerintah.

Salah satu penerima bantuan, Ridwan, mengungkapkan bahwa awalnya dia merasa curiga dengan beras yang baru dibeli dari E-warung di wilayah tempat tinggalnya. Sebab setelah ditanak menjadi nasi, terkesan sangat lembek dan lengket, tidak seperti nasi dari beras yang biasanya mereka dapatkan sebelumnya.

"Tekstur nasinya sangat lembek dan lengket seperti lem. Sehingga kami tidak berani mengonsumsinya. Setelah kami cek dalam karung beras yang kami dapat dari E-warong, ada puluhan butir biji plastik yang samar seperti beras," kata Ridwan dilansir dari ANTARA, Selasa 22 September 2020.

Baca Juga: Kemensos Akui Ada Warga Mampu dapat Bansos dari Pemerintah 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya