Alumni SMA: Jangan Jadikan Penghapusan UN Kelinci Percobaan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim mengumumkan pelaksanaan Ujian Nasional di tahun 2020 akan menjadi ujian yang terakhir dengan format lama.
Nadiem mengatakan UN tak sepenuhnya dihapus, namun untuk pelaksanaan 2021 akan dilakukan dengan cara yang berbeda. Kebijakan ini mendapat komentar positif dari pelajar dan masyarakat.
1. UN tidak jadi syarat kelulusan sehingga tidak penting
Syifa Putri Naomi (19) masih ingat saat dia menghadapi UN. Gadis yang lulus dari SMA PKP Jakarta Islamic School tahun 2018 ini mengungkapkan, UN tidak menjadi syarat kelulusan sehingga saat itu dia tidak terlalu memikirkan UN meski mengganggu.
"Jujur, waktu SMA UN kayak penting gak penting, waktu itu UN udah gak jadi syarat kelulusan, jadi aku belajar seadanya," katanya, Minggu (22/12).
2. Guru lebih fokus pembelajaran masuk perguruan tinggi
Apalagi menurut Syifa, saat itu guru-guru di sekolah tidak menekankan pembelajaran soal UN namun lebih fokus pada masuk ke Perguruan Tinggi Negeri
Editor’s picks
"Waktu itu aku lebih fokus masuk PTN, aku gak masuk kejuruan, kepolisian atau mengejar beasiswa luar negeri yang butuh nilai UN, jadi aku sih santai aja," katanya.
3. Harusnya UN dihapus sejak dulu
Syifa mengatakan meski UN tidak penting namun sangat mengganggu sebab membuat dia tidak fokus belajar masuk perguruan tinggi.
"Apalagi di sekolah-sekolah gak ada itu pengumuman pakai foto besar, siapa siswa dengan nilai UN tertinggi. Yang ada pengumuman siswa yang masuk perguruan tinggi. Jadi harusnya dari dulu aja dihapus," ujarnya.
4. Jangan jadikan UN kelinci percobaan
Syifa berharap jika UN benar dihapus jangan hanya sekadar kelinci percobaan sehingga kebijakan tersebut harus matang.
"Jangan jadiin generasi di bawah kelinci percobaan lagi. Jangan sampai kalau gagal balik lagi ke UN, atau kalau Nadiem gak jadi menteri lagi terus ada UN lagi," katanya.
Baca Juga: Penghapusan Ujian Nasional, Pelajar DKI: Kenapa Gak Dari Dulu?